《25》

12K 577 11
                                    


Beberapa Spoiler dan Vidio tentang Cerita ini di uploud di Instagram Author
@widyaarrahma20_
Yg ada _ nya






























Sebulan sudah dari hari kepergian Hayfa, Satya semakin frustasi apalagi sekarang nomornya di blokir oleh sang istri begitupula mamahnya yg juga terus menanyakan masalahnya dg Hayfa

Untung saja sang mamah selalu datangnya ke kantor bukan kerumah jadi tak melihat keberadaan Leni

Namun pagi ini sungguh pagi yg mengejutkan baginya, bagaimana tidak

Semua barang barangnya dikantor dikeluarkan oleh suruhan sang mamah

"Mah, kenapa barang Satya dikeluarin semua ?"

"Kamu, Mamah Pecat ! Ini perusahaan almarhum papahmu dan sekarang, Mamah yg akan ambil alih, kamu silahkan pergi dari sini, dan semua warisan atas nama kamu sudah mamah ganti namakan ke cucu mamah Gumilang Aidar El Shanum"

"Mah, gak bisa gitu dong aku kan -"

"Menikah lagi ? Tanpa izin mamah, tanpa restu mamah, dengan wanita jalang itu dan bercerai dengan Hayfa, mamah sudah tau semuanya Satya"

"Mah, menikah lagi itukan hak ku, yg penting aku udah nuruttin kemauan mamah buat nikah sama Hayfa"

"Tapi sekarang cerai toh ? Ya sudah, hangus juga warisan itu"

"Mah, fikirin lagi mah, ini Satya loh, anak mamah satu satunya"

"Menganggapmu bukan anak mamah lagi juga gak masalah toh kamu sudah ndak menganggap keberadaan mamah, kamu nikah semaumu, tanpa bertanya dan berdiskusi dengan mamah dulu, jadi, silahkan pergi dari sini, kembalikkan semua hal yg dari perusahaan termasuk mobil"

"Mah, tolong pertimbangin mah, perusahaan ini gak akan jalan kalau bukan Satya mah"

"Halah dulu waktu papahmu juga lebih jaya dari sekarang kok, malah pas dipegang kamu perusahaan jadi turun omsetnya"

"Tapi mah ini kan lagi proses mah -"

"Udah lah mamah gak mau denger apa apa dari kamu lagi, mamah udah cukup sakit hati gak dianggap sebagai orang tua sama kamu, jadi mamah berhak gak menganggapmu anak, sekarang, pergi dari sini, dan kembalikkan kunci mobil kantor"

Satya menghembuskan nafas beratnya lalu mengembalikkan kunci mobil yg selama ini dia pakai, dia juga mengembalikkan kartu Debit perusahaan

"Silahkan cari pekerjaan lain dikantor lain, S2 toh kamu ? Dosen lagi, dan jangan kembali kesini kalau ndak bawa Hayfa"

Lagi lagi Satya menghembuskan nafas beratnya, dia keluar dari kantor dan memesan ojek online menuju showroom mobil untuk membeli mobil

Satya membeli mobil yg ada saja, karna dirumah benar benar hanya ada 1 mobil yaitu milik kantor. Mobil Hayfa dibawa, mobilnya sendiri diminta mertuanya jadilah sekarang dia harus membeli mobil baru

Selesai membeli mobil barunya, Satya kembali ke kantor karna ada yg ingin dia tanyakan ke mamahnya

Dia menuju ruangan mamahnya dengan langkah buru buru, sampai disana sang mamah entah tengah telefonan dengan siapa dia menunggu hingga telfonnya selesai

"Mau apa lagi ?"

"Mamah tau aku nikah lagi dari siapa ?"

"Kamu lupa siapa mamahmu ini ? Dengan mudah mamah tau semuanya"

"Mamah udah ketemu Hayfa ?"

"Gak perlu tau, udah ada istri baru kan ? Sana seneng seneng sama istri barumu, bukannya ini yg kamu impikkan dari dulu ? Nikah sama anak Jalang itu ?"

"Mah, tolong jangan segitu merendahkan seseorang mah"

"Emang beneran rendahan kok, udah sana pergi, mamah banyak kerjaan"

Satya hanya diam menatap mamahnya yg tengah mengetikkan sesuatu dalam laptop yg biasa dia gunakan

"Mau pergi atau mamah panggil satpam buat ngusir kamu, biar sekalian malu didepan karyawan"

Tanpa menjawab, Satya keluar dari ruangan itu lalu turun dengan lift menuju lobby

"Pak Satya, maaf ada paket untuk bapak" ucap Intan yg bertugas di Loby

"Makasih"

Satya membawa amplop coklat itu menuju teras kantor, dia memesan grab lagi.

Ditempat lain, Hayfa baru selesai Sholat dhuha, putranya sedang mandi dan berjemur dengan Bi Minah

Tangannya mengambil amplop coklat yg baru saja datang kerumahnya, dengan tangan bergetar dia membuka perlahan amplop itu

AKTA CERAI

Itulah kata yg tertulis dibagian paling atas dokumen yg ada didalam amplop coklat itu

Kini dirinya resmi menjanda

Hayfa menekuk lututnya lalu menyembunyikkan wajahnya disana, tangisnya kembali pecah atas semua yg terjadi pada takdirnya

Dia yg masih menggunakan mukenah hitam setelah sholat itupun menangis hingga terisak dengan tangan menggenggam akta cerai yg sudah dilaminating itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia yg masih menggunakan mukenah hitam setelah sholat itupun menangis hingga terisak dengan tangan menggenggam akta cerai yg sudah dilaminating itu

"Kenapa harus aku ya Allah" ucapnya disela tangisannya

Tak berbeda dengan Hayfa yg menangisi Akta Cerai itu

Satya yg baru pulang kerumah, dia langsung masuk ke kamar yg sebenarnya akan dijadikkan kamar anaknya pun menangis dengan keadaan tengkurap dan memegang akta Cerai yg tertulis namanya dan nama Hayfa

Sungguh dia tak memikirkan bahwa hal ini akan terjadi padanya. Pernikahan kedua yg dia ekspektasikkan menjadi hal yg bahagia dan akan berbahagia dengan kedua istrinya malah menjadi awal hancurnya kehidupannya

"Gumilang dimana nak, Ayah kangen naaakk, Bunda Hayfa dimana sayaaang" rancaunya

Tangisnya sampai sesenggukkan adalah tangis pertamanya yang benar benar mengoyak hati

Dia memang pernah menangis namun tak pernah sampai separah ini bahkan saat menangisi ayahnya pun tak sampai seperti ini

"Gumilaang bilang ke bunda nak ayah kangen kalian"

Sepatah Kata ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang