4 : cold ✓

413 33 2
                                    


[ 4 : cold ✓ ]

Dengan tegas, Gempa memasuki kelas diikuti Halilintar di belakang nya. Laki laki itu lalu memukul meja guru dengan kedua tangan nya. Dan membuat siswa siswa menatap nya.

"Semua nya, ada yang mau ku bicarakan." Ucapnya, lalu dia melanjutkan sambil memperhatikan teman teman nya.

"Memang nyata, jika murid disini hanya ada 25 orang."

Dan itu membuat satu kelas terganggu, dan saling pandang bingung. Gempa berdiri didepan dengan Halilintar disamping nya.

"Gem." Sopan mengangkat tangan untuk berpendapat.
"Berarti ada satu orang.. yang memang dari sananya.. bukan manusia?."

Nah, Laki laki itu sempat diam. Lalu dia mengangguk pelan mengiyakan.

"Berarti kelas ini ada hantu nya??." Ice yang awalnya hirau, akhirnya ikut takut.

"Hmm, Gem.." Thorn pun mengangkat tangan nya.
"Lalu, memang nya kenapa jika ada hantu??."

"Thorn, lu ga tau. Kelas ini bisa saja di obrak abrik ketenangan nya oleh hantu itu. Bisa saja besok atau nanti bakal ada yang mati-"

"BLAZE!!!."
Laki laki itu pun langsung menutup mulutnya disaat teman teman nya meneriaki nama nya.

"Maaff." Bisik nya pelan, dan Gempa pun lanjut berbicara.

"Semuanya. Kumohon. Buat kalian yang merasa dibalik semua ini... secepatnya mengaku. Bukan apa, tapi ini demi keselamatan kita semua."

.
.
.
.
.
.
.
.

[Ruang depan : 19.35 p.m]

Sori, Gentar, Blaze, Taufan, dan Halilintar kumpul di ruang depan asmara mereka.

"Hmm, sepertinya gue tau cara tangkap hantu nya." Ujar Sori, dengan smirk diwajah nya.

"Hmm, cucu dukun emang tau segala nya lah tuh." Ejek Blaze, dan Sori hanya memutar bola matanya malas. Lalu dia kembali berbicara.

"Kalian tau kalau makhluk halus itu takut dengan kacang merah??."

"Hah, yang benar?." Ucap Taufan tak percaya, diikutin dengan ekspresi Halilintar yang sedikit kaget.

"Betul tuh, Ri?." Tanya Gentar, dan lalu Sori merangkul teman nya.

"Lo temen gue kan, Gen. Yakali lo ga percaya."

"Nih." Lalu Sori meletakkan semangkok bubur kacang merah yang dia beli dikantin tadi, lalu dia kembali berbicara.

"Nanti gue bakal paksa satu satu dikelas kita buat makan nih bubur, kalau ada yang sampe muntahin. Berarti itu adalah hantunya—"

PLAKKKKK

tak habis Sori berbicara, muncul Sopan dan Gempa dibelakang nya.

"Sok tau lo bungul." Ledek Sopan saat dia memukul kepala teman nya pake papan scanner.

"IHHH SOPAN."

.
.
.
.
.
.

[ Kamar 2 : 19.40 p.m ]

"Ish anjir. Gimana ini."

Solar masih mencoba memperbaiki demo yang dirusak oleh pengganggu tadi, namun sepertinya dia benar benar tak bisa melakukan nya.

"HAHH, GINI MAH GAADA HARAPAN."
Laki laki itu frustasi dan lalu menyandarkan tubuh nya dikursi nya, lalu dia melirik kearah Thorn dan Ice yang ada diranjang masing masing.

"Napa lo?." Tanya Ice merhatiin teman nya yang lagi stress ini.

"Ice, kalau lo emang tau siapa pelaku pengganggu demo gue, please langsung kasih tau ya."

[The Torture Class] - Hiatus/OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang