bab 18

6.4K 206 2
                                    

Lalu keluar seorang gadis cantik dengan rambut blonde. Gadis itu sangat modis dan sangat cantik. Sabrina mengenal gadis ini. Ia adalah sepupu arland, atau yang lebih tepatnya sepupu gila laki-laki itu.

***
"wah, wah. Siapa yang aku lihat disini?". Ini sangat mengejutkan."

"se-sejak kapan kau kembali ke sini Astrella?."

Ya, ia adalah Astrella. Sigadis gila sepupu arland.

Flashback on

Astrella dan teman-temannya Sedang berada di sebuah bar. Mereka ingin mabuk untuk merayakan selesainya masa orientasi kampus mereka. Mereka sudah memesab banyak minuma beralkohol dan makanan disana. Sambil menunggu makanannya ia ingin ke toilet untuk memperbaiki riasannya. Mereka kesana maniki mobil sport dengan atap terbuka. Jadi ia bisa membayangkan bagaimana penampilannya sekarang.

Ketika Ia berjalan di lorong bar,  Ia tersentak kaget karena melihat sepasang manusia saling melumat. Dengan tangan pria ya sudah memegang kesana-kemari. Ia terpekik pelan, lalu merutuki dirinya.

"hus, mulutku ini. Ini kan negara barat. Hal ini sudah biasa disini." gerutnya sambil memukul pelan bibirnya sendiri. Astrella yang sudah malu hanya menundukkan kepalanya dan melewati mereka. Hingga ia melihat sesuatu yang dipakai oleh sang wanita. Ia mengenali gelang itu. Ia yang menemani sepupunya untuk membeli gelang itu. Reflek ia menafik lengan wanita dan membuat wanita itu mendongak padanya. Benar saja, ternyata ia Sabrina. Pacar sepupunya. Sabrina yang di tarik lengannya tersentak kaget. Ia tidak menyangka akan ketahuan oleh adik sepupu pacarnya.

"Kau, sungguh tidak tahu malu. Kau menyuruh kakakku menunggu dan ternyata kau bermain api dengan pria lain, ha?".

"aku.."

"kau wanita tidak tau diri. Kakak ku yang mengirimkan uang padamu karena kau ingin melanjutkan pendidikanmu. Ternyata ini yang kau lakukan?." Sabrina tidak bisa mengeluarkan satu kata pun dari mulitnya. Ia hanya meringis karena pergelangan tangannya di cengkram erat oleh Astrella.

"Hey, kau manyakitinya." astrella lebih terkejut lagi. Ia menatap sang pria.

"kau tadi bilang apa. Ah tidak bahasa yang kau gunakan." astrella tidak habis fikir bagaimana kakaknya bisa tertipu oleh wanita ini.

"Ternyata kau sudah berhubungan cukup lama ya, sabrina. Kau kabur kesini dengan pacarmu lainnya ya. Dan dia juga dari negara kita?".
Astrella semakin mengcengram tangannya dan melepas paksa gelang di pergelangan tangan Sabrina.

"ini, kau tidak pantas memakainya. Jangan kau dekati ah bukan jangan sekali-kali kau hubungi kakakku lagi. Atau kau akan mati di tanganku." astrella menghempaskan tangan dengab kasar, lalu pergi dari sana. Ia bahkan tidak mood lagi untuk memperbaiki penampilannya.

Flash off

"well, kau sudah lupa dengan peringatan yang aku berikan padamu, ya?". Sabrina tersentak dan mulai berjalan mundur. Ia tau seseorang yang didepannya ini tidak Sedang mengatakan omong kosong. Ia serius dengan ucapannya.

"A-arland mencintaiku, kami saling mencintai. Jadi kau tidak berhak memisahkan kami." sabrina menjawab pertanyaan Astrella dengan gagap. Sungguh ia ketakutan sekarang.

"Hm, baiklah. Kau boleh berusaha sekuat tenaga untuk bertemu dengan kakakku." sabrina lega mendengarnya. Akan tetapi, kelegaannya sirna jetika Astrella melanjutkan perkataannya." lakukan jika kau mampu." lalu Astrella memasuki mobilnya dan membisikkan sesuatu pada satpam di rumah arland. Dengab sigap mereka mematuhi perintahnya.

"nona, anda tidak boleh masuk. Silahkan keluar dari sini." kata satpam dengan sedikit mendorong tubuh sabrina hingga keluar dari pagar rumah.

***
Astrella memarkirkan mobilnya di garasi rumah arland. Ia menelfon kakak sepupunya, tapi hanya suara operator yang terdengar dari ponselnya. Ia tidak ingin menghubungi belly, Karena ia ingin memberikan kejutan pada ibu hamil itu. Setelah bebeara kali menghubungi arland, ia memutuskan untuk langsung masuk saja. Benar saja, rumah tampak sepi tanpa tuannya. Ia menghela nafas panjang. Apakah belly sedang istirahat?. Pikirnya. Kemudian ia naik ke lantai dua untuk melihat belly.

Astrella akan langsung memberikan kejutannya dengan memasuki kamar belly dan mengagetkan wanita itu. Itulah rencananya pada awalnya. Akan tetapi, semua itu tak akan terjadi karena ia lah yang terkejut sekarang. Ketika ia membuka pintu kamar belly, ia melihat pasangan tersebut sedang melakukan hal yang harus nya ia lihat.

"aaaaa..what the...". Astrella terpekik karena melihat adegan dimana arland yang berada di atas belly dan mereka sedang..., yaa bisa disimpulkan sendiri.

Dua insan itu juga tak kalah terkejut. Belly langsung menutup wajahnya. Sedangkan arland langsung menaikkan selimut mereka.

"apa yang kau lakukan?. Keluar sekarang." arland berkata dengab setengah berteriak.

Astrella pun langsung keluar dan menutup pintu kembali. Ia masih kaget dengan sesuatu yang ia lihat. Meskipun ia tinggal di negara barat, tapi ia belum pernah melakukan sesuatu yang lebih intim seperti yang ia lihat barusan.

'aku yang mau memberikan kejutan, malah aku yang terkejut.' batin astrella setengan berlari turun ke lantai dasar rumah itu.

****
Bersambung.

Terimakasih yang sudah support dengan selalu membaca ceritaku dan vote juga

Mohon follow akun aku jugaa ya. Hehe maap agak ngelunjak juga 😁

Belly's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang