𝘿. 𝙊. - 𝙄 𝘿𝙊
_____"Tidur nyenyak. Love you more, babe."
Setelah mengatakannya Zafran bangkit berdiri. Bersiap untuk membersihkan diri sebelum tidur. Tapi suara Berlian yang menggeliat membuat atensi Zafran sepenuhnya menatap istrinya. Berlian dengar kah?
"Heumhhh... love you too."
Mata Zafran membulat mendengarnya. Kupingnya masih berfungsi dengan baik mendengar mulut Berlian membalas ungkapan cintanya.
Zafran duduk lagi di samping Berlian yang kembali tertidur sehabis mengigau tadi. "Jadi, di bawah alam sadar lo, lo cinta sama gue kan? Asikk cinta gue terbalas," kata Zafran dengan senyum yang makin merekah. Bagai kuncup bunga di pagi hari yang mekar karena matahari menyinarinya. Indah.
"Siap-siap mimpi gue bakalan indah banget kayaknya."
Zafran mulai berjalan mengitari kamarnya. Salting sendiri dengan wajah berseri. Dengan sesekali melirik Berlian yang makin tertidur pulas.
Lalu masuk ke kamar mandi. Mengganti setelan kantornya dengan piyama. Mencuci muka sambil bercermin yang menampilkan wajah Zafran yang bersinar bahagia.
Tapi, begitu membasuh wajahnya dengan sabun pencuci muka, senyum Zafran lenyap. Tetiba otaknya menangkap bahwa ucapan cinta Berlian bukan membalas ucapannya. Tapi mimpi Berlian yang memang ada lelaki yang mengungkapkan cinta.
Bisa jadi lelaki yang dilihat Berlian bukan dirinya tapi orang lain. Itu artinya cintanya tertolak dan lelaki lain yang berada di mimpi Berlian adalah pemenangnya. Jangan-jangan lelaki yang tadi ditemui Berlian di restoran lagi. Sial! Bisa-bisanya pikiran negatif hadir. Kembalikan halusinasi yang tadi. Sekali aja bikin dirinya seneng apa susahnya?
"Tolong banget. Ni otak gak bisa kah menghalu lagi yang tadi. Biar guenya seneng gitu," gerutu Zafran dengan tangan yang mengambil pasta gigi dan sikat giginya. Mulai menyikat gigi dengan wajah dongkol. Hilang sudah wajah berserinya.
Keluar dari kamar mandi, Zafran berjalan gontai menuju kasur. Pupus sudah mimpi indahnya.
Tidur dengan membelakangi Berlian. Terpejam tapi otaknya terus memutar pikiran negatif terhadap istrinya. Padahal belum tentu benar.
Segera membuka mata, Zafran berbalik menjadi menghadap istrinya. Ada guling pemisah juga di antara mereka. Guling kematian kalau mata Zafran mah. Soalnya gak pernah pindah atau terbang kemana gitu. Zafran kan jadi tak ada kesempatan untuk memeluk istrinya.
Tapi, kali ini tangan Zafran dengan nakal dan berani membuang guling itu. Dengan begitu tubuh Zafran dirinya bawa untuk lebih dekat dengan Berlian. Memandang puas wajah Berlian yang kebetulan miring ke arahnya.
"Gue kan yang ada di mimpi lo?"
"Awas aja lelaki lain. Mana tadi lo balas lagi ungkapan cintanya."
"Berlian..." Zafran berucap lirih.
Selepasnya hening. Zafran memilih menatap Berlian secara menyeluruh. Dirinya akan mengingat wajah ini dalam benaknya selalu. Dan akan dirinya bawa ke alam mimpi.
Secara perlahan matanya mulai meredup. Menyisakan celah sedikit demi sedikit sampai tertutup sempurna. Menuju mimpinya yang ingin kembali bertemu lagi dengan gadis pujaan.
Dan keduanya benar-benar tertidur pulas dengan saling berhadapan. Lalu tangan Berlian menggapai ingin memeluk guling yang berakhir di pinggang Zafran. Tau sendiri guling yang sebenarnya entah terbang kemana. Berakhir Berlian dengan gumaman lirih dalam tidurnya.
"Javier..."
°°°
Pagi menyambut. Dengan Berlian yang masih tidur di kasur. Sedang Zafran entah kemana lelaki itu sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢 (End)
FanfictionBerlian terpaksa menjadi pengantin pengganti atas kaburnya adik kandungnya tepat di malam sebelum pernikahan itu terjadi. Tak ingin membuat dua keluarga tambah malu dirinya harus rela menjadi istri lelaki yang tadinya akan jadi suami adiknya. Harusn...