Ch. 4: Tertangkap!

229 18 17
                                    

Pict hanya pemanis ;v
(source pinterest)

Langsung ja ke ceritanya ;3

___________________________________

Solar ada di perpus karena dia merasa ingin di sana aja, merasa ingin mendengar ocehan Lent

Silent: /dah ngoceh ini itu tentang ramalan ini itu, liat Solar yg malah gk mendengarkan, malah fokus nulis/ "Hey! Kau mendengarku nggk sih!?"

Solar: /ngacangin Silent/ 'Jika terjadi sesuatu pada orang2 terpilih, seperti mereka mencintai orang lain atau mereka mati. Kutukan tak akan bisa di patahkan, dan orang yg di kutuk akan terus terkutuk untuk selamanya..' /nulis di buku tentang kutukan/ "Haa.. Aku blm pernah mencintai orang lain.. Jadi aku tak tau perasaan ku seperti apa terhadap nya.." /gumam

Silent: /kesal karena di abaikan terus menerus/ "Solar Gamma!" /teriak di telinga Solar dgn kencangnya

Solar: "Hish!" /nutupin telinga/ "Apaan sih kau!? Ganggu aja!"

Silent: "Kau denger gk sih!? Tentang ramalan ku!"

Solar: "Gk! Karena tak tertarik! Ngapain juga?" /mangku wajah, menghela nafas lelah

Silent: "Solar, aku serius.. Dalam ramalanku, kau akan mati.. Tolong lah Solar, kali ni ja kau mendengarkan ku..!"

Solar: "Hm.." /memutar mata dgn malas, nutup buku kutukan, ambil buku baru (masih kosong), mulai nulis novel/ 'Aku tau itu.. Dlm ramalanku pun aku akan mati.. Tp.. Aku tak mau mati.. Tidak dgn kutukan masih ada di dunia! Setelah semua kutukan dah ku patahkan, aku rela mati!'

Setelah perbincangan mereka, pangeran pertama datang, memasuki perpustakaan bersama seseorang yg sama juga menutupi seluruh tubuhnya

Yaitu pangeran ke-3, dia merengek ke pangeran pertama agar dia di ajak bersamanya, dan juga karna pangeran pertama melihat kalaunh budak di leher adiknya jadi dia membawanya berharap sang penjaga perpus/penyihir itu bisa melepaskan kalungnya

Hali :/mendekati solar/ "uhm.."

Solar: /liat Hali/ "Halo tuan, bisa saya bantu?" /senyum

Silent: "Alamak! Ramalan Solar! Ramalan!" /goyang2in tubuh Solar

Solar: "Hish! Bising lah kau nih! Pegi buat keje kat belakang tuh!"

Silent: "Cih! Jika ramalan ku betul2 terjadi, kau jangan nangis cari aku! Hmph!" /pergi ke belakang

Solar: /memutar mata dgn malas

Hali :"hm.. Apa maksudnya itu?"

Solar: "Ah.. Abaikan saja dia tuh. Budak tuh masih ja percaya dgn ramalan" /mendengus malas/ "So, kau bawa adik kau kali ni?"

Hali :"ah ye.. Oh yah, aku mau minta tolong padamu"

Solar: "Minta tolong apa?" /sebelah alis terangkat

Blaze :'jadi dia orang nya, kekekek!' /smirk

Hali :"apa kau bisa melepas kalung budak?"

Solar: /liat leher Blaze, mendengus/ "Owh.. Kacang je. Memang siapa yg buat macam tuh?"

Hali :"katanya seorang pemburu.."

Solar: "Pelik betul lah pemburu tuh" /berpikir, mencari mantra yg tepat

Hali :"haa.. Entah lah.."

Blaze :'tubuh nya sepertinya sangat lemah! Cocok untuk ku cabik2! Kehehehe!!'

Solar: "Yosh!" /berdiri dari kursi, membaca mantra, dan menatap Blaze (lebih tepatnya menatap kalung nya)

*klek (kalung itu lepas, dan jatuh)

The Beast is Our Prince [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang