Ch. 10: One day like this

448 27 3
                                    

Tentu saja selang seling ;v *plak!

Timeline berantakan parah (TvT), tp berusaha untuk tetap nyambung dgn chapter sebelum dan seterusnya ;v

Kemarin-kemarin ada yg nanyain kapan update, maka dari itu aku cepet-cepet update biar cicilan ku berkurang

Apa sih yg nggk buat readers? *plak!

Solar: cepetan woi! Dah mau berjamur tuh gledek!

Hali: /mendengus/ emang nya manusia bisa berjamur?

Solar: bisa lah! Apa lgi kau nih jarang mandi! Ya kan?

Hali: Aku mandi lah..! Lunar tuh yang jarang mandi, malahan gk pernah mandi!

Lunar: Woi!

Dah ah! Ini kelamaan yg ada! Dah sono cepat mulai! Kamera dah siap! Kamera, light, Action! *plak!

Solar: najis..

___________________________________

Balik ke beberapa hari yg lalu setelah Solar sembuh dari terkena racun. Dia sudah di perbolehkan untuk pulang. Di perjalanan pulang, Solar mengajak Hali untuk ke rumahnya ;3

Saat ini mereka sedang berjalan ke rumah Solar.

Solar: "Haaargh..! Aku kapok lah ngejadiin diri sendiri sebagai tameng!" /ngedumel, cemberut

Hali :"Ya lagian kenapa kau malah mendorong ku, kalau kau tak mau menjadi tameng" /mendengus

Solar: /mendengus/ "Ya kan aku mana tau jika itu ada racunnya!" /sebal/ "Dan juga klo kau yg kena, kau akan instan death!"

Hali :"Hmh.. Memangnya kenapa kalau aku mati? Apa kau akan bersedih dengan kematianku?" /terkekeh

Solar: "Heh!" /blushing/ "Te-tentu saja nggk lah!! Dih! Kegeeran kau!!" /naikin kacamata dgn gugup

Hali :"Hahaha, ku pikir akan begitu" /terjekeh kekeh

Solar: "Ugh..!! Dah ah yuk lah ke rumah ku!!" /jalan lebih dulu

Hali :"Hm.. Baiklah" /ngikutin Solar, bersandingan dengan Solar, dan menggandeng tangan Solar

Solar: /blushing hard, membiarkan nya begitu karena merasa nyaman dan aman

Sebelum kerumah Solar, Solar mengajak Hali untuk ke pasar dulu. Setelah itu mereka pergi ke rumah Solar. Sesampainya di sana, Solar mempersilahkan Hali untuk masuk. Rumah itu sederhana. Tak da yg spesial.

Solar: "Hm! Anggap aja rumah sendiri!" /pergi ke dapur

Hali :"Kalau ku anggap rumah sendiri, ku jual boleh lah?" /jahil, ikut masuk, dan ikut ke dapur pula, sambil lihat2

Solar: "Hish! Tak boleh lah! Enak aja mau kau jual!" /merengut kesal/ "Entar aku bakal tinggal di mana klo kau jual nih rumah!" /menyiapkan bahan2

Hali :"Hm.. Tinggal kat hutan bersama ku" /terkekeh, duduk di kursi meja makan

Solar: "Dih najis! Ogah amat ke tempat yg tak da cahaya nya sama sekali jika malam!"

Hali :"Hm.. Tunggu dulu, kenapa nada bicaramu kasar begitu? Apa racun dari tusukan itu masih tertinggal?" /memangku wajah di meja

Solar: "Sorry ya jika nadaku terkesan kasar. Dari dulunya aku tuh memang begini!" /mendengus/ "Btw kau ingin makan apa?" /liat Hali

Hali :"Hm.. Apa saja yg bisa kau masak.." /senyum

Solar: "Kari aja gpp kan?" /megang piso

Hali :"Tak apa.."

Solar: "Heh! Okey!" /mulai memasak (dgn wajahnya yg terlihat senang)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Beast is Our Prince [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang