Belly adalah seorang manager keuangan. Ia menikah dengan atasannya, Arland Fernando Baskara, karena atasannya memerlukan pasangan hidup. Meskipun hanya di ataa kertas, bukan pasangan pada umumnya. Belly yang sudah lama tertarik pada atasannya itu pun langsung menerima tawaran itu.
Tiga tahun pernikahan mereka, tidak ada unsur romantis didalamnya. Mereka manjalani kehidupan masing-masing seperti biasa. Mereka juga tidak menempati kamar yang sama. Karena mereka hanya pasangan di atas kertas.
Belly menatap suaminya. Ia telah memutuskan untuk bercerai dari suaminya karena suaminya sudah menemukan wanita yang ia cintai. Belly berusaha agar tidak terlihat menyedihkan. Ia tidak ingin lebih diinjak-injak lagi disini.
Belly menyerahkan surat cerai yang sudah di tanda tangani olehnya.
"ini suratnya, aku sudah menandatanganinya."
"Belly, kita tidak harus bercerai, kamu masih bisa jadi istri aku. Belly, aku bertemu dengannya disaat ia tidak punya siapapun lagi, ia sebatang kara dan sedang mangandung." Arland memelas pada Belly.
Belly hanya diam sambil menunggu arland selesai bicara. Ia sudah muak dengan laki-laki di depannya. Wanita yang di bicarakan arland adalah mantan pacarnya. Namanya sabrina. Ia cantik, tubuhnya tinggi, kulitnya putih dan berambut pirang, karena ia keturunan Australia. Sabrina meninggalkan Arland karena ia memilih bersama lelaki lain. Ketika ia hamil pacarnya meninggal karena kecelakaan, dan ia memutuskan untuk kembali pada Arland. Seperti sinetron bukan?. Ya begitulah kisah hidup mereka. Miris bukan?, miris untukku sekarang.
"Ada lagi yang ingin kamu bicarakan." suara belly memecah keheningan mereka. Arland terperangah.
"jika tidak ada lagi, tanda tangani surat itu dan urus secepatnya ke pengadilan." lanjutnya sembari meninggalkan ruangan suaminya.
Arland menatap punggung istrinya sendu. Ia bingung harus bagaimana sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belly's World
Romance"Belly, Aku menyukai wanita lain." ibarat bom yang meledak, Isabel kaget dengan penuturan suaminya. Ia tidak menyangka ternyata suami yang hanya di atas kertasnya itu bisa menyukai seorang wanita. Isabel berdiri dengan tenang. "Let's Divorce".
