Tujuh

423 97 8
                                    

Haiiii.... Kabar baik...

Pdf sudah ready ya masih Promo harga 50k CP 082276166101...
Ebook juga sudah ready di google play book yoookkkk gercep gais....

Cy.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Bacahhhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Bacahhhhh.....
....
....
....

Kehidupan baru pun di mulai. Hidup berumah tangga dengan menjalani kehidupan masing-masing.

Judith dengan aktifitas seperti biasanya, bersiap-siap untuk bekerja. Ia turun ke lantai 1 dan rumah masih sangat sepi.

Judith memakai jam tangannya sambil menoleh ke sekeliling tetapi sepertinya Malikh memang belum bangun.

Judith mendesah. Ia pun berjalan ke dapur menyiapkan sarapannya. Sarapannya sendiri. Baiklah mungkin ia harus menjalani pernikahan yang tidak normal ini. Sebagai bakti nya kepada kedua orang tuanya juga almarhumah Mama mertuanya yang ternyata memiliki andil besar dalam hidupnya hingga bisa seberuntung sekarang.

Judith mengoles selai di roti yang tersedia di meja makan lalu ia melahapnya setelah itu ia minum air putih hangat. Terlalu banyak kalori di pagi hari hanya akan membuat malas, jadi ia tak memadukan sarapan roti selai plus minuman susu tetapi air mineral.

Judith juga mengisi botol air minum 2 liter miliknya. Sudah kebiasaan, baginya minuman berwarna sama dengan berkalori yang tak berguna, sementara air mineral zero kalori dan sangat baik untuk kesehatan.

Malikh keluar kamar dengan wajah kusut khas baru bangun. Ia menguap dan meregangkan tangannya.

Judith menatap jengah pria itu dan memutuskan bergegas pergi ke kampus.

Ia melewati Malikh begitu saja tanpa menyapanya. Lalu mengambil kunci mobilnya di gantungan kunci dan berangkat kerja.

Kening Malikh berkerut. Judith benar-benar lebih menjengkelkan dari yang ia kira. Lalu ia pun ke dapur sarapan seadanya, tak jauh beda dengan menu Judith.

---

Malikh berjalan menelusuri lorong kampus baru nya. Ia sungguh tak ingin melakukan ini, menginjakkan kaki di kampus dan harus mengikuti beberapa mata kuliah yang gagal demi perbaikan nilai dan syarat agar ia akhirnya bisa menyusun skripsi.

Malikh & JudithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang