Chapter 4 - 🐬

352 23 0
                                    

Typo bertebaran, mohon dimengerti dan dimaafkan :D

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bisakah kau membantuku?" Tanya Cakra

"Tentu, katakanlah" jawab Jigart

Cakra menatap Jigart dengan seksama

"Pergilah! Jauhi aku! Jangan menggangguku! Tak perlu menunjukkan kepedulianmu, hal itu tak berarti bagiku" jawab Cakra

"Ta..tapi.. maafkan aku Kra" jawab sendu Jigart

"Apa masih belum cukup yang aku lakukan untuknya dan bahkan untukmu? Tolong lepaskan aku. Tolong katakan pada orang yang menyuruhmu untuk biarkan aku menjalani kehidupanku sendiri, dia pasti yang menyuruhmu kan?" Tanya Cakra penuh selidik sembari mengarahkan pandangan matanya kebawa diikuti nada yang mulai turun dari suaranya

"Aku mohon" ulang Cakra dengan suara yang begitu pelan namun masih terdengar ditelinga Jigart kemudian pergi meninggalkan Jigart diruangan tersebut

"Tapi aku disini bukan karena ada yang menyuruhku, aku kesini karena ingin meminta maaf padamu Cakra, apakah untuk sekedar berteman kita tidak bisa lagi, bahkan untukmu memanggilku seperti dulu juga tidak akan pernah lagi, aku benar-benar merindukanmu, benar-benar rindu kau memanggilku... adik, adik Jigart mu, aku benar-benar merindukan kakakku" kata Jigart sendu hingga tanpa sadar menjatuhkan setetes air matanya

.
.
.

.
.
.

"Cakra... Maaf" ucap Nadira setelah cukup lama menatap Cakra

"Untuk apa?

"Yang tadi, maaf mengganggu tidurmu"

"Ohh, tak apa, hanya.. sebaiknya jangan diulangi lagi "

"Aku hanya.."

"Aku tau"

"Kau tau?"

"Em"

"Kalau begitu apa?"

"Entahlah"

"Eehh?" Bingung Nadira yang dibalas senyum manis dari Cakra

"Sangat manis" *batin Nadira

"Lalu Jigart, aku lihat kalian bukan seperti orang yang baru mengenal?" Tanya Nadira

"Fokuslah! Kalau tidak pak tua itu akan memarahimu" elak Cakra

"Hehe baiklah, sekali lagi terimakasih ya untuk semalam"

"Em"

Tanpa disadari, Jigart sedang memperhatikan keduanya

.
.
.

Pelajaran kelas berakhir, Cakra menuju ke tempatnya bekerja

Arjuna tentu saja sudah berada disana

"Sepertinya Nadira menaruh hati padamu Cak" kata Arjuna

"Tidak, dia ada maunya" balas Cakra sambil terus melakukan pekerjaannya

"Bagaimana bisa kau tau?" Tanya Arjuna penasaran

"Itu terlihat jelas, tak bisakah kak Arjuna melihatnya?" Tanya Cakra setelah memberikan pernyataannya

"Eeh...." ucap pendek Arjuna yang tak mampu berkata apa-apa lagi

Cakra hanya membalas senyum Renjun yang terlihat heran dengan perkataannya

"Tak perlu bingung kak, aku hanya menebaknya" kata Cakra dengan senyum tipisnya

Cakra, Who's Lerian? [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang