8 : we're playing again? ✓

334 30 4
                                    


Happy reading, readerss!!!.
[ingat, hanya FANFIC dan tak perlu disamakan dengan cerita asli nya!!!]

!!!! JANGAN MENYETEL LAGU JIKA BELUM ADA PENYURUHAN DITENGAH CERITA, JIKA TAK MUNCUL MAKA BISA BACA BAGIAN PERTENGAHAN YANG AUTHOR TEBALKAN, terima kasih 🙏🏻

-Icunggg~

.
.
.
.
.
.

Jum'at malam merupakan malam yang biasanya dinantikan siswa-siswa sekolah ini. Dikarenakan sehabis sholat magrib ada makan malam bersama di aula.

Gempa—selaku anggota OSIS
menjadi salah satu panitia. Dan juga bekerja sama dengan anak-anak ekskul rohis.

Pukul 04.56 PM merupakan jam pulang kembali ke asrama. 
Menuju ke asrama dan kamar masing-masing untuk membersihkan diri dan bersiap-siap menuju ke masjid.







"Li, firasat gue ga enak bener deh." Taufan menatap kiri-kanan setiap sudut kamar. Merasakan ada sesuatu yang mengganggu nya.

Sehabis mandi sambil menunggu waktu dipanggil, Taufan dan Halilintar masih berada dikamar mereka. Sedangkan Gempa sudah sehabis ashar berada di masjid membantu persiapan.

"Ga enak gimana?." Halilintar menatap lengah ke Taufan.
"Perasaan biasa aja atuh."

"Masa sih?."

"Iya, Fan." Ia lalu bergumam lagi sambil menjitak kepala teman nya.
"Ga usah ngeyel deh, ini hari Jum'at dan hari suci."

Room 2

"Lar, lu udah beneran baikan?." Blaze menatap kearah Solar yang sudah bisa menyeimbangkan tubuh nya, dan ia juga baru selesai membersihkan diri.

"Yoi, aman sudah." Laki-laki berkacamata itu tersenyum tipis, diikuti dengan Thorn yang lagi memeluk nya dari belakang.

"Sunshine, nanti sholat magrib nya bersampingan ama aku ya!!."

"Iyaa, mbull." Ia lalu memberikan pat pat. Membuat Thorn terkekeh geli.

"Dih, awas keenakan." Blaze meledek, lalu ia kembali dengan pakaian baju muslim yang ada diatas kasur nya. Emang sih, dia mandi pertama tetapi sampai sekarang masih pakai handuk doang.

Lalu, Blaze pun melirik kearah pintu luar. Kaki nya melangkah ke depan pintu dan mengintip.
"Ice kemana ya?. Kok lama amat mandinya?."

.
.
.
.
.

Kamar mandi pria saat ini sedang ramai dengan siswa-siswa yang mengantri untuk mandi. Terkadang mereka berebutan agar tak kehabisan air, kalau air di asrama sudah habis, biasanya lari ke kamar mandi masjid.
Insyaallah, kalau masih ada air nya :>

Saat ini Ice berhasil mendapat salah satu kamar mandi kosong, sebuah keberuntungan sehabis menerobos antrian. Antrian penuh karena kakak kelas XII yang saling berebutan satu sama lain, soal sabun mandi doang.

Kamar mandi kosong itu, berada dipojok kanan. Biasanya kamar mandi pojok kanan ini ukuran nya agak luas, cukup untuk tiga orang. Tetapi, bagi Ice ia tak mau mandi dengan siswa lain. Rasanya risih aja gitu, baginya.

Ia meletakkan handuk di gantungan, dan lalu mulai membuka pakaian nya. Lampu kamar mandi itu ga terlalu terang. Dan juga dikamar mandi terdapat wastafel dengan kaca lebar.

"Syukurlah bisa dapat tempat.'"

Ia lalu mulai menyirami tubuh dan kepala nya, sambil ia menggosok ke seluruh tubuh. Ia mandi membelakangi cermin.

[The Torture Class] - Hiatus/OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang