Dua Puluh Tiga

405 93 8
                                    


Hotttt tipiz-tipiz ya... 🤣🤣🤣🙏🙏🙏

-
-
-

Judith merasakan kenikmatan tak terkatakan. Ia memberikan Malikh muntahan kenikmatan nya beberapa kali sampai akhirnya Malikh juga memberikan cairan kenikmatan nya di dalam Judith.

Jangan kalian pikir pria dengan vasektomi kehilangan kekuatan bercinta juga cairan mani ya... Tidak ada bedanya kok, malah kadang pria yang melakukan vasektomi mendapatkan kenikmatan lebih karena sudah divasektomi.

Nafas mereka memburu di akhir penyatuan. (Yang mau haredang baca cerita Panas nya di Special part 1 ya)

Malikh melepaskan diri dari Judith yang terlentang lemas. Ia tersenyum puas sekali. Malikh berbaring di sebelah Judith.

"Ini malam pertama yang indah. Terimakasih tidak memaksa dan kasar." Kata Judith.

"Sayang..." Kata Malikh lembut membuat Judith berdebar kencang karena Malikh juga menggenggam tangan nya. Malikh berbaring miring menatap Judith intens.

"Terimakasih. Aku mencintaimu." Ucapnya mengecup punggung tangan Judith.

"Aku janji akan jadi suami yang terbaik. Seperti aku yang bangga beristrikan kamu, aku akan buat kamu bangga juga bersuamikan aku."

Judith tersenyum dan mengangguk. Matanya mulai berat. Beginilah jika sehabis bercinta? Hmm baiklah ia hanya akan tidur sebentar.

Malikh tersenyum melihat Judith sudah terlelap. Judith sudah jadi istri sahnya sekarang dan ini bukanlah lagi pernikahan jebakan Papa nya.

Harus ia akui, Papanya pria paling ia benci tapi pria itu memang selalu memberikan yang terbaik untuk nya. Dan Judith adalah yang terbaik.

Malikh menutup tubuh Judith dengan selimut ia tampak kelelahan apalagi ia baru saja bercinta. Biasanya ia akan segera muak dengan wanita yang berhasil ia tiduri. Wanita itu kadang harus merayu agar ia kembali tertarik.

Namun melihat Judith terlelap seperti sekarang saja, kejantanannya sudah tegang kembali. Hanya saja ia tidak mungkin meminta berhubungan lagi dengan Judith, secara baru setengah jam lalu mereka usai bercinta.

---

Malikh mandi air dingin. Ia benar-benar ingin bercinta lagi dengan Judith sekarang hanya saja prahara hatinya tak bisa di abaikan. Ia takut Judith akan membenci nya.

Malikh selesai mandi dan kembali ke kamar. Ia mendapati Judith berdiri dekat jendela.

"Kamu kok bangun?"

"Kamu ngapain mandi lagi? Jijik ya habis bercinta aku nya ketiduran kamu ngerasa jorok?" Tanya Judith.

Malikh tak menduga Judith akan berpikir seperti itu.

"Dith?"

"Udah reda. Telepon customer service tanyain baju kita udah selesai belum?" Katanya ngambek menuju kamar mandi.

Malikh kehilangan kata-kata. Baiklah daripada Judith salah paham. Malikh menyusul Judith ke kamar mandi lalu melepas jubah mandinya.

"Malikh?"

"Aku mandi karena aku harus mendinginkan otak ku yang terus saja ingin bercinta sama kamu. Tapi aku nggak mungkin bangunin kamu cuma untuk ngajak kamu, lagi dan lagi. Dith... Aku takut kamu lari." Katanya.

Judith mengedipkan matanya bagaikan boneka yang menggemaskan.

"Sial!" Ucapnya lalu mencium bibir Judith dan menelanjangi nya.

Mereka kembali menikmati malam panas di kamar mandi.

---

Jam 6 pagi keduanya pun kembali setelah pakaian mereka dicuci bersih dengan menaiki sepeda motor.

Malikh & JudithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang