Bagian 7

118 17 4
                                    

Sejak kejadian terakhir kali di apartemenku. Aku dan Eliot mulai sering menghabiskan waktu berdua, Eliot sering mengajakku keluar. Dia juga suka memesankan makanan kesukaanku. Dan terkadang dia mengirimkanku bunga.

Apa dia bersikap manis karena kasihan dengan diriku dimasa lalu yang diketahuinya secara tidak sengaja itu. Atau dia sedang berada dalam suasana hati yang bagus sehingga dia melakukan semua itu, aku sama sekali tak tahu.

Handphoneku berdering, ada satu panggilan masuk dengan nama Eliot tertera disana.

"Halo?"

"Krystal, sedang apa?"

"Aku sedang memeriksa beberapa barang di butik, ada apa?"

"Kau tidak lupa malam ini 'kan?"

"Ya Eliot, bagaimana mungkin aku bisa lupa jika gaun yang kau kirimkan baru saja tiba?"

Aku mendengar tawanya.

"Kau terdengar sedikit kesal, aku bisa membayangkan ekspresi wajahmu sekarang,"

"Well, apa maksudmu Tuan Korch?"

Lagi-lagi dia tertawa.

"Tidak, aku harus bekerja sekarang, Kris sudah menatapku dengan tatapan tajamnya,"

"Sampaikan rasa terima kasihku pada Kris, aku akan menutup teleponnya,"

"Sampai nanti,"

Kemudian teleponnya terputus, aku meletakkan handphoneku dimeja dan menatap sebuah kotak yang baru diantarkan oleh supir Eliot beberapa saat yang lalu. Sebuah gaun yang panjang semampai hingga mampu menutup kakiku, aku tahu ini adalah salah satu karya dari desainer ternama di kota ini.

Malam ini aku akan menemani Eliot pergi ke ulang tahun salah satu kolega bisnisnya. Sebenarnya aku ingin menolak tapi aku tidak menemukan alasan yang cukup bagus. Sedangkan Eliot merecokiku kalau mulai sekarang dia akan membawaku ke acara manapun sekaligus memberitahu kalau aku sekarang adalah tunangannya. Walaupun menurutku kalau semua orang dikota ini pasti sudah tahu, lagipula siapa yang tidak penasaran dengan pasangan tuan muda Korch? Mereka pasti sudah membicarakanku, gosip menyebar begitu cepat disini.

***

Waktu berjalan dengan cepat, langit yang awalnya cerah kini berganti menjadi gelapnya malam. Dan saat ini  aku telah siap dengan gaun yang diberikan Eliot.

Aku sengaja membiarkan rambutku terurai, hanya ingin saja dan tidak ada alasan tertentu dibaliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sengaja membiarkan rambutku terurai, hanya ingin saja dan tidak ada alasan tertentu dibaliknya. Menghampiri Eliot yang saat ini sedang menunggu di depan rumah, aku mendapati dirinya yang terlihat tampan dengan balutan jas yang warnanya sama dengan gaunku. Saat tatapan kami bertemu dia tersenyum ke arahku, sial! Kenapa dia selalu terlihat tampan?

 Saat tatapan kami bertemu dia tersenyum ke arahku, sial! Kenapa dia selalu terlihat tampan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang