apa maksudmu sabrina sebatang kara?".
"ia masih punya orang tua Arland."
****
Arland terduduk lesu. Ia tidak menyangka jika sabrina akan membohonginya. Kedua orang tuanya ikut prihatin dengan hal yang di alami putra mereka. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Semuanya tergantung pada perjuangan putranya."Besok kita ke rumah ayah mertuamu." Lalu papa arland beranjak diikuti oleh mamanya.
Keesokan siangnya. Mereka berangkat kerumah orang tua belly. Sesampainya disana mereka langsung di duduk berhadapan dengan kedua orang tua belly. Tanpa basa-basi, ayah belly meminta putrinya di kembalikan. Hal itu membuat jantung arland berdetak dengan sangat kencang. Ia tidak ingin melepaskan belly. Ia ingin menebus semua kesalahannya. Arland berlutut di depan kedua mertuanya.
"saya minta maaf, yah, bu. Saya tau saya memang tidak pantas untuk dimaafkan. Tapi saya Mohon, jangan pisahkan saya dengan istri saya. Saya ingin hidup bersama istri dan calon anak kami." Arland menunduk dan menangis memohon pada mertuanya.
Ia tidak sadar jika kedua mertuanya kaget dengn ucapannya. Mereka tidak tau jika putrinya sedang mengandung. Mereka beralih pada belly"nak, benarkah kamu Sedang hamil?".
"iya bu, belly hamil." wajah belly sudah memerah. Ia tak kuasa menahan tangis melihat suaminya memohon pada kedua orang tuanya.
"Pak, saya tau anak saya tidak bisa dimaafkan. Tapi kita tidak bisa membiarkan cucu kita tumbuh tanpa sosok ayahnya. Kita harus menyerahkan masalah ini pada mereka berdua. Untuk masalah wanita itu, putra saya sudah menjelaskan pada saya, jika ia salah paham terhadap perasaanya sendiri."
Papa arland menjelaskan masalah yang Sedang anak dan menantunya hadapi."Tapi pak, apakah arland yakin tidak akan ada salah paham lainnya?."
"saya yakin yah, saya tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi." arland langsung memotong percakapan papa dan ayah mertuanya.
Mereka terdiam cukup lama. Setelahnya mereka becakap-cakap sedikit. Kedua orang tua arland pamit pulang. Arland tidak ingin berpisah dengan istrinya tidak ikut dengan kedua orang tuanya. Meskipun dengan sedikit drama, akhirnya arland diizinkan untuk tinggal disana.
***
Mereka sekarang duduk di taman belakang rumah belly. Arland duduk di samping belly, ia mengusap perut istrinya. Ia sangat bersyukur masih dizinkan untuk bersama dengan istrinya.
Suasana di sana sangat menenangkan. Jika saja ia bisa berharap sekarang, ia akan berdoa agar waktu berhenti sekarang.
"Ar?.
"Hm?."
"Sabrina-.
"jangan pikirkan dia sayang, aku akan mengurusnya nanti." Arland langsung memotong ucapan belly.
"hm?. Kamu masih mau berhubungan dengan dia?". Ucapan arland membuat belly sedikit emosi.
"ti-tidak sayang. Oke, aku akan suruh sekretrisku mengurusnya." arland memeluk belly, ia tidak ingin belly marah padanya. Setelah beberapa saat, arland mengurai pelukannya. Ia melihat air menggenang di mata istrinya
"sayang tenang, jangan nangis yaa. Aku janji, aku tidak akan menemuinya lagi.
***
Senja telah menjemput. Mereka masuk kedalam rumah dan membersihkan diri. Lalu mereka makan malam. Mereka hanya makan berdua dan hal itu membuat kelegaan yang luar biada di hati arland. Ia belum siap untuk berhadapan kembali dengan orang tua belly. Ia bersyukur kedua orang tua belly pergi ke singapura karena ada pekerjaan penting di sana.Arland menyuapi belly. Mereka makan sambil bercengkrama ringan. Sesekali mereka akan tertawa.
Setelah makan mereka kembali ke kamar. Belly langsung bersih-bersih. Karena mereka akan istirahat lebih awal. Setelah belly selesai, arland memasuki kamar mandi, ia sempat mencium kening belly ketika berpapasan dengan istrinya.
Belly sedang memakai skincare rutinnya. Ia melihat wajahnya yang semakin bulat saja di cermin. Apakah ia akan semakin membulat nantinya. Pikirnya.
Ting
Belly mengernyit. Itu bukan suara ponselnya. Lalu ia mengecek ponsel suaminya. Tertera nama Sabrina disana.
'Mau apalagi wanita ini' pikirnya.
Sabrina
Sayang, aku mau bertemu denganmu. Kita akan bertemu jam 7 malam di apartemenmu. Kamu harus datang, jika tidak aku akan bunuh diri disini.Belly mendapat ide bagus untuk menghadapi wanita ini. Lalu Belly membalas chat sabrina.
Me
Iya, aku akan datangBelly menghapus jejak pesan mereka.
Setelah beberapa saat, arland keluar dari kamar mandi. Ia mengajak belly untuk tidur. Ia memeluk belly dan mencium kening belly.'semoga kita baik-baik saja besok ya nak' batin belly sambil mengelus perutnya. Lalu ia bergabung dengan suaminya menuju alam mimpi.
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Belly's World
Romance"Belly, Aku menyukai wanita lain." ibarat bom yang meledak, Isabel kaget dengan penuturan suaminya. Ia tidak menyangka ternyata suami yang hanya di atas kertasnya itu bisa menyukai seorang wanita. Isabel berdiri dengan tenang. "Let's Divorce".