7. HANYA MAINAN?

551 38 7
                                        

Keynara berdiri dengan resah. Saat ini dia berdiri di antara kerumunan orang yang ikut menyaksikan balapan antara Kaivan dan dua laki-laki bernama Owen dan Liam.

Keynara masih ingat betul waktu Kaivan mengatakan pada dua lawannya kalau Keynara adalah taruhannya malam ini. Dan kedua laki-laki itu menyeringai puas sambil menatap lapar tubuh Keynara.

Keynara terus berdoa dalam hati agar Kaivan memenangkan pertandingan itu.

"Lo nggak usah khawatir, malam ini Kaivan yang akan menang."

Keynara menoleh, dia mendapati Alka berdiri di sampingnya dengan mata menatap lurus kedepan.

Keynara merutuk dalam hati, "tenang tenang kepalamu? Aku yang jadi taruhan disini!"

"Nama lo... Nara kan kalau nggak salah?"

"Iya."

"Gue Alka." Alka memperkenalkan diri.

"Lo kok mau jadi bahan taruhan Kaivan sih?" Kali ini Alka menatap Keynara.

"Aku—" Keynara tidak tau harus menjawab apa. Alka adalah temannya Kaivan, nanti kalau Alka mengadu yang tidak tidak pada Kaivan, tamat sudah riwayatnya.

"Ah gue tau. Lo pasti udah buat kesalahan ke Kaivan dan sekarang bocah laknat itu lagi balas dendam sama lo. Am i right?"

Keynara hanya diam dan tak berniat menjawab.

"Nah lo diem berarti gue bener." Alka tertawa karena berhasil menebak kelakuan sohibnya.

Balapan sudah dimulai. Tubuh Keynara panas dingin ketika melihat ketiga mobil itu melaju dengan kecepatan diatas rata-rata. Setelah hampir dua puluh menit, mobil berwarna biru milik Owen muncul pertama kali dan hampir mendekati garis finish.

Keynara menggigit bibirnya dengan kuat,

"Kamu tamat malam ini, Keynara."

Keynara memejamkan matanya. Dia tidak mau melihat adegan selanjutnya. Yang bisa Keynara tangkap dari indra pendengarannya adalah teriakan orang-orang beserta bisikan halus di telinganya,

"Apa gue bilang, Kaivan selalu jadi pemenangnya."

Saat itulah Keynara membuka matanya. Dia menatap Alka dengan wajah bingung, "K-kaivan yang menang?"

"Iya. Lihat itu!" Alka menunjuk Kaivan di depan sana. Laki-laki itu sedang menatap Keynara dengan seringai di bibirnya.

Alka sudah tidak berdiri di sebelahnya. Laki-laki itu menghampiri Kaivan dan Selatan di depan sana.

Sementara itu, laki-laki yang Keynara ketahui bernama Owen datang mendekatinya.

"Dibayar berapa lo sama Kaivan? Gue bisa bayar dua kali lipat asal lo mau tidur sama gue malam ini."

Demi Tuhan, Keynara sangat ingin memukul wajah laki-laki itu. Namun Keynara berusaha menahannya.

"Gangguin mainan gue sekali lagi, gue bunuh lo!"

Owen memutar tubuhnya ke belakang dan menemukan Kaivan ada disana, menatapnya dengan wajah mengerikan.

"Eh lo disini bro. Sorry, gue nggak bermaksud ganggu punya lo." Owen menggaruk kepalanya yang tak gatal dan meninggalkan Keynara. Tidak, dia tidak mau baku hantam dengan iblis seperti Kaivan hanya karena memperebutkan seorang perempuan.

Kaivan mendekati Keynara. "Muka lo kenapa pucet banget?"

Keynara menggeleng pelan.

Kaivan mengelus pipi Keynara dengan gerakan naik turun. "Lo takut gue kalah?"

DEVIL OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang