01

243 124 169
                                    



ReLa 1989

Perpustakaan kota sangat ramai di hari Minggu pagi, melepas penat dengan buku buku sudah merupakan aktivitas semua orang di kota tersebut.

membaca santai berita terbaru, sejarah bahkan cerita romansa yang tidak luput dari para remaja.

Disinilah gadis cantik itu berada menikmati sunyinya suasana dengan buku tebal yang ia genggam.
Menelusuri kata demi kata seakan dunianya berfokus pada sejarah yang terjadi di tahun silam.

"Ana, ada keluaran terbaru gak nih" atensi gadis itu teralih di kala suara yang sangat khas dari sahabat nya Agata yang bekerja sebagai penjaga perpustakaan.
"gak ada, lagi gak punya ide juga mau buat cerita romansa". anggukan kepala adalah jawaban dari Agata.

Rihana, biasa dipanggil Ana gadis cantik, penulis buku sajak dan cerita fiksi, buku yang ia tulis dengan kata kata indah dan kini terjual laku di kalangan para anak muda.
karya karya yang ia buat membuat gadis cantik yang kini berumur 23 tahun itu dikenal sebagai penulis cinta, entah dari mana orang orang mendapatkan ide untuk julukannya, tapi bagi Ana itu adalah suatu yang membuatnya bahagia.

"Ta, bagus gak si kalo aku ngeluarin buku tentang perjalanan hidup diri sendiri." Sudah dari lama ia merencanakan nya tetapi terhalang dengan rasa plin plan.
"Ya bagus aja toh kamu juga udah dikenal lewat karyamu, ceritain aja perjalanan karir mu atau gak kisah cinta kamu sendiri."
Agata menyinggung Rihana akan dunia percintaan pasalnya gadis tersebut banyak mengeluarkan buku romansa sedangkan dirinya sendiri tidak berpengalaman akan dunia cinta.

"Di situ masalahnya, hidup aku itu polos-polos aja, masa aku tulis bangun pagi, mandi trus gosok gigi." Tawa Agata lepas begitu saja terdengar di salah satu koridor buku perpustakaan membuat suasana yang senyap tergantikan dengan menggemanya suara sang sahabat, sontak membuat Rihana maupun Agata seketika gelagapan.
"maaf, udahlah nanti juga adakok, hidup itu gak ada yang tau kita bakal ngalamin apa".
Terdiam, hanya itu yang Rihana lakukan, kalimat Agata sedikit membuat dirinya risau entah kenapa.







~~~



Sore menjelang malam, tak terasa matahari sebentar lagi terbenam. Rihana sampai di depan pintu rumahnya, rumah klasik namun cukup megah pada masanya.

"assalamualaikum, Ana pulang" melihat sekeliling rumah tidak ada tanda tanda sang bunda, ayah maupun adik perempuannya.

"loh kemana si, bunda?" tak ada sahutan dari sang empunya.
"Ayah?" lagi- lagi hanyalah keheningan yang melanda.
Tak ingin berpikir terlalu jauh, Rihana memutuskan untuk ke kamarnya,mengigat dirinya lelah karena membantu sang sahabat di perpustakaan.

Depan pintu kamar ia menggenggam knop pintu lalu membukanya





ceklek....






"SUPRISE!!".


"selamat ulang tahun anak ayah dan bunda."

"selamat ulang tahun kakak ku sayang."

Perasaan haru menyelimuti Rihana, ia tak menyangka kesunyian yang ia lalui ternyata adalah kejutan dari keluarga tercinta.







~~~






"Bukannya Rihanna ulang tahun besok ya?."
Tanyanya heran sambil menikmati kue ulang tahun buatan bundanya. "Kata bunda kelamaan, trus kalo tengah malam kan kitanya udah tidur jadinya sekarang deh." Aisyah adik manis nan lucu Rihana menjawab dengan mulut belepotan.
"Ahhahahha kamu tuh udah gede tapi masih aja belepotan." Senyum cantik dari bibir mungil itu merekah melihat kelakuan sang adik.

Sedangkan dilain sisi meja makan, ayah dan bunda sangat menikmati senyum bahagia putri sulungnya. Seakan akan senyum itu tidak dapat terlihat di esok hari...


























Selanjutnya......

ReLa -1989-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang