2 : XI MIPA ✓

729 44 0
                                    


[ 2 : XI MIPA ]

Pagi hari yang cerah dengan kicauan burung di pagi hari.
SMA Rintis Galaxy, adalah latar yang akan menjadi cerita ini.

Terdapat sebuah kelas XI MIPA, dikelas tersebut dijuluki sebagai kelas ajaib. Bukan hal seperti majis, namun ada sesuatu yang mengganggu kenyamanan kelas tersebut.

Dan saat ini, kelas XI MIPA mendapatkan jamkos selama tiga jam pelajaran.

.
.
.

"UWAGHHH BOSANNN."
Taufan pun menutup buku novel nya dan dia memerhatikan sekitar kelas nya. Memang ramai damai siswa siswa lain disaat tidak ada guru, namun ternyata juga ada toh kekurangan nya.

"Ihhh, napa mereka betah dah jamkos tiga jam. Yakan, Li?."
Taufan pun menyentuh pipi Halilintar yang duduk sebangku dengan nya itu, sontak laki laki yang awalnya terpejam itu pun menatap nya.

"Ya biarin aja." Jawab nya singkat, lalu dia kembali terpejam. Dan itu agak membuat Taufan sedikit kesal.

'Hmph, dasar Hali.'
Batin laki laki itu, lalu dia pun bergerak dari tempat duduk nya.
Taufan pun menghampiri Blaze dan Thorn yang duduk didepan meja guru.

"Ngapain?." Tanya Taufan penasaran, dan Blaze pun menjawab.

"Nobar nieh, lumayan ada film horor yang masih tersimpan di laptop ku, hehe."
Taufan pun semakin penasaran, dan dia pun malah ikut nimbrung nonton bareng circle nya.

Sedangkan Ice dan Solar lagi duduk bertatapan dengan buku pelajaran dimeja mereka. Sepertinya lagi ngerjain sesuatu.

"Ini nih, mengambil sample darah ga sembarangan ya, Ice. Ada tata caranya juga." Jelas Solar, dan Ice hanya angguk angguk pelan dengan mata lelap nya.
Jangan lupa dengan iwak bluey dipelukan laki laki ini.

Dan juga, dilantai dekat meja guru, terlihat empat siswa lain duduk melingkar dengan masing masing kartu UNO ditangan mereka.

"HAHAHAHA, CIER DAPAT 16 PLUS DONG." Frostfire tertawa kencang setelah dia mengetahui bahwa Glacier mendapat 16 kartu tambahan. Kasian, Cier.. padahal tinggal dua kartu lagi menang toh.

"Anjir lu, Frost." Seperti Glacier tidak ikhlas mengambil kartu tambahan yang dipegang oleh Sori tadi. Btw, Sori ga main lagi soalnya udah menang di ronde pertama.

"Cier, kata papah gem ga boleh kasar sama temen." Ucap Gentar dengan sarkas nya, sedangkan Sori hanya bisa terkekeh.

"Haha, lawak." Glacier pun hanya bisa tertawa hambar, dan wajah nya pun kembali datar dengan kartu di tangan nya.

'beh, bagus semua nih. Ga jadi sad, wkwkw.'
-Glacier.

.
.
.
.

Tak lama mereka bermain, datanglah sang ketua kelas dengan sekeranjang kotak makan. Memang ya guys, di SMA ini agak unik ya. Kadang makan siang itu memang dapat dari sekolah atau bisa juga beli makan di kantin.

"Guysss, makan siang dah datang!." Teriak tegas Gempa, ketua kelas XI MIPA sekaligus wakil ketos di SMA Rintis Galaxy.

Dan serentak pun siswa siswa dikelas itu langsung saling senang dan bahagia. Memang hal sekecil bisa bikin senang seseorang.

"Guys guyss, ambil nya gantian nyaa. Jangan rebutan, takutnya nanti ga ada yang kebagian."
Ucapnya dengan tenang mencoba menasehati teman sekelas nya.

"Gem, lu yakin jumlah nya ga kurang atau lebih lagi?." Tanya Ice, yang masih ada dibangku nya. Dan Gempa pun mengangguk.

"Iya, kan sudah dilihat tuh nama nama dikelas kita tadi sama Pak Rizwan."

[The Torture Class] - Hiatus/OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang