Chapter 12 - Kejutan

256 23 1
                                    

Typo bertebaran, mohon dimengerti dan dimaafkan :D

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cakra saat ini tengah berada didepan pintu sebuah apartemen, menekan pin dengan lancar dan langsung memasukinya. Tak ada siapapun disana

"sayang sekali" kata Cakra pada dirinya sendiri "baiklah, aku menunggu saja" lanjutnya.

Sudah pukul 2 subuh namun Cakra tidak beranjak pergi, Cakra tetap menunggu sang pemilik apartemen dengan membiarkan lampu tidak menyala.

Ceklekkk *terdengar suara terbuka menyadarkan Cakra yang hampir tertidur

Cakra mengendap menyembunyikan dirinya, dengan perlahan memerhatikan lelaki yang ditunggunya sedari tadi berkegiatan

Lelaki itu tampak kelelahan ketika mendudukkan dirinya di sofa tanpa menyalahkan lampu

Dengan pelan Cakra menuju kearah sofa tempat lelaki itu duduk, duduk disana dan langsung menyandarkan punggungnya.

"Tidak lelah?" tanya Cakra pelan yang mampu membuat lelaki itu sedikit terkejut menemukan ada orang lain di apartemennya

Lelaki itu menatap Cakra yang sedang tidak menatapnya kemudian menghembuskan nafasnya

"Tak akan pernah lelah"

"Baiklah, aku sudah disini, lakukan sekarang"

"Kenapa kau disini?" Ucap lelaki itu menghiraukan perkataan Cakra

"Agar kau *kak Jendra *perkataan Cakra dalam hatinya* bisa membunuhku dengan mudah" jawab Cakra membuat nafas Jendra memburuh

Ya, Jendra sang kakak adalah pemilik apartemen yang dimasuki Cakra tanpa izin

"Aku tak akan membalas" ucap Cakra lagi

*Bughhhh*

Dengan cepat Jendra menarik baju Cakra dan langsung meninggalkan bekas pukulan dimuka Cakra yang belum bersih akibat ulah sang kakak Mark

Cakra terlempar, ke nakas yang terletak di sana, tak sengaja tangan Cakra yang menopang tubuhnya menyambar gunting yang ada dinakas hingga dengan cepat gunting tersebut menusuk pinggang bagian kanannya

Cakra memejamkan mata menahannya tanpa suara

Jendra kembali mendekatkan dirinya pada Cakra, mencengkram dagunya dengan keras

"Kenapa?" *Bughhhh*

"Kenapa?" *Bughhhh*

"Kenapa Cakra??" *Bughhhh*

Pukulan-pukulan terus dilayangkan Jendra tepat bersamaan dengan pertanyaan yang keluar dari mulutnya

Cakra kini dalam posisi terduduk didepan nakas yang disambarnya tadi, tangan kanannya terus memegang pinggang kanan yang tertusuk gunting tanpa sepengetahuan Jendra

"Maafkan aku" jawab Cakra yang sedang berusaha sebisa mungkin menahan kesakitannya ditengah ruangan minim cahaya itu

"Kenapa hah? Anak bodoh!!" Teriak Jendra

Cakra, Who's Lerian? [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang