TAEGYU LONG EDITION—
Total chap will be 4
Genre: time travel
________________________________________Suara pecahan gelas itu membangunkan seorang pemuda 18-tahun bernama Ben Skylar dari alam tidur, sungguh alarm alami setiap hari berbunyi tanpa harus ia pasang terlebih dahulu. Ben beranjak dari kasur dan memilih untuk mandi, tak menghiraukan suara yang kini berubah menjadi pertengkaran, setelah selesai ia segera bersiap untuk bersekolah.
Ia menutup pintu apartemen, tempat ini rumah Ben dan keluarganya dari lima tahun lalu sejak Ayahnya menikahi wanita baru yang hanya bisa ia ajak bertengkar setiap hari. Ben menghela nafas sejenak menatap pintu bertuliskan angka 22 itu, Ben selalu berharap andai saja saat pintu itu terbuka ia a melangkahkan kaki ke tempat damai impiannya.
Ben kini sudah berada di halte menunggu bus seperti hari biasanya, ia memandangi suasana sekitar yang begitu cerah, berbalik dengan suasana hati yang selalu hancur di pagi hari karena keadaan rumah, Ben tersenyum simpul saat melihat keluarga kecil yang makan di restoran sebrang jalan dan beberapa anak-anak sekolah yang berangkat bersama naik sepeda atau pasangan yang menua bersama menghabiskan sisa waktu mereka.
Mereka terlihat bahagia, Ben terkadang bertanya-tanya kenapa ia masih ada di sini untuk menderita, Ben juga ingin bahagia seperti mereka, namun di mana letak bahagia untuk Ben. Lamunan Ben terpecah ketika bus akhirnya datang menjemputnya.
.. .. ..
Ben memandang gembok lokernya yang jebol, ini masih pukul delapan pagi dan mereka sudah memulai rutinitasnya untuk bermain dengan Ben. Ben membuka loker tersebut, belum sampai terbuka sempurna gundukan sampah tumpah saling terburu keluar dari lokernya, mengotori buku bahkan jas baru milik Ben yang susah payah ia beli dengan uang tabungan.
Ia menoleh ke ambang pintu di mana beberapa anak-anak menertawainya, mereka geng pembuli terkenal yang belakangan ini mempersulit kehidupan Ben. Ben mengambil kantung plastik dari tasnya dan memunguti beberapa sampah tersebut.
Belum puas jika sekali dalam sehari, kelakuan ini berlanjut menemani sepanjang hari persekolahan Ben. Ben mencari meja kantin untuk tempatnya makan, seperti yang orang-orang duga Ben jadi sasaran siang ini, ia ditubruk hingga semua makanan di nampannya tumpah. Ben hanya kembali menghela nafasnya lalu pergi dari kantin untuk menenangkan diri di perpustakaan.
Ia duduk di perpustakaan dengan damai sembari bersandar santai, ia menatap plafon yang berlukiskan langit yang begitu indah. Tangannya mengerayang ke atas seolah merasakan dirinya berada diantara padang rumput ditemani langit biru cerah. Ia berharap setidaknya ia memiliki satu teman untuk menjadi alasannya bertahan hidup.
Ben Skylar ~
"Iya!?" Ben menoleh ke kanan dan kiri saat mendengar namanya dipanggil
Bukannya menemukan sumber suara ia malah ditatap orang seisi perpustakaan dengan bingung, Ben menggaruk tengkuknya dan segera meminta maaf.
.. .. .. ..
Ben membeku ketika buku-bukunya basah kuyup dan sobek di wastafel kamar mandi, buku yang ia lunasi susah payah selama tiga bulan semester ini. Ben menghela nafasnya dan menatap pantulan dirinya di cermin, ia ingin meluapkan semuanya namun Ben tak pernah melewati garis batas manusia.
Ben sudah lelah harus menghadapi semua ini dengan sabar setiap hari, tidak sekolah ataupun rumah semuanya bangsat dan sialan. Ia menoleh ke pintu kamar mandi saat mendengar suara tawa para pembuli yang menggema dari koridor.
"Persetan!"
Ia mengambil pel lantai di pojok ruangan lalu mematahkan ujungnya, sudah muak, Ben ingin memberi pelajaran semua anak-anak sialan kaya itu. Dia berjalan menuju pintu dengan langkah lebar penuh amarah, jemarinya menarik kenop pintu dengan mantap bersama tangan kanan yang siap menghantamkan kayu runcing tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/351476743-288-k712875.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chapter Upon Me [TXT ONESHOOT]
Fiksi Penggemarkumpulan short story fanfic txt