| 17 |
and, she goes with her friend
PAGI INI MERUPAKAN waktu yang Bening pilih untuk memberi informasi perihal Leoni. Sebenarnya, bisa saja Bening menginformasikan saat malam kemarin. Namun, dia merasa agak malu. Jadi dia mengundurnya hingga esok pagi untuk memberi tahu Tama.
"Pagi," sapa Tama yang melihat Bening di dapur. Aroma roti dan mentega tercium dari tangga. Dia mengintip roti Baguette yang dipanggang dalam oven. "Ah, garlic bread?"
"Iya, sama aku bikin omelet dan tomat panggang." Bening mengecek tomat-tomat yang terbelah dua dan ditaburi lada hitam, garam, serta oregano dalam panci datar tertutup. "Bentar lagi matang kok."
"Ada yang bisa saya bantu?"
"Tungguin aja masakannya matang, trus taruh di piring."
Tama mengambil dua piring besar untuk mereka, meletakkannya di samping Bening untuk omelet yang sudah matang. "Kamu udah cek email?"
"Eh? Belum. Apa ada dokumen yang perlu aku baca sekarang?"
"Nggak harus dibaca sekarang. Saya kemarin malam kirim catatan soal mutan Meliora yang kamu minta."
"Ohh, terima kasih." Bening meletakkan satu omelet ke piring, lalu menuangkan adonan omelet baru. Semua omelet diberi irisan paprika, daun bawang, serta potongan jamur dan sosis kecil-kecil. "Uhm, Leoni ngajak aku latihan."
"Latihan apa?" Tama membuka tutup panci, melihat tomatnya sudah cukup matang. Dia mengambilnya ke piring. "Latihan zumba?"
"Uhm, bukan." Bening merasa agak malu menjawab. Jadi dia menjawab cepat, "Latihanlapdance."
"Latihan lebdes? Lab ... dense?" Tama bertanya tak yakin. Kemudian dia baru sadar. "Oh ... lap dance...."
"Iya, lap dance. Sama pole dance juga." Agar tidak merasa canggung, Bening fokus menatapi omeletnya yang masih belum matang. "Katanya biar lengket sama suami."
"Hmmm." Tama bergumam sambil meletakkan tomat-tomat ke piring Bening, lalu menunjukkannya. "Segini cukup?"
"Cukup."
"Dari kata-kata Leoni, kita bisa berasumsi bahwa Leoni memang mencintai Hansel," ujar Tama. Sebelum dia melanjutkan, oven berbunyi, menyatakan garlic bread sudah matang. "Karena, dia mau mengikuti suatu latihan dengan tujuan bisa lebih lengket dengan suami."
"Latihannya dimulai minggu ini. Leoni udah bayar uang pendaftaran buatku."
"Kayaknya sebagai teman, dia memang mau reconnect sama kamu. Saya turut senang mendengarnya."
Bening tersenyum. Itu memang hal yang dia syukuri juga. Kendati demikian, dia khawatir dengan Leoni yang bersuamikan Hansel, seorang ilmuwan untuk mutan Alt-Meliora yang berbahaya. "Kalau Leoni ternyata dalam bahaya, apa Balwana mau membantu untuk mengamankan Leoni?"
"Kami bisa membantu. Balwana nggak berniat mencelekai siapa pun dalam operasi ini, kecuali sangat terpaksa," Tama menjelaskan. "Ah, ya, tolong kasih nomor rekening Leoni ke saya, biar saya ganti uang pendaftarannya."
"Nanti kutanyain. Walau, kayaknya dia nggak mau diganti uangnya."
"Apa dia selalu begitu?"
"Iya, dia anaknya royal."
"Ah, sekalian. Kemarin itu saya lihat ada mobil Mercy masuk ke rumah Leoni, dan itu bukan mobil yang dipakai Leoni untuk pergi keluar, karena Leoni diantar sopirnya pakai Alphard. Tolong tanyakan apa yang datang itu adalah suaminya. Dari situ kamu bisa bertanya lebih lanjut soal Hansel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tergenggam dalam Nyaris | ✓
RomantikGautama Farhandi adalah pengacara untuk organisasi bisnis pasar gelap bernama "Balwana". Suatu hari, dia menemukan wanita korban sex trafficking musuhnya. Para korban penyekapan yang lain berkata bahwa dialah yang paling lama disekap. Kata mereka, n...