12 : break it✓

371 41 13
                                    

✿⁠ Happy reading-!!!

----------

Hendak pagi ini, kembali dihebohkan dengan kabar hilang nya Ice dari asrama.
Blaze-salah satu teman dekat Ice memutuskan untuk melapor pada pihak wali kelas lagi. Sementara Solar dan Thorn pun, mencoba memberi tahu dengan anak-anak kelas yang lain.

Sampai siang ini, masih belum ada kabar baru tentang keadaan Ice.

"Cece beneran ngilang,aze?."

"Iya, Kak Nova. Tadi sih saya sama teman sekamar lain udah cari satu asrama cuman ga ada keberadaan nya."

"Duh, gimana yah ini.. kalau cece ngilang nya sampai keluar sekolah bisa bahaya..

Aze, istirahat kedua mau temanin aku ga?. Kita nyari Cece sama-sama. Firasat ku mengatakan kalau dia ada diluar sekolah."

"..eh, emang boleh, kak?. bukan nya keamanan disini ketat, ya kak?."

"Haish, gampang aja itu mah. Biar aku langsung izin ke Gamma. Dia kan ketos, seharusnya bisa bertindak juga dong."

"..ehmm, oke deh, kak. saya ikut.

tapi memang nya mau cari dimana,kak?. Belakang sekolah?."

"Kalau menurutku ya disitu saja. Kalau dijalan besar kan kagak mungkin."

"..dibelakang sekolah itu kan hutan-hutan terbengkalai ga sih, kak?. kata nya juga beberapa hari lalu kan maripos dibunuh nya disana juga-"

tut.
Ah, sepertinya Nova langsung mematikan telepon nya. Blaze menghela nafas cemas, dan lalu ia kembali memasuki kelas. Terlihat ada beberapa siswa-siswa lain yang sedang sibuk dengan aktifitas mereka sendiri.

"Gimana,blaze?." Tanya Gempa, ia sedari tadi berdiri didekat meja guru sembari merapikan buku-buku diatas nya.

"..kata kak nova, dia minta bantu gue buat nyariin ice."

"Eh, gue mau ikut dong!!." Taufan menyahut sambil ia berdiri dari bangku nya, terlihat ia mulai bersemangat.

"Yakin lu, Fan?." Blaze bertanya dan ia mengangguk.
"Gue pengen sekali-kali keluar sekolah, hehe."

"Niat mu beda lagi anjir." Halilintar menyahut.
"Orang keluar mau cari teman yang hilang, ini niat nya kayak mau bolos."

"Sekali-kali, Hali. Jadi anak nakal di masa SMA itu harus ada loh." Dan hanya dijawab dengan decakan kecil Halilintar sembari ia merotasikan bola matanya malas.

"Kalau gitu, blaze. Gue boleh ikut juga ga?." Gempa berbicara. "Gue juga pengen tau tentang kronologis kejadian hilang nya ice secara jelas."

Blaze mengangguk meyakinkan, dan lalu ia berbicara lagi sembari ia melihat keluar jendela.

"Don't worry, Ice. Me and the others will look for you."

Tapi apakah yakin Blaze dan yang lain nya bisa mendapati ice dihutan belakang sana?.

.
.
.
.
.

[The Torture Class] - Hiatus/OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang