chapter 13 -terbongkar

160 16 5
                                    

"b-boss?"

"peat, Lo ngapain disini?"

"woww dua penjahat di satukan langsung di dalam satu bangunan"

Sela fort yg melihat peat di rumah sakit itu sangat kebetulan sekali bisa bertemu di tempat yg sama seperti ini.

"Emang jodoh ya kalian, sama jahatnya"sindir fort

"maksud Lo apa bilang gitu fort?"

"loh emng benerkan, iya ga boss?"

"boss jangan percaya sama dia, kamu tau kan mereka itu manipulative, mereka bisa aja ngarang cerita demi menjelekkan aku"

"ga kebalik nih? Lo bilang kita yg manipulative? Lo ga pernah ngaca ya? atau ga punya kaca"

"maaf peat tapi aku lebih percaya sama mama aku, pantesan dlu mama ga suka aku deket sama nan ternyata kalian berdua emang sekongkol"

"maksud kmu? kamu lebih percaya mereka? boss jangan percaya sama mereka, mereka itu cuma mau ngejelekin aku, mereka itu ga suka liat aku bahagia boss"

"Peat stop!! gue udah muak sama semua omong kosong lo itu, lo ga ada cape-cape nya ya ngebohongin gue, lo ga cape playing victim mulu?"

"gue aja cape loh peat, cape kemakan omongan lo itu"

"pliss boss percaya sama aku, aku ga pernah bohongin kamu, mereka semua itu yang bohong ke kamu boss"

Peat memegang tangan boss karena ingin meyakinkan boss bahwa ia tidak lah salah, namun boss menepis tangan peat ia benar-benar tersulut akan emosi karena kelakuan peat ini.

"Cukup peat!! Sampai kapan Lo mau bohongin diri sendiri dan orang-orang di sekitar Lo?"

"Oke, kalau memang Lo ga percaya sama gue lagi, liat aja gua bakal ngelakuin yg lebih jahat dari ini"

"Peat jangan, jangan kaya gini peat harusnya lo mencoba lebih baik lagi, jangan jadi jahat peat"ujar boss yg menahan tangan peat sebelum yg ditahannya itu berjalan pergi.

"Gue ga peduli, gue muak jadi orang baik"

Fort yang mendengar perseteruan mereka itu merasa muak dan memutuskan untuk masuk ke ruangan VVIP itu.
Banyak barang-barang yang telah berantakan karena kekacauan tadi, fort menata kembali barang itu membersihkan seluruh barang-barang di ruangan itu agar terasa nyaman untuk di tempati.

Setelah selesai ia langsung menuju ke tempat di mana seseorang yang terlihat tertidur dengan lelap tepat di atas ranjang itu."eul.. gue harap bisa liat senyum Lo lagi setelah ini"ujar fort dengan wajah yang sedih.

Berminggu-minggu noeul di rawat disana hingga akhirnya noeul di izinkan pulang ke rumahnya. Sejujurnya noeul sudah di perbolehkan untuk pulang dari 2 Minggu yang lalu namun noeul tidak ingin pulang karena setiap ia ingin keluar dari ruangan itu, ia selalu merasa banyak yang melihatnya bahkan ia sempat mengira orang-orang itu akan kembali untuk menyakitinya lagi.

Pikiran-pikiran tentang malam itu selalu berputar di kepala nya, kenapa bisa seperti itu karena dalam penglihatan noeul, ia selalu membayangkan orang-orang itu berada di sekitarnya, bahkan sempat ia berhalusinasi melihat orang yang telah menyakiti nya itu mendekatinya. Sempat ia ingin mengakhiri hidupnya dengan menikam pisau pada tubuhnya."pergi jauh-jauh dari gue bangsat!! pergi!! gue bilang pergi!!"

"Pergi!! Klo Lo berani dekat-dekat, gue bakal tikam diri gue pake pisau ini!!"

Noeul yg merasa bahwa orang yg dia lihat tidak kunjung pergi dan malah semakin mendekat membuatnya dengan nekat ingin menancapkan pisau itu tepat di perutnya. Jika saja saat itu tidak ada yg menghentikannya mungkin saat ini noeul sudah tidak lagi bernyawa.

"NOEULL!!"teriak orang tersebut.

Ia berlari kearah noeul dan langsung mengambil pisau tersebut, sempat noeul memberontak dan itu membuat orang tersebut terluka terkena pisau yg di pegang noeul.

"Pergi!! Lepasin gue!! Lepasin!!"ujar noeul kepada orang itu.

"sadar noeul ini gue fort, Lo knp noeul"ujar fort yg menyadarkan noeul.

"Fort!! fort gue takut, gue takut fort, dia datang lagi, dia - dia mau nyakitin gue lagi, gue takut"

"Gapapa noeul ada gue disini jangan takut, dia ga akan kembali, dia ga bakal nyakitin lo lagi noeul"fort menenangkan noeul dengan memeluknya hingga ia lupa dengan luka yg ada di tangannya.

"Fort tangan lo? tangga Lo berdarah, gara-gara gue, gue minta maaf, maaf gue nyusahin Lo fort, maaf bikin lo susah, maaf fort, maaf.. maafin gue, maaf gue-"

"Hey udh gpp, gue baik baik aja noeul, jangan minta maaf terus, gue lebih sakit denger ucapan maaf Lo itu dibanding sama luka ini"

"Jangan ucapin kata itu lagi noeul, gue gpp, gue ga merasa Lo nyusahin sama sekali jangan merasa bersalah gue ga bisa liat Lo gini terus noeul"

Fort lagi-lagi memeluk noeul, menenangkan noeul sekali lagi membiarkan noeul mengeluarkan semua keluhan itu kepada nya. Membiarkan noeul menangis pada pelukan itu. Ia tidak peduli jika bajunya harus basah dengan butiran air mata yang turun dari mata indah itu.

Dirasa orang yg ia peluk sudah merasa tenang ia melepaskan pelukan itu, melihat apakah ia telah selesai dengan tangisnya. Namun, yg ia lihat malah orang yg baru ia peluk tadi telah terlelap dengan pipi yg sedikit basah akibat air matanya yg selalu turun dari tadi ia kemudian melap pipi itu menahan rasa sakit pada tangannya ketika terkena dengan air mata itu.

Kemudian ia beralih menaruh orang itu tepat di ranjang tempatnya, membiarkan orang tersebut terlelap di dalam mimpinya. Lalu ia kemudian mencari kotak obat untuk mengobati tangannya yg terkena akan pisau tadi.

Beberapa hari setelah kejadian itu.
Kalau di ingat-ingat kejadian itu kembali mungkin fort akan menyalakan dirinya sendiri jika saja ia terlambat menghentikan noeul ketika pisau itu hampir mengenai tubuh nya. Saat ini ia berjanji akan lebih menjaga noeul lagi tidak peduli bagaimana kesehatannya nanti.

"Jangan takut noeul, ada gue disini"ujar fort yg lagi-lagi harus menenangkan noeul.

"Fort gue takut, gue takut mereka ngeliatin gue fort, mereka ngeliatin gue dengan tatapan itu, gue takut"

"Tutup mata Lo noeul biar gue yg nuntun jalan buat Lo, jangan hiraukan mereka yg ada di sekitar Lo, bayangin klo cuma ada di berdua aja"

Noeul perlahan menutup matanya sesuai dengan perintah fort, ia merasa tenang sekarang, tidak ada bayangan-bayangan hitam itu lagi, ia saat ini membayangkan dirinya yg berjalan-jalan di kelilingi olah berbagai macam bunga dengan tangannya yg di gandeng oleh fort. Seperti berada pada surga bunga, fort saat ini menuntun noeul berjalan membiarkan noeul menutup matanya agar lebih tenang.

Jika ada bebatuan di depannya ia akan mengendong noeul sedangkan yg akan di rasakan noeul seperti sedang terbang di dalam dunianya itu. Mereka saat ini telah sampai ke rumah fort, lebih tepatnya ia akan menjadikan itu sebagai tempat tinggal noeul karena tidak mungkin ia membiarkan noeul tetap tinggal di rumah lamanya itu. Semua perlengkapan noeul telah disiapkan olehnya tidak ada satupun yg tertinggal, fort juga menyuruh Yim agar tinggal di tempat itu agar ia bisa selalu berada di samping kakanya itu.

Namun yg saat ini ia lihat membuat fort terkejut.





















Hai guys maaf ya aku baru up nya sekarang seharusnya kemarin udh ku up cuma sibuk sama ultahku

Aku kemarin mau up chapter ini pas" dengan hari ultah aku kemarin cuma terlalu sibuk jadi lupa di up. Maaf banget ya guys🙏🙏

Semoga kalian ga bosen sama cerita ini, klo ada yg mau nambahin sesuatu kasih saran ya guys bakal aku tambahin sesuatu keinginan kalian😄😄

We're Just Friends?(Bossnoeul) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang