《19》

10.4K 477 2
                                    


Beberapa Spoiler dan Vidio tentang Cerita ini di uploud di Instagram Author
@widyaarrahma20_
Yg ada _ nya






























Selesa membeli perhiasan kini keduanya tengah berbelanja buah dan jajanan ringan

Hayfa mengambil beberapa jajanan kesukaannya, maupun kesukaan suaminya

"Sayang, kita belum beli baju bayi loh, beli yuk"

"Nanti aja kak, belum kepengin"

"Kamarnya udah jadi tapi kita belum beli barang barangnya sayang"

"Iya kak, bulan depan aja yah, lagi mager ini aja pengin cepet pulang"

"Oh ya udah, ke rak buah yah sekarang"

"Iya kak"

Satya dengan sigap mengambilkan buah yg istrinya inginkan lalu membawanya ke kasir

Selesai dengan semua belanjaan keduanya langsung pulang ke rumah karna Hayfa sudah mulai bosan ingin pulang

Dalam perjalanan, Hayfa tiba tiba menyandarkan kepalanya di pundak suaminya

"Pegel sayang pinggangnya ?" Tanya Satya yg dianggukki Hayfa

"Mau beli minuman ? Atau makanan berat"

"Pengin pulang aja, pengin tidur"

"Oh ya sudah, kita pulang yah"

Satya sedikit menaikkan kecepatan mobilnya agar sang istri bisa cepat istirahat, sampai dirumah ternyata sang istri sudah terlelap dalam sandarannya

Perlahan Satya menggendong Hayfa masuk kedalam rumah walaupun agak sulit dalam membuka pintu kamar dan juga agak keberatan menggendong Hayfa karna wanita itu sudah naik 15 kilo beratnya

Sampai di kamar perlahan dia mulai merebahkannya, Satya melepas kaos kaki istrinya, Jilbabnya serta ciputnya

Dia ikut merebahkan badan disamping Hayfa tapi bukan untuk ikut tidur, dia malah bermain handphonenya

Mengirimkan pesan untuk orang disebrang, entah apa yg ada difikirannya, kalimatnya begitu manis namun menusuk istrinya.

Pukul 3 sore, Hayfa bangun dari tidurnya dengan posisi rebahan di paha suaminya

Entah bagaimana ceritanya intinya sang suaminya masih memainkan hpnya dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya bertengger di kepala Hayfa

Hayfa bangun dari rebahannya, dia disambut oleh senyuman manis suaminya

"Udah enakkan badannya ?"

"Udah kak"

"Kaka udah pesen kursi pijit, kata dokter gapapa kalau kamu pakai, besok kursinya datang"

"Makasih kak, kaka kapan ke Bali nya ?"

"3 hari lagi sayang, gapapa kan ?"

"Kalau aku gak boleh emang kaka bakal batalin ?"

"Maaf yah sayang kaka tinggal sebentar, karna gak mungkin kaka gak dateng, proyek ini gak bisa diwakilkan"

"Iya kak, aku gapapa kok"

"Sini dek"

Hayfa mendekatkan dirinya pada suaminya lalu menyandarkan kepalanya di dada suaminya

Satya menaruh hpnya lalu mengusap perut besar istrinya

"Sehat yah nak, lancar keluarnya, jangan bikin bunda sakit yah sayang"

"InsyaAllah Ayah"

"Berapa minggu lagi sih dek ? Kaka gak sabar mau gendong dia"

"8 minggu lagi kak, doain terus yah kak biar lancar"

"Gak usah minta sayang, pasti kaka doain, kaka juga yg nanti bakal ada disamping kamu, nemenin kamu lahiran dek"

"Kaka udah siapin nama ?"

"Belum sayang, tapi kaka lagi cari dan ada 1 nama sih dek yang pengin banget kaka kasih ke anak kita nanti"

"Nama apa kak ?"

"Awalannya Gumilang, belakangnya Mahardika karna wasiat kakek nya kaka semua keturunannya mau lelaki mau perempuan harus ada nama Mahardika"

"Aku belum nemu kak, nanti aku yg tambahin yah kak"

"Iya sayang, nanti kita mulai nyicil buat anak kita yah, soalnya bentar lagi keluar"

"Iya kak, aku udah catettin kok, tinggal beli aja"

"Setelah dedek lahir kita Umroh yuk sayang, ajak dedek juga"

"Dan ajak wanita itu juga kak ?" Bathin Hayfa

"InsyaAllah kak"

__________________________________________

Malam sebelum Satya ke Bali dalam kebohongannya, Hayfa mengemasi baju suaminya yg akan dibawa kesana

Setetes air matanya kembali menetes, suaminya pergi dan pulangnya akan membawa wanita lain dalam rumah tangganya

Selesai membereskan koper suaminya dia naik ke ranjang rasanya tak sanggup untuk hal besok padahal sudah dia persiapkan lama

"Udah tidur sayang ?" Tanya Satya yg baru masuk kamar dan naik ke ranjang

"Baru merem kak, kaka dari mana ?"

"Dari luar tadi nikmatin angin malam"

Hayfa hanya mengangguk lalu kembali memejam kan matanya seiringi usapan lembut suaminya pada kepalanya

Sama dengan Hayfa, Satya pun ikut mengarungi mimpinya malam ini

Sepatah Kata ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang