Cakra, Who's Lerian? [NCT DREAM]

Chapter 10 - berempat?

Banyak typo bertebaran guys....

Selamat membaca..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

tring tring tring

Bunyi telpon Cakra berdering, lelaki itu meraih telpon genggamnya hendak melihat siapa yang menghubunginya

Nama kontak yang muncul menandakan nomor tersebut belum disimpan oleh sang pemilik telpon

Dengan rasa penasaran Cakra kemudian menjawabnya

"hal.." belum sempat menyelesaikan sapaannya Cakra dibuat terdiam mendengar sang pemilik suara yang dikenalinya ketika suara itu terdengar tegas dalam intonasinya

"datang ke kantorku sekarang! kau masih tau alamatnya kan? jangan membuatku lama menunggu"

Ya, itu Mark, kakak sulungnya yang berbicara

Tanpa mendengar balasan Cakra, Mark langsung menutup panggilannya

Entah didorong dengan keinginan apa Cakra hendak keluar untuk menuju ketempat dimana sang kakak inginkan

"Mau kemana?" Tanya Arjuna

"Hanya keluar sebentar, jangan khawatir"

"Baiklah, hati-hati'

"Em"

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah 3 tahun berlalu Cakra akhirnya kembali menginjakkan kaki disalah satu tempat favoritnya dulu, tempat dimana dia akan merengek ke kakak sulungnya bila menginginkan sesuatu, dan tempat inilah yang menjadi saksi bahwa seluruh keinginnya akan dipenuhi oleh sang kakak

Namun itu sebelum tragedy itu terjadi, tragedy yang membuat dirinya malu bahkan hanya untuk datang menemui kakak sulungnya itu

Semua mata kariawan tertuju pada Cakra saat ia melangkah masuk ke dalam, selama kariawan itu sudah bekerja 4 tahun yang lalu maka mereka pasti mengenal Cakra

mereka meyapanya dalam perjalanan sampai akhirnya Cakra melihat seseorang yang terlihat memang menunggunya, haikal teman dari sang kakak sulung, orang kepercayaannya dan termasuk orang yang sangat menyayangi Cakra dan memanjakannya dulu, cakra tidak tau bagaimana Haikal kini memandangnya karena 2 bulan sebelum dan sesudah tragedy itu terjadi Cakra sudah tidak pernah berjumpa dengan Haikal lagi

haikal tersenyum pada Cakra dikala jarak mereka semakin menipis, setidaknya senyuman itu membuat Cakra sedikit tenang

sebernarnya Cakra kebingungan dengan panggilan Mark, bahkan Cakra sudah siap jika panggilan itu bertujuan untuk menghancurkannya