Chapter 4
Fourth terbangun dan mendapati Gemini berbaring di sampingnya. Fourth tidak menduga Gemini akan kembali ke atas tempat tidurnya. Ia tidak berpikir bahwa ia akan menghabiskan sisa malam dalam dekapan Gemini. Ia heran ia bisa tidur dengan nyenyak. Pulas berbagi tempat tidur dengan Gemini.
Sungguh luar biasa, cara tubuh mereka bergeser supaya bisa pas satu sama lain. Sebentar mereka tidur berhadap-hadapan, kemudian punggung Gemini menempel tubuh bagian depan Fourth, kemudian pada akhirnya punggung Fourth melengkung di depan dada Gemini. Ia tidak yakin posisi mana yang ia suka. Setiap posisi memiliki kenyamanan masing-masing.
"Sudah bangun?" suara Gemini yang dalam bergemuruh serak karena baru bangun.
Betapa intim rasanya mendengar kata yang pertama kali diucapkan Gemini hari itu. Fourth menoleh sedikit, tersenyum padanya dan mengangguk. Karena Gemini tidak keberatan dengan sentuhannya tadi malam, Fourth mengangkat tangan dan menyentuh rahang Gemini.
Gemini meletakkan tangannya di atas tangan Fourth, memegang tangan itu supaya tidak bergerak ketika ia merendahkan mulutnya dan mencium telapak tangan Fourth, matanya terus menatap Fourth. Tubuh Fourth menggeleyar karena teringat apa yang terjadi tadi malam kembali bersemangat seolah-olah hasrtratnya yang menyala hanya dikecilkan, menunggu fajar tiba.
Keheningan menyapu mereka. Damai.
"Kupikir besok kita akan kembali ke Bangkok." Gemini dan Fourth menghabiskan waktu di villa kecil milik Gemini sebagai tempat bulan madunya. Karena sebenarnya rumah utama Gemini di Bangkok agak dekat di daerah pinggiran dimana tempat perkebunannya berada.
Fourth mengangkat kepalanya. "bagaimana dengan ayahku?"
"Bukankah ayahmu perusahaan dan rumahnya ada di Bangkok? Kau bisa mengunjungi rumahnya kapan saja jika kau mau."
"Aku datang ke bangkok kemari karena Satang yang membuatku datang ke Bangkok, untuk mengunjunginya."
Gemini mengangguk pelan, mendekapnya erat sebelum membalikkan posisinya hingga telentang dan terbaring di atasnya, menumpu tubuhnya dengan siku supaya tidak memberati Fourth. Ia menyeringai nakal. "bagaimana kalau sebelum kita pergi mengunjungi orang-orang, kau menunggangi kuda jantanku lagi?"
###
Berdiri didepan teras, Gemini menatap ke arah luar dan memperhatikan suaminya berjalan di sebelah ayah mertuanya. Ia iri dengan kemampuan pria tua itu untuk membuat suaminya benar-benar santai.
Angin menerbangkan tawa Fourth sementara sinar matahari mencerahkan senyumannya. Gemini membayangkan mata Fourth berbinar-binar karena kegembiraan dan suaranya berkumadang karena cinta yang ia miliki untuk ayahnya.
Gemini tidak habis mengerti bagaimana ia telah bercinta dengan Fourth sebanyak tiga kali tadi pagi. Ia menduga dua kali sudah cukup baginya sampai ia pergi ke kamar tidurnya sendiri dan mulai berpakaian.
Selama dua tahun akhir pernikahannya dengan Nui. Gemini hampir tidak bisa membuat dirinya sendiri tertarik untuk melakukan permainan mingguan. Atas ketidaktertarikannya itu, ia menyalahkan jadwalnya sendiri, kekecewaan Nui, karena kegagalannya sebagai suami.
Ia tentu saja tidak pernah menduga akan menemukan gairah seperti anak muda lagi, begitu semangat seperti pria muda di usia puncaknya. Ia juga tidak menduga akan merayu di tempat tidur, begitu menikmati Fourth.
Fourth duduk di atas bangku taman dan menarik ayahnya duduk didekatnya. Dengan helaan nafas berat ayahnya duduk di sebelahnya dan memegang tangannya. Tangan ayahnya dingin seperti es.
Fourth menggenggam dan menggosok tangan ayahnya agar terasa hangat.
"Apakah suamimu baik padamu tadi malam?" tanya ayahnya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Love Me Tender | Gemini & Fourth
Hayran KurguTitle: Love Me Tender Cast: Gemini Norawit & Fourth Nattawat Language: Bahasa Indonesia Rate : 15+ Lenght: Chaptered SIPNOSIS Gemini Norawit Titicharoenrak, seorang pengusaha tampan dari Bangkok yang jatuh miskin, berniat menikahi seorang pemuda ka...