Ok! I gave up on the title in every chapter! Karena terlalu gk pas dgn bab ya kan?
Hiks.. Langsung saja ke ceritanya YvY /takut di gampar
___________________________________Siang di hari yg sama bersama pangeran ke-2 ia lagi2 pergi ke padang rumput yg di mana tempat domba2 berkumpul
(Saat pagi2 sekali, pemburu sudah memasang perangkap di tempat2 biasanya serigala bersembunyi)
Sang pangeran mengendap-endap seperti biasa di semak2 yg ternyata semak2 nya memiliki perangkap
(Perangkap kek biasa gitu yg besi klo di injek bakal menutup kek semacam gigi gitu. Ah! Gimana ya jelasinnya ;v)
Lunar :"ehehehe~ sungguh domba2 yg sehat~" /menginjak jebakan/ "aarrrgghhh!!!" /teriak, kaki tertancap jebakan
Penggembala itu melihat ke arah suara, dia memerhatikan semak2. Baru saja dia ingin menghampiri semak2 itu, dia sudah di hentikan oleh pemburu yg membantunya memasang jebakan.
Ice: "Biar aku saja.. Kau urusi saja domba2 mu.." /jalan ke arah semak2
Gempa: "Ah.." /bukannya menuruti, malah ngikut di belakang Ice
Lunar :"hah! Hah!" /buru2 melepaskan jebakan, tapi tak bisa
Ice: /menyibak semak2, melihat Lunar yg terkena perangkap/ "Dapat pun.." /smirk
Lunar :/kaget, liat sang pemburu/ "huh?!!"
Ice: "Mari tamatkan riwayat kau.." /mengeluarkan pedang pendek dari sarungnya, ingin menebas Lunar
Lunar :"aa!! Tunggu2!!"
Gempa: "Wait, Robin!" /menahan Ice/ "Jangan sakiti dia.."
Ice; "Hish..! Apehal nih!" /liat Gempa/ "Kan dah ku suruh untuk urusi saja domba2 kau! Jika kau di sini dia akan menyakiti mu!"
Lunar :"ughh.. Aku ga pernah menyakiti orang!"
Gempa: /liat Lunar/ "Ta- apa..? Kau.. Dapat bercakap!?" /kaget
Ice: /mendengus/ "Knp lah aku ketemu dgn hewan bercakap lgi.." /gumam, mencet pangkal hidung
Lunar :"u-ughh!! Ya terus aku harus gimana?.. Mengeong gitu?" /o_O
Gempa: "Ha-hahaha.. A-aku pasti gila.." /shock
Ice: "Tak, kau tak gila.. Aku pernah ketemu dgn hewan bicara macam dia juga.." /mendengus
Lunar :"hah?! Kau pernah?! Hewan apa!?"
Ice: "Little bear.. Apa kau kenalannya?" /sebelah alis terangkat
Lunar :"apa?! Dia adikku! Kau apakan dia!"
Ice: "Tak aku apa2kan.." /mendengus
Lunar :"huh.." /bernafas lega/ "ukhh.." /meringis kesakitan/ "bisakah kau melepaskan ini dulu?"
Ice: "Gimana Pengembala..? Menurut ku sih biarin aja dia begitu"
Gempa: /tersadar dari lamunannya/ "Ah!? Oh! Mending di lepasin aja gk sih?" /senyum/ "Kan kasihan"
Ice: "Dia dah makan domba kau, tp kau malah kasihan dgnnya"
Gempa: "Ehm.. Ehehe.." /senyum
Lunar :"uhhk.. Kau sangat baik pengembala"
Ice: "Haa.. Lebih tepatnya terlalu naif.." /melepaskan Lunar
Lunar :"ukh.." /kesakitan
Gempa: "Kau bilang apa..?" /deep voice, aura mencebgkam
Ice: "Aku bilang naif. Apa telinga mu tuli?" /selesai melepaskan Lunar
Lunar :"kkhh.." /keluar darah
Gempa: "Oh.. Tuli ya.. Oh begitu.." /senyum, aura menyeramkan, mengangkat tongkat tinggi2 (ingin memukul Ice)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beast is Our Prince [Hiatus]
FanfictionMenceritakan tentang keempat pangeran yg di kutuk menjadi hewan(dan pohon(?)) Penasaran ya~ Cek aja kuy! ;v Pairing: HaliSol IceLaze ThoTau LunGem Disclaimer: bbb punya monsta, kami hanya meminjam karakternya saja Genre: Magic, Kindom AU, Furry, Fan...