Otak Nattaya mendadak kosong, udara pagi melintas di sekitar mereka tapi tubuhnya terasa panas. Ada apa ini? Ia masih tidak mengerti dengan apa terjadi. Bibirnya dipagut dan dicium dengan kuat oleh laki-laki beraroma alkohol. Valentino sedang mabuk dan tidak dalam kondisi sadar, memperlakukannya seolah dirinya adalah kekasih atau pasangan. Tubuhnya terperangkap dalam pelukan Valentino dan membuatnya tidak berkutik. Di antara panas yang menderu, gairah yang menyebar tanpa tahu malu, Nattaya mendapatkan kembali kewarasannya.
Tidak boleh. Ini tidak benar. Ia mendorong Valentino sekuat tenaga. Untuk sesat ciuman mereka terlepas sebelum bibirnya kembali dipagut. Nattaya berusaha sekali lagi, lebih bertenaga dan saat pelukan semakin kuat ia melayangkan pukulan ke pipi Valentino. Laki-laki itu terkesiap, pelukan dan ciuman mereka terlepas dan keduanya berdiri dengan napas tersengal. Sunyi, sepi, tidak ada tanda-tanda makluk lain di sekitar mereka. Sesekali kendaraan melaju cepat dan itu pun tidak banyak.
"Apa-apaan, Pak? Ada apa sama Anda ini? Hah! Mabuk?!"
Teriakan Nattaya terdengar nyaring membelah kesunyian. Valentino terkejut hingga kehabisan kata. Menatap Nattaya tidak berkedip, lalu tersadar dengan apa yang baru saja dilakukannya pada perempuan itu. Ia mengusap kelopak matanya dengan lelah.
"Pak, kalau mabuk sebaiknya langsung pulang. Bukan malah ke tempat ini dan, itu ...." Nattaya kehabisan kata, tidak bisa mendiskripsikan perbuatan Valentino.
Valentino mengembuskan napas panjang, berusaha memfokuskan pandangan sementara otaknya tidak bekerja dengan baik. Bersandar pada body mobil, menatap Nattaya lekat-lekat.
"Kenapa, Nat? Katakan padaku kenapa begini?"
Nattaya termangu bingung. "Kenapa apanya, Pak?"
"Kenapa kamu menghantui hidupku? Kenapa kamu terus menerus mengusik hatiku. Saat itu kita bersama hanya sepekan, tapi pengaruhmu jauh lebih dalam dari perempuan yang bahkan sudah bersamaku hampir tujuh tahun. Kenapa bisa begitu? Katakan Nattaya!"
Pertanyaan Valentino membuat Nattaya kebingungan. Bagaimana bisa ia menjawab tentang perasaan seseorang yang bukan miliknya? Valentino menginginkan jawaban seperti apa, kalau ia sendiri tidak mengerti.
"Kenapa diam, Nattaya? Kenapa kamu tidak bersuara? Apa yang sudah kamu lakukan padaku? Pada hidupku?"
Entah dari mana datangany, Nattaya yang berdiri diam tanpa sadar menitikkan air mata. Ia tidak ingin menangis, hal seperti ini seharusnya tidak ditangisi tapi kenapa dada rasanya sakit sekali. Kenapa terasa sesak dan seolah mencengkeramnya? Laki-laki yang sedang bertanya tentang perasaannya, adalah orang yang sama seperti tujuh tahun lalu. Laki-laki yang pernah masuk dalam hidupnya lalu pergi begitu saja tanpa jejak. Apa yang diharapkan Valentino dari dirinya yang sudah dicampakkan?
Nattaya mengusap pelupuknya yang basah. Tenggorokannya tercekat dan berusaha menahan isak. "Pak, pu-langlah," bisiknya memohon.
Valentino sempoyongan dan nyaris terjatuh. Secara otomatis lengan Nattaya terulur tapi laki-laki itu berhasil berdiri tanpa bantuan. Dengan kepala berada di pintu mobil, Valentino berdiri memunggungi Nattaya, tidak menyadari kalau perempuan itu sedang menangis.
"Selama bertahun-tahun aku mencoba lupa. Meyakinkan diriku kalau kebersamaan kita tidak lebih dari angin musim semi yang berlalu dan tidak akan kembali. Meskipun hati dan pikiranku merindukanmu tapi aku meyakinkan diriku kalau kini ada orang lain di sisiku. Ada Arista yang selama tujuh tahun ini menemaniku. Lalu, kamu datang tiba-tiba dan membuat kacau hidupku. Kenapa Nattaya? Kenapa harus begini?"
Nattaya tidak bisa menjawab pertanyaan Valentino. Ia pun tidak mengerti kenapa dianggap angin musim semi? Kenapa Valentino tidak mengatakan kalau dirinya angin topan yang membawa bencana? Dengan begitu dirinya akan selalu dibenci dan bukan dirindukan. Siapa yang tidak menginginkan angin musim semi kembali datang? Bahkan dirinya selalu berharap kembali ke masa-masa indah, di rumah pantai yang panas oleh gairah. Namun, cukup sadar diri kalau semua seperti mimpi yang tidak mungkin terulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
RomanceKisah rumit antara Valentino dan Nattaya, yang melibatkan kebohongan, penderitaan, dan juga cinta yang tidak bisa diabaikan.