Ch. 5: The second prince's bond

249 16 0
                                    

Ok! I gave up on the title in every chapter! Karena terlalu gk pas dgn bab ya kan?

Hiks.. Langsung saja ke ceritanya YvY /takut di gampar
___________________________________

Siang di hari yg sama bersama pangeran ke-2 ia lagi2 pergi ke padang rumput yg di mana tempat domba2 berkumpul

(Saat pagi2 sekali, pemburu sudah memasang perangkap di tempat2 biasanya serigala bersembunyi)

Sang pangeran mengendap-endap seperti biasa di semak2 yg ternyata semak2 nya memiliki perangkap

(Perangkap kek biasa gitu yg besi klo di injek bakal menutup kek semacam gigi gitu. Ah! Gimana ya jelasinnya ;v)

Lunar :"ehehehe~ sungguh domba2 yg sehat~" /menginjak jebakan/ "aarrrgghhh!!!" /teriak, kaki tertancap jebakan

Penggembala itu melihat ke arah suara, dia memerhatikan semak2. Baru saja dia ingin menghampiri semak2 itu, dia sudah di hentikan oleh pemburu yg membantunya memasang jebakan.

Ice: "Biar aku saja.. Kau urusi saja domba2 mu.." /jalan ke arah semak2

Gempa: "Ah.." /bukannya menuruti, malah ngikut di belakang Ice

Lunar :"hah! Hah!" /buru2 melepaskan jebakan, tapi tak bisa

Ice: /menyibak semak2, melihat Lunar yg terkena perangkap/ "Dapat pun.." /smirk

Lunar :/kaget, liat sang pemburu/ "huh?!!"

Ice: "Mari tamatkan riwayat kau.." /mengeluarkan pedang pendek dari sarungnya, ingin menebas Lunar

Lunar :"aa!! Tunggu2!!"

Gempa: "Wait, Robin!" /menahan Ice/ "Jangan sakiti dia.."

Ice; "Hish..! Apehal nih!" /liat Gempa/ "Kan dah ku suruh untuk urusi saja domba2 kau! Jika kau di sini dia akan menyakiti mu!"

Lunar :"ughh.. Aku ga pernah menyakiti orang!"

Gempa: /liat Lunar/ "Ta- apa..? Kau.. Dapat bercakap!?" /kaget

Ice: /mendengus/ "Knp lah aku ketemu dgn hewan bercakap lgi.." /gumam, mencet pangkal hidung

Lunar :"u-ughh!! Ya terus aku harus gimana?.. Mengeong gitu?" /o_O

Gempa: "Ha-hahaha.. A-aku pasti gila.." /shock

Ice: "Tak, kau tak gila.. Aku pernah ketemu dgn hewan bicara macam dia juga.." /mendengus

Lunar :"hah?! Kau pernah?! Hewan apa!?"

Ice: "Little bear.. Apa kau kenalannya?" /sebelah alis terangkat

Lunar :"apa?! Dia adikku! Kau apakan dia!"

Ice: "Tak aku apa2kan.." /mendengus

Lunar :"huh.." /bernafas lega/ "ukhh.." /meringis kesakitan/ "bisakah kau melepaskan ini dulu?"

Ice: "Gimana Pengembala..? Menurut ku sih biarin aja dia begitu"

Gempa: /tersadar dari lamunannya/ "Ah!? Oh! Mending di lepasin aja gk sih?" /senyum/ "Kan kasihan"

Ice: "Dia dah makan domba kau, tp kau malah kasihan dgnnya"

Gempa: "Ehm.. Ehehe.." /senyum

Lunar :"uhhk.. Kau sangat baik pengembala"

Ice: "Haa.. Lebih tepatnya terlalu naif.." /melepaskan Lunar

Lunar :"ukh.." /kesakitan

Gempa: "Kau bilang apa..?" /deep voice, aura mencebgkam

Ice: "Aku bilang naif. Apa telinga mu tuli?" /selesai melepaskan Lunar

Lunar :"kkhh.." /keluar darah

Gempa: "Oh.. Tuli ya.. Oh begitu.." /senyum, aura menyeramkan, mengangkat tongkat tinggi2 (ingin memukul Ice)

The Beast is Our Prince [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang