[The Torture Class] - Hiatus/Ongoing

7 : planning✓

♡♡♡

Happy reading, readerss!!.
-icungg.

[just fanfic]

.
.
.
.

=> Sebelum nya..

Solar membuka mulutnya perlahan, dan lalu berbicara.
"L..Lin.."

=[TTC]=

[ 07.33 am : XI MIPA ]

Pagi hari yang cerah, dimana matahari bersinar. Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang normal, semoga.

Laki-laki berseragam putih dengan rompi sapphire. Ia menenteng tas nya dengan memegang buku paket jurusan. Saat ia berjalan dilorong lantai tiga menuju kelas XI MIPA.

Sontak ia berhenti melangkah saat ia melihat keramaian di depan ruang keperawatan a.k.a uks.

Banyak siswa-siswa berkerumunan dengan seorang bapak penjaga yang sedang membersihkan kepingan-kepingan kaca jendela.

"Gue dengar katanya ada siswa yang hampir mati loh."

"Oh ya?. Katanya dia lagi uji nyali ga sih?."

"Mungkin, dongo juga itu orang. Sudah tau lorong tiga rawan malah cari mati."

"Memang siapa yang jadi korban kali ini?."

"Salah satu siswa di kelas XI MIPA."

Laki-laki itu tertegun mendengar perbincangan yang tak jauh darinya itu. Lalu ia dikejutkan saat ada sesuatu yang menyentuh pundak nya.

"Yo, Sopan!!!." Suara familiar. Yang dipanggil nama nya itu menoleh kebelakang. Laki-laki dengan jaket yang ia ikat di pinggang, dan dengan plaster di pipi nya.

"Selamat pagi, Pan." Sapa nya ramah.

"Selamat pagi juga, Gen."
Jawab nya, lalu ia kembali menatap kedepan. Ia masih berpikir apa sebenarnya yang terjadi tadi malam. Pantas saja ia mendengar keributan waktu ia dengan Sori sedang berada dikamar mandi- Jangan salah paham, itu Sori minta temanin Sopan buat buang air kecil ya.

Selain kepingan kaca, ia juga melihat banyak bercak darah. Ada yang membekas di kaca dan juga ada yang berbentuk tergores di lantai. Sepertinya memang ada kejadian buruk terjadi tadi malam.

"Pan?. Fine?." Sekali lagi Gentar menegur teman nya, lalu ia menoleh.

"Gen.. lu.. tau apa yang terjadi tadi malam disini?."

"Hm, ga tau tuh." Gentar menaikkan kedua bahunya, lalu ia kembali berbicara dengan reaksi menyadari sesuatu.

"Ehh, tapi lu tau ga?."

"Apa?." Baiklah, Sopan mulai menjadi bersemangat dan rasa ingin tahu nya meningkat. Laki-laki ini memang suka dengan berhubungan yang tak ia ketahui.

"Lu tau, Solar hampir mati cok."

.
.
.
.
.
.