Typo bertebaran, mohon dimengerti dan dimaafkan :D
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"baiklah pembahasan kita sampai disini, pelajari kembali apa yang sudah saya ajarkan tadi dan kita berjumpa kembali Minggu depan" ucap sang dosen yang hendak meninggalkan kelas usai menyelesaikan tugasnya."Baik pak" balas para mahasiswa/i
Cakra bersiap ikut meninggalkan kelas dan akan masuk kembali ke kelas 2 jam lagi.
"Kau sudah tak ada kelas lagi kah, Cakra?" Tanya Nadira seorang mahasiswi pertukaran yang belum lama tiba dikampus yang sama dengan Cakra sebelum Cakra keluar dari kelas
"Emm" deheman Cakra yang mengiyakan pertanyaan Nadira
"Sulit di dekati yaa" *batin Nadira mengiringi kepergian Cakra
"Cakra ..."
Ya itu jigart, jigart tak membiarkan suaranya cukup keras untuk bisa terdengar oleh sang pemilik nama bahkan siapapun disekitarnya
_____________________________________
Disini tempat Cakra berada sekarang.
Di dalam ruangan yang memiliki piano bermerek Yamaha lengkap dengan buku Czerny diatasnya.
Tak ada seorangpun didalam sana selain Cakra
Cakra mulai memainkan piano hingga perlahan-lahan emosi yang tersalur dalam bunyi setiap tuts piano seketika berubah
Terdengar seperti sedang meluapkan amarah yang tertahan
Semakin cepat hingga jarinya menekan tuts piano secara bersamaan membuat suara piano terhenti menyisakan gemah perlahan-lahan menghilang
Nafas Cakra terdengar berantakan, namun raut wajahnya seperti tidak sedang terjadi apa-apa
Cakra kemudian berdiri meninggalkan kursi piano tersebut kemudian berpindah ke arah sofa yang memang tersedia diruangan tersebut
Ruangan yang merupakan ruang kesenian itu seakan menjadi rumah kedua bagi Cakra
Cakra yang sedang duduk di sofa perlahan kembali menutup kelopak matanya sembari menunggu waktu kembali memasuki kelas yang masih tersisa begitu banyaknya
Cakra ingin bertanya namun sendirinya tak tau pada siapa dirinya akan bertanya
____________________________
Hampir dua jam berlalu dan kini Cakra hendak membuka pintu ruang kesenian untuk bisa kembali ke kelasnya menuntut ilmu
Tangannya memegang gagang pintu menurunkan ke arah bawah kemudian menariknya.
"Cakra" seseorang tepat berada didepan pintu memanggilnya
"Kau menghalangi jalanku, menyingkirlah" balas Cakra padanya
"Bisakah kita bicara? Aku.. aku ingin meminta maaf" tanyanya pada Cakra, itu jigart
"Bukankah kau pernah mengatakan bahwa kau tidak melakukan kesalahan apapun padaku? Kau tidak melakukan kesalahan apapun!, aku tak perlu maaf darimu" balas Cakra dengan kalimat yang cukup panjang darinya
"Ma.. maaf" ucap jigart yang dibalas kepergian tanpa ekspresi Cakra
Jigart masih terus berdiri disana menatap kepergian Cakra
___Setelah kelasnya selesai, Cakra langsung keluar menuju tempatnya bekerja
Untungnya Cakra sangat dekat dengan seseorang orang dikafe tempatnya bekerja itu
Arjuna, Arjuna namanya
Seseorang yang tak pernah mengucilkan Cakra yang terlihat begitu dingin bila berbicara dengan orang lain"Ada kelas siang ya Kra makanya jam segini baru datang?" tanya Arjuna saat pertama kali melihat kedatangan Cakra
"Iya kak" jawab Cakra sembari menganggukkan kepalanya
Cakra masuk ke ruangan khusus pekerja untuk meletakkan tasnya dan mengganti pakaiannya, setelah itu Cakra melaksanakan tugas-tugasnya
Kali ini kafe tidak terlalu ramai karenanya tidak sulit untuk Cakra dan
Arjuna mendapat waktu berbicara sambil bekerja"Bagaimana harimu dikampus, apakah menyenangkan? Tersenyum sering-sering supaya tidak ada yang akan takut mendekatimu" tanya dan seru dari Renjun untuk Cakra
"Emm, seperti biasa hanya saja memang ada sedikit hal yang membuatku.." kata Cakra yang langsung dipotong Arjuna
"Apa?" Potong Arjuna dengan pertanyaannya
"Bukan apa-apa, sebentar lagi pasti akan baik-baik saja" tutup Cakra
"Lagi-lagi tidak mau berbagi cerita. Berbagilah sesuatu dengan aku tentang apa yang kau rasakan dan apa yang terjadi padamu Cakra, aku siap mendengarkan, jangan terlalu lama menyimpan semuanya sendiri. Kak Arjuna tidak akan memaksamu tapi tak selamanya terbuka pada orang lain merupakan suatu kerugian" kata Arjuna mencoba memberi pengertian untuk Cakra
"Ya, lain kali akan ku beritahu" jawab Cakra
"Ohya kak menurutmu jika seseorang pernah membuat kesalahan padamu, benar-benar kesalahan yang memikirkannya saja membuatmu sesak secara sengaja atau mungkin tidak kembali disekitarmu dan meminta maaf, haruskah dimaafkan?" Tanya Cakra
"Tergantung dari hatimu menurutku maafkan saja, toh memaafkan bukan berarti mengizinkannya kembali masuk dalam kehidupanmu. Memaafkan kadang kala juga berarti melupakan dan tak memikirkan lagi. Meninggalkan beban dan membebaskan diri dari pikiran dan perasaan yang mempengaruhimu yang berasal dari masalah. Cakra memaafkan sesuatu bisa juga menjadi salah satu alasan untuk mengubah hidup jauh lebih baik. Tentu saja kau bisa menunda untuk memberi maaf sampai hati dan pikiranmu siap untuk itu" kata Renjun memberi arahan untuk Cakra
"Terimakasih kak, aku akan memikirkan" tutup Cakra.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dimana waktu kafe akan tutup. Membuat Cakra maupun Renjun bersiap untuk segera pulang
"Kak Arjuna, ayo menginap ditempat ku" ajak Cakra
"Kenapa kau membutuhkan teman bercerita?" Tanya Arjuna yang dibalas senyuman oleh Cakra
"Baiklah, melihatmu tersenyum aku menyetujuinya" jawab Arjuna lagi
Cakra dan Arjuna pulang dengan berjalan kaki lagipula tempat Cakra dekat selain itu keduanya juga tidak memiliki kendaraan
20 menit telah berlalu yang tidak terasa untuk kedua pemuda itu, mereka berjalan dengan Arjuna yang tak berhenti mengoceh yang tak lelah didengarkan oleh Cakra
Keduanya terhenti ketika Arjuna menunjuk sesuatu yang dilihatnya pada Cakra
Seorang wanita tergeletak dibawah pohon membelakangi mereka yang ditebak mungkin sedang tidak sadar antara pingsan atau mungkin mabuk?
Arjuna dan Cakra saling menatap seakan masing-masing memberikan pertanyaan tanpa bersuara.
Keduanya melangkahkan kaki mereka menuju ke arah gadis itu
Arjuna menyentuh pundak sang gadis dan sedikit menggoyangnya hendak memanggil dan memastikan keadaannya
"Hey, kau baik-baik saja?" Tanya Arjuna yang menyadari bahwa wanita yang disentuhnya benar-benar sedang tidak sadarkan diri
"Cakra bagaimana ini? Tidak mungkin kita akan meninggalkannya disinikan? Bagaimanapun juga dia perempuan, bisa bahaya jika ditinggalkan dan ditemukan oleh orang-orang jahat nanti" tanya Arjuna pada Cakra yang sedari tadi berdiri dibelakang sang gadis, lebih tepatnya disamping pohon yang membuatnya tidak bisa melihat wajah sang gadis.
Cakra berjalan ke arah Arjuna sambil bersuara "yasudah kita bawah saja ketempatku, menunggunya sadar lalu mengantarnya pulang"
"Eh bukankah dia... Nadira" kata Cakra setelah melihat wajah sang gadis
"Apa yang dilakukannya disini?" Batin Cakra bertanya
___________________________________
To be continued...
Jika suka jangan lupa tinggalkan jejak ya guys 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakra, Who's Lerian? [NCT DREAM]
Misteri / ThrillerKetika Cakra adalah orang yang akan melakukan apapun untuk saudara-saudaranya tanpa peduli akan hidupnya ada Lerian yang siap melakukan apapun hanya untuk seseorang, dan orang itu adalah Cakra. __________________________________ Warningggg beberapa...