《20》

11.9K 545 6
                                    


Beberapa Spoiler dan Vidio tentang Cerita ini di uploud di Instagram Author
@widyaarrahma20_
Yg ada _ nya

























Disepertiga malam, Hayfa terbangun. Didepan matanya langsung menghadap wajah damai suaminya kala tidur

Hayfa mengumpulkan nyawanya sebentar lalu membenarkan posisi tidurnya

Dia dan suaminya saling menghadap dengan tangan suaminya yg ada dipinggangnya

Tangannya mengusap lembut wajah suaminya, dia tak menyangka lelaki yang dia kenal baik bisa sedalam ini mengkhianatinya

Dia tak menyangka lelaki yg sudah dia cintai bisa setega ini menorehkan luka sedalam ini

"Besok, yang kamu peluk bukan lagi aku kak, besok juga yang kamu lihat ketika membuka mata setelah tidur itu bukan aku. Bukan aku pasrah menerima keadaan, tapi aku tak mampu jika harus bersaing dengan cinta pertamamu, masalalumu. Aku memilih mundur karna untuk adil saja ku rasa kau tak akan mampu kak. Aku wanita pilihan ibumu sedangkan dia wanita pilihan hatimu"

Hayfa terus mengusap pipi suaminya yg tengah damai mengarungi mimpinya

"Temukan kebahagiaanmu nanti bersamanya yh kak" lirihnya

Lama Hayfa memandangi wajah suaminya hingga tak terasa adzan subuh berkumandang

Hayfa menghapus air matanya lalu membangunkan suaminya

"Kak bangun kak, pesawatmu pagi kan ?"

Hayfa menepuk lembut pipi suaminya hingga sang empunya membuka matanya

"Jam berapa sayang ?"

"Jam setengah 5 kak"

"Kaka mandi dulu yah, takut ketinggalan pesawat"

"Iyah kak"

Satya langsung bangkit dan berlari ke kamar mandi seakan benar benar akan mengejar jadwal pesawat

Keduanya sholat berjamaah setelah keduanya selesai bebersih

Hayfa menahan air matanya yg terus memaksa keluar sampai selesai sholat dan dia berhasil

Satya langsung bersiap menggunakan kaos formalnya lalu celana kain dan sandalnya

Hayfa mengantar suaminya hingga teras, hari msih sedikit gelap namun Satya sudah sangat buru buru

"Kaka berangkat yah, jaga diri, jangan capek capek, jaga kesehatan, kaka usahain pulang cepet, nanti kalau udah sampe kaka telfon"

"Iyah ka, hati hati yah"

"Iya sayang, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Hayfa tersenyum melihat suaminya masuk kedalam mobil lalu keluar dari halaman luas rumah mereka

Hayfa masuk kembali kedalam rumah dengan keadaan lemas, dia terduduk di ruang TV sembari mengusap perut buncitnya

"Kita bisa yah nak, bunda akan rawat kamu dengan baik nak, kamu adalah sumber kekuatan bunda"

______________________________________________

"Koper kamu langsung masuk mobil aja Fa, kalau pulang dari sana jadi kamu udah siap langsung pergi kalau pulang kesini lagi nanti gagal rencanamu"

"Gitu yah Sa, ya udah ini bawa ke mobil aja semuanya"

Larissa dibantu pembantu Hayfa membawa 3 koper menuju mobil

Semua barang barangnya Hayfa bawa tanpa tersisa satupun

Termasuk tas tas mahalnya, sepatu sepatu mahalnya, perhiasannya. Siapa tau bisa dia jual dikemudian hari

"Udah gaada yg ketinggalan ?"

"Gak ada sa, untungnya aku gak beli perlengkapan banyi dulu jdi gak terlalu banyak"

"Ya udah yuk"

Hayfa mengangguk lalu menatap kedua pembantunya juga 2 pekerjanya yg juga tengah menatapnya dengan tatapan penuh sayu

"Mba Ayu, Mba Asih, Pak Aan, Mang Anas. Saya pergi yah, sampein salam buat bapak, nanti bakal ada pengganti saya seminggu lagi, perlakuin dia dengan baik sama seperti waktu kalian memperlakukan saya yah, kalau bisa lebih baik yah"

"Bu, ibu sama bapak cerai ?" Tanya mba Asih

Hayfa hanya tersenyum lalu mengeluarkan amplop diberikkan pada mba Asih

"Dibagi bagi yah mba, maaf cuma sedikit, saya pergi dulu, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam" lirih semuanya

Hayfa hendak masuk mobil namun dicegah oleh mba Ayu, dia langsung memeluk majikannya itu

Majikan terbaik setelah dia bekerja di beberapa rumah dan dia baru merasakan majikan sebaik Hayfa. Mana ada majikkan memasakkan untuk pembantunya ?

"Titip rumah yah mba, bapak pulang seminggu lagi sama istri barunya, tolong gak usah kasih tau bapak tentang hal ini sebelum dia pulang yah"

"Ibu baik baik yah, semoga ibu dapat takdir terbaik"

"Aamiin mba, ya udah yah saya pergi dulu, Assalamualaikum semua"

"Waalaikumussalam bu"

Hayfa tersenyum lalu masuk mobil, didalam mobil, Air matanya pecah apalagi saat mobil keluar dari gerbang

Dan percayalah semua pekerja Hayfa pun menangis tak terkecuali Pak Aan dan Mang Anas

Mereka merasakan kebaikkan Hayfa begitu besar, anak anak Mang Anas dan Pak Aan semua disekolahkan Hayfa, setiap bulannya dapat uang tambahan untuk uang saku anak anak

Belum lagi kalau ada rezeki lebih pasti Hayfa bagi bagi uang secara cuma cuma untuk Pekerjanya

Hayfa pun didalam mobil terus menangis, menangisi takdirnya, Ayahnya, suaminya yg semua menyakitkan

"Fa, aku gak kuat kalau kamu nangis terus kaya gini, udah yah, kamu pasti dapat yg terbaik setelah ini"

"Sakit banget Sa di hianatin gini apalagi aku lagi hamil"

Abang Larissa yg menjadi supir mereka pun memberikkan sekotak tissue pada keduanya

Larissa memeluk sahabatnya dari samping, jujur semalaman dia tak bisa tidur membayangkan respon sahabatnya pagi ini dan ternyata benar dugaannya. Sahabatnya tak sekuat itu, baru keluar rumah saja dia menangis

"Kita gak usah ke rumah Leni yah, yg ada kamu makin sakit"

"Enggak Sa, aku mau kesana, aku gapapa kok"

"Ya Allah Hayfa, aku sakit liat kamu kaya gini Fa"

Larissa benar benar menangs memeluk sahabatnya, dia tak menyangka dosennya bisa setega itu pada istrinya padahal sikap romantisnya seakan menggambarkan cinta pada istrinya

Sepatah Kata ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang