Acara pertunanganku dengan Eliot berjalan lancar. Beberapa kenalan keluargaku dan Eliot datang menyelamati kami, mereka juga menyampaikan permohonan yang baik untuk hubungan ini. Dalam hati aku bersyukur karena orang-orang yang hadir disini secara garis besar setuju dengan hubunganku dan Eliot.
Saat sedang menyalami beberapa tamu, seorang wanita datang menghampiri aku dan Eliot.
"El, selamat. Ku pikir kau akan sendiri terus sampai tua." Wanita tersebut tertawa. Sepertinya dia dan Eliot telah saling mengenal. Aku memalingkan wajahku ke samping untuk menatap Eliot yang tepat berdiri disisi kiriku, ingin melihat reaksinya atas ucapan wanita itu. Namun, yang ku dapati hanyalah tatapan datar darinya. Eliot sama sekali hanya diam dan menatap perempuan yang bahkan tak aku ketahui namanya itu. Jika diperhatikan lebih detail lagi, dia sepertinya sedang... kaku? Kenapa reaksinya seperti itu?
"Kau tidak ingin memperkenalkannya padaku?" bisikku.
"Krystal ini Gisel, anak dari salah satu kolega bisnis keluarga kami. Dan Gisel ini adalah Krystal, tunanganku."
Rasanya aneh saat mendengar Eliot memperkenalkanku sebagai tunangannya. Siapa sangka satu minggu sejak pertemuan pertama kami, aku tiba-tiba bertunangan dengan dirinya. Aku tersenyum ke arah Gisel dan memperhatikan dirinya yang menatapku dengan... kesal? Namun, tatapan matanya berubah dalam sekejap, apakah aku salah lihat?
Aku memperhatikan Gisel. Dia memiliki mata yang bulat dengan rambut panjang berwarna coklat, sangat cocok dengan kulitnya, dia bahkan memiliki tubuh yang diidamkan para wanita. Satu kata terbersit dalam pikiranku saat melihat dirinya. Cantik. Apakah ini alasan mengapa tubuh Eliot menjadi kaku tadi? Cih, ternyata dia lemah terhadap wanita cantik juga.
"Kalian bisa berbicara sebentar disini. Aku ingin menemui teman-temanku."
Baru saja aku mau melangkah pergi saat aku merasakan tangan Eliot yang melingkar dipinggangku, menahanku untuk pergi.
"Aku bisa menemanimu. Permisi Gisel."
Mengangguk sopan, Eliot membawaku ke tempat dimana teman-temanku berada. Mima, Jane dan Zara juga Calvin suaminya, langsung tersenyum ke arahku dan Eliot saat kami telah berdiri didepan mereka.
"El, perkenalkan ini teman-temanku. Mima yang memakai baju putih, Jane yang memiliki pita dirambutnya dan Zara yang sedang menggendong anak, serta disebelahnya ada suaminya, Calvin. Kau pasti tahu siapa dia kan? Dia seorang aktor."
Aku memilih untuk memperkenalkan teman-temanku lebih dulu, sebelum mendengar celotehan Mima dan Jane yang kadang tak terkontrol itu.
"Hai, saya Eliot, tunangan Krystal."
"Ah ya, tentu saja. Kami semua disini tahu siapa dirimu." ujar Mima dan tersenyum canggung sambil melirik ke arahku. Karena jalinan dari hubungan pertemanan yang sudah lama ini, aku seakan bisa membaca arti dari tatapan matanya itu.
Dia berbeda dari apa yang dirumorkan.
Aku melotot ke arah Mima, memperingati untuk jangan mengatakan sesuatu hal yang akan membuatku malu nantinya. Dan syukurlah dia seolah mengerti karena responnya mengangkat jempolnya padaku secara diam-diam.
"Selamat atas pertunangan kalian." Calvin suami Zara, menyalami Eliot.
"Terima kasih."
"Apakah mungkin bagiku untuk bernyanyi disini?" Ide itu keluar dari mulut Zara. Dia menatapku dengan ragu-ragu. Aku mengangguk pada sahabatku itu dan tersenyum senang.
"Tentu saja, tunjukkan pada kami suara emasmu itu."
"Kalau begitu Cal, aku titip Vinza ya?" ujar Zara yang dibalas dengan senyuman hangat dan tatapan mata yang lembut dari Calvin. Aku tahu kalau Calvin sangat mencintai Zara, mereka saling jatuh cinta satu sama lain dan aku bersyukur karena akhirnya mereka bisa bersama seperti sekarang, setelah semua cobaan yang mereka lalui.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
FanfictionEliot Korch dan Krystal Everly berada dalam satu hubungan. Namun seperti yang sudah dikatakan, tidak ada hubungan yang sempurna. Begitu pula hubungan keduanya. Lantas akankah hubungan keduanya bertahan atau justru berakhir begitu saja? Ikuti kisah...