Prolog: Awal mula dan pertemuan

537 24 15
                                    

Dahulu kalah ada sebuah kerajaan, yg di pimpin seorang raja dan ratu

Mereka memiliki 4 pangeran yg saaaangaatt tampan akan tetapi mereka semua memiliki sifat yg buruk pangeran pertama dia pemarah dan tidak punya rasa peduli, pangeran kedua dia sangat tamak akan kekayaan, pangeran ke tiga dia sangat kasar suka memukul orang bahkan dia pernah membunuh pelayan dan raja mengurung nya tapi setelah di bebaskan sikapnya makin menjadi dan seperti spikopat lalu pangeran ke empat dia seperti lust menyebarkan nafsu wajahnya yg sangat imut itu.. Tapi di baliknya bersemayam seorang iblis.. Dia tak hanya melakukannya sendiri dia menyuruh para pelayannya untuk melakukan 'itu' di hadapannya jikalau pelayan itu menolak dia akan menyuntikan sebuah cairan yg akan membuat mereka gila dengan 'itu' sampai mati lalu karna keimutannya, kecantikan dan kepolosan itu dia tak di jatuhi hukuman karna tak afa yg percaya pangeran melakukan hal itu

Lalu hingga suatu ketika raja membuat sebuah pesta, raja mengundang para bangsawan, lalu para pangeran itu bukannya menjaga tata krama mereka sebagai pangeran malah semakin menjadi di pesta itu, niat hati sang raja ingin mengubah sifat mereka yg sudah keterlaluan itu tapi sayang sudah tak bisa, walau begitu pesta tetap berlanjut dengan suasana yg mencekam hingga sampai larut malam..

*bruk!! -suara pintu yg terbuka lebar-

Lalu muncul seorang wanita tua berpenampilan seperti penyihir itu, dia masuk ke dalam dan tak ada yg melarang dia berada di tengah2 semua orang memperhatikannya.. Lalu dia berkata. "Wahaaai pangeran sekalian, sifat kalian sudah keterlaluan.. Aku mendengar ocehan demi ocehan, omongan demi omongan, gosip demi gosip, doa demi doa.. Mereka yg ingin mengutuk kalian! Aku akan kabulkan!! Kyahahakayaha".

Dengan tertawaan khasnya lalu bola kristal yg di tangan penyihir menyala dengan silaunya lalu si penyihir menghilang dan setelah sinar nya menghilang apa yg terjadi?..

*buummm ke empat pangeran berubah menjadi monster yg mengerikan, semua hadirin yg ada di pesta langsung melempari mereka dengan benda2 yg ada dengan yg tadinya mereka takut karna mereka pangeran sekarang mereka leluasa melempar dan mereka berteriak.

"dasar monster!! Pergi dari sini!!". Sambil melempari mereka
Lalu raja pun bertindak dan mengusir mereka dari kerajaan, ke 4 pangeran itu pun pergi melarikan diri karna malu dengan wajah monster yg jelek dan menggelikan itu, mereka pergi ke arah hutan, dan mereka melihat sebuah rumah kosong di tengah hutan itu lalu mereka menempatinya, sang pangeran yg tadinya hidup berlimpang harta kini mereka harus mandiri..

Beberapa tahun pun berlalu dengan seiringnya waktu mereka telah berubah sedikit demi sedikit, walau kadang sifat mereka bisa kumat..

Lalu mereka pun berfikir.
"sampai kapan kita akan seperti ini?". Setelah berbicara seperti itu mereka mencari cara agar bisa kembali menjadi manusia, mulai dari mencari tumbuhan2 obat.. Dan lain sebagainya tapi semua itu tak ada yg berhasil.. Sampai dari salah satu mereka berkata.
"kita harus mencari buku yg tahu cara mematahkan kutukan".

Mereka yg mendengar itu terdiam, dan memberi isyarat bahwa mereka setuju, tapi untuk itu mereka pasti akan kesusahan untuk pergi ke kota dengan wujud seperti itu, maka dari itu mereka memutuskan harus salah satu dari mereka yg pergi dan menyamar. Mereka pun setuju dan melakukan undian, setelah itu pangeran pertamalah yg harus pergi mencari buku itu.

"kau harus mengambil buku dengan banyak yg mengandung kutukan". Kata pangeran ke 2
Lalu pangeran pertama pun pergi ke kota dengan mmemakai pakaian tertutup yg menutupi seluruh tubuhnya, dengan perjalanan yg panjang akhirnya dia sampai di kota, sang pangeran aga sedikit takut kalau dia akan ketahuan oleh penjaga gerbang, dan ternyata dia masuk dengan mudah dan setelah masuk dia terkejut dengan suasana kota yg sudah berubah.. Warga yg begitu damai.. Banyak senyuman di mana2.. Bebeda dengan saat mereka di istana.

The Beast is Our Prince [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang