2. Serumah

553 33 5
                                    

"RAYHAN AYO BANGUN!!!" Teriak Margriet kepada Ray yang masih tertidur.

"Apa sih, mah! Nama aku Rayleigh!" Ray merengek.

"Lagian papamu ngasih nama kok susah banget, udah bagus mama namain Reyhan malah Rayleigh."

"Yakan sekarang namanya udah Rayleigh ga jadi Reyhan.."

"Tapi mama tuh suka belibet tau ngomongnya."

"Yaudah lah, besok aku ganti nama aja jadi prakoso!!!"

"Heh, itu nama kakekmu!"

"Terus maunya apa dong? Jadinya nama aku siapa?!" 😩

Margriet menaruh telunjuknya di kening seolah sedang berpikir keras.

"Aldebaran aja Ray!" Ucapnya antusias.

Rayleigh be like : 😢

"EH! INI UDH JAM BERAPA ALDEBARAN?! CEPET MANDI NANTI TELAT LAGI!!"

"LOH MAH, KAN BELUM DEAL KALO NAMA AKU JADI ALDEBARAN?!"

"YAUDAH LAH TERSERAH, CEPET MANDI!"

"YAUDAH IYA!"

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ketika sudah siap untuk berangkat sekolah Ray bertemu dengan Haga di depan rumahnya.

"WOI, HAGA!"

Haga : 🤨

"Lo sekolah di sekolahan gua?" Tanyanya ketika menyadari bahwa seragam yang dipakai oleh Haga sama dengan seragam yang ia pakai saat ini.

"Gaya amat lu udah punya sekolah." 😏

Hebat bener Rayleigh masih pagi udah diuji terus kesabarannya, Ray tidak menanggapi ucapan Haga dan melanjutkan perjalanannya menuju sekolah.

Haga menyusul dengan diantar oleh Helen, ketika melewati Ray, Haga menjulurkan lidahnya kepada Ray. Tak lama setelah itu Helen menghentikan motornya di depan Ray untuk mengajaknya bareng, muka Haga langsung sepet sedangkan Ray membalas ledekan Haga barusan.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Setelah berada di kelasnya Rayleigh terus merapalkan doa agar Haga tidak dimasukkan ke kelasnya. Namun, doa itu sia-sia, karena tak lama kemudian gurunya masuk dengan Haga di belakangnya.

Rayleigh be like : 😰😔😟

Also Haga : 😐😒

Setelah gurunya menyuruh Haga untuk perkenalan, ia pun disuruh untuk duduk di kursi kosong sebelah Ray.

Mereka berdua : 😓

Sepanjang jam pelajaran mereka tidak berkutik sedikitpun, Ray juga menjadi perhatian teman-teman sekelasnya, karena biasanya Ray adalah anak yang ceria dan bawelllll. Tapi hari ini Ray murung, teman sekelasnya pun bingung ia kenapa.

"Ray, kamu mau eek, ya?" Tanya Jaafar.

"Nggak."

Jaafar, teman satu gengnya Ray menyikut lengan Jaafan yang sedang berpikir juga kenapa Ray jadi pendiem. Jaafar pun bertanya kepada Haga.

"Kamu pindahan dari mana, Raga?"

"Nama aku Haga, aku dari rumah nenek terus pindah ke rumah baru." Haga tersenyum kikuk.

Masa Kecil | RENHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang