Bagian 4

158 14 2
                                    

Sudah dua minggu sejak pertunanganku dengan Eliot berlalu dan kami belum pernah bertemu lagi. Eliot memberiku kabar kalau dia sedang pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Aku pun hanya bisa menyemangatinya.

Selain itu tidak ada yang berubah padaku selain status tentu saja. Aku masih mengelola butik yang aku bangun sendiri dan aku juga masih sering bertemu dengan teman-temanku. Lebih tepatnya kehidupanku masih sama seperti dulu.

Handphoneku berdering, menandakan ada telepon yang masuk. Aku melihat layar dan tertera nama Mima disana. Aku pun mengangkatnya.

"Krystal!" Aku meringis dan menjauhkan handphoneku dari telinga karena suara Jane yang keras menyambutku.

"Ya Tuhan, bicaralah dengan santai. Ada apa?"

Terdengar tawa Mima yang pelan dijauh sana. "Maafkan aku, apa kau punya acara malam ini?"

"Tidak, kenapa?"

"Ayo temani aku minum. Aku ingin mabuk malam ini. Jane sudah setuju untuk bergabung dan kau juga harus ikut. Ya?"

"Apa kau bertengkar lagi dengan pacarmu itu? Sudah ku bilang untuk tidak melampiaskannya pada minuman."

"Gosh, aku sedang tidak ingin mendengar celotehanmu itu. Aku akan menjemputmu jam 11 malam ini. Bye."

Dengan begitu teleponnya terputus. Begitulah Mima, setiap kali ada masalah dengan pacarnya, dia pasti melampiaskannya pada minuman keras.

***

Waktu begitu cepat berlalu, hingga jam menunjukkan pukul 11 malam dan Mima tiba didepan rumahku dengan tepat waktu. Aku cukup terkejut saat melihat penampilan Mima yang begitu seksi. Jadi dia benar-benar segalau itu?

"Woah, ada apa dengan pakaian tertutupmu itu? Apa Eliot melarangmu?"

Aku memutar bola mataku kesal saat mendengar ucapan Mima. "Lalu bagaimana dengan pakaianmu yang kurang bahan itu?"

"Hey, ini sesuatu yang wajar! Kau," Mima menunjuk diriku dari atas ke bawah. "Yang kau gunakan saat ini sangatlah tidak wajar."

"Diamlah, saat ini aku membawa nama keluarga Korch dipundakku. Beban itu sangat berat." Aku membuat wajahku menjadi semenyedihkan mungkin, Jane yang melihatnya tertawa.

"Kau sama sekali tidak pandai membuat lelucon." komentar Jane setelah dirinya hanya diam dan memperhatikan sedari tadi.

***

Musik melantun dengan keras memenuhi seluruh ruangan, beberapa orang sudah turun ke dance floor dan menggoyangkan badan mereka seirama dengan musik. Aku menuangkan minuman ke dalam gelas dan meneguknya. Rasa terbakar mengalir ke dalam tenggorokanku tapi disatu sisi rasanya juga menyenangkan. Aku, Mima dan Jane berdiri ditempat duduk kami dan sama-sama kami mulai menari, menikmati musiknya. Sudah lama aku tidak menikmati momen seperti ini.

Aku masih asik menari saat merasakan handphoneku yang bergetar disaku celanaku. Aku mengeceknya, ternyata Eliot yang menelponku. Oh, kenapa dia harus mengganggu dimomen yang menyenangkan ini? Aku ingin mengabaikan panggilannya tapi entah apa yang mendorongku, aku malah berakhir ke toilet dan menjawab teleponnya.

"Halo El?"

"Krystal, aku ingin... tunggu, kau dimana? kenapa ada suara musik?"

"Aku sedang berada di diskotik bersama teman-temanku, ada apa?" Aku berteriak berusaha melawan suara musik yang masih terdengar.

"Kau ke diskotik?" Aku mendengar kalau Eliot seperti menarik nafas panjang disana. Ada apa dengannya? Dia seperti orang yang sedang bersusah hati saja.

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang