Chapter 1

2.2K 74 4
                                    

Chapter 1

"Gem, kurasa akan lebih bijaksana jika kau mempertimbangkan lagi rencana jahatmu itu."

Duduk di perpustakaan yang didekor dengan mewah, Gemini Norawit Titichareonrak merasa takjub dirinya masih bisa menyesap wine mahal saudara sepupunya tanpa menghancurkan gelas kristal rapuh yang berada di dalam genggamannya. Ia sangat ingin menghancurkan sesuatu. Namun sejak muda, dia sudah belajar untuk selalu memperlihatkan sikap sopan, tidak peduli bagaimana perasaannya yang sebenarnya. Perlahan ia mengangkat pandangannya ke arah pria yang sedang duduk di kursi kayu di belakang meja tulis mahoni yang sangat berat itu.

"Aku bukan pengusaha pertama yang menikah dengan seorang ahli waris untuk menyelamatkan perusahaan." Ujar Gemini mengingatkan Prom. "Dan aku juga tidak mengharapkan menjadi yang terakhir. Menikah karena uang, bagaimanapun juga, dianggap sebagai tindakan yang benar-benar bisa diterima dan mempunyai reputasi bagus."

Tidak seperti tindakannya selama beberapa tahun belakangan yang akan dianggap sangat mengerikan oleh orang-orang yang mengenalnya jika mereka tahu apa yang sudah dilakukannya. Bahkan saudara sepupunya pun akan merasa ngeri apabila ia tahu seberapa dalam Gemini telah menerjunkan dirinya ke dalam usahanya untuk menyelamatkan semua yang ia miliki.

Kekayaan warisan keluarganya sudah berkurang, perusahaannya terancam bangkrut yang kini sudah berada di ujung tanduk. Jika tidak melakukan sesuatu, maka sudah tidak ada lagi yang tersisa darinya. Sampai dua minggu yang lalu kesempatan untuk menyelamatkan perusahaannya datang dalam bentuk Fourth Nattawat Jirochtikul, seorang calon ahli waris yang terkenal dari Chiangmai. Gemini mengetahui tentang kekayaan keluarga Jirochtikul tanpa sengaja ketika bertemu saat pertemuan di pesta dimana para pembisnis berkumpul.

"Meskipun masyarakat kita dipenuhi dengan perkawinan kontrak dan aliansi politik, aku tidak bisa membayangkan hal yang lebih membuat kesepian daripada menikah dengan seseorang yang tidak kau cintai." Ujar Prom.

Gemini dengan berhati-hati meletakkan gelasnya di atas meja marmer mengilap di sebelah kursi itu dan berdiri. "Kalau begitu, kau benar-benar kurang berimajinasi, Prom."

"Ai'Gem... aku bersedia meminjamkan...."

"jangan!" Gemini mengepalkan kedua tangannya sampai lengannya terasa sakit karena usahanya untuk mengendalikan dirinya sendiri. Ia tidak ingin dikasihani atau diberi kemurahan hati oleh pria itu. "Aku menolak untuk menjadi kotak amal selama aku masih bisa menghindari itu. Aku hanya punya satu hal lagi untuk dibarter, nama baikku, kemasyuranku untuk ditukar dengan seorang pemuda ahli waris. Itu harusnya cukup."

Sambil memejamkan mata, Gemini membayangkan pernikahan pertamanya yang hancur, ya Gemini pernah menikah karena cinta dan ia tidak berniat untuk mengulangi kesalahan yang mengerikan itu sekali lagi.

Tepat pada saat itu terdengar bunyi ketukan pintu halus itu memecahkan lamunan Gemini yang muram. Prom menyilakan masuk dan tampak sekretarisnya memberi salam waii kepada mereka berdua, seraya berkata, "Pak, Mr. Jirochtikul telah kembali. Seperti yang anda minta, saya telah memberitahu bahwa anda ingin menemuinya di kantor."

"Beri kami waktu sebentar." Kata Prom dan sekretarisnya undur diri, meninggalkan Prom dan berdua di ruang kantor tersebut. Prom menoleh menatap Gemini. "Apa kau ingin aku disini?" tanya Prom dengan suara lirih.

Gemini menggeleng, "Kau sudah banyak membantu dengan memberitahu Mr. Jirochtikul kebutuhanku dan mengatur pertemuan kami. Aku lebih suka kalau kau tidak menyaksikan aku memohon."

Gemini mengernyit ketika Prom menyisir rambutnya ke belakang. Di jendela yang jernih dan mengilap, ia melihat pantulan saudara sepupunya yang samar-samar.

[Completed] Love Me Tender | Gemini & FourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang