Beberapa Spoiler dan Vidio tentang Cerita ini di uploud di Instagram Author
@widyaarrahma20_
Yg ada _ nyaHayfa malam ini harus dioprasi karna suatu keadaan yg diakibatkan karna setres berlebih
Anaknya harus keluar di usia kandungan yg baru 30 minggu
Kalian tanya apakah Agam dan Satya berhasil menemukan Hayfa ? Jawabannya tidak
Haris mengemudikkan mobil dengan kecepatan tinggi dan tak bisa ditemukka oleh 2 lelaki itu
"Bunda yang temenin yah nak, Larissa takut darah soalnya"
"Makasih Bunda hiksss, aku gak tau mau balas pakai apa kebaikkan bunda"
"Sudah yah nak, jangan nangis, kamu anak bunda, gak perlu fikirkan itu"
Hayfa mengangguk lalu memeluk ibu dari sahabatnya itu
Hayfa masuk kedalam ruang oprasi jam 7 malam, ditemani Bunda Violina
Sedangkan diluar ruangan ada Haris, Larissa dan ayahnya Larissa _Nurman yg tengah menunggu
Diluar ruang oprasi
"Istighfari terus yah nak, jangan fikir yang enggak enggak yah"
Tepat pukul 8 malam bayi lelaki keluar dari ruang oprasi, ucapan Hamdalah.
"Bang, Adzanin bang" ucap Larissa
"Hah ? Kok abang sih"
"Lah emang siapa ? Ayah adzanin yah"
"Bang, ambil wudlu, Adzanin anaknya Hayfa"
"Yah kan bapaknya bukan abang"
"Udah tinggal adzanin aja bang, kasian"
Haris mendengus kesal lalu mengangguk dia langsung mengambil air wudlu di kamar mandi rumah sakit lalu menuju ruang bayi untuk mengadzaninya
Bayi kecil itu tak masuk inkubator karna beratnya sudah cukup dia hanya perlu 1x infussan untuk mengoptimalkan kesehatannya
Haris mengadzaninya dengan dibantu perawat untuk merekamnya
Sementara diruang oprasi, Hayfa baru keluar dijam 9 malam dan langsung dibawa ke ruang rawat
"Selamat yah Fa, akhirnya udah jadi ibu"
"Makasih yah Sa, aku makasiiih banget sama kamu"
"Samsama Fa, pokoknya harus bahagia terus yah, gak udah mikirin orang itu, semua udah ayah aku urusin"
Hayfa tersenyum lalu mengangguk
_______________
Pagi harinya, Hayfa sudah bisa berjalan, dia dibantu Bunda Violina berjalan menuju ruang bayi untuk bertemu putranya
"Assalamualaikum anak ibu"
Hayfa menahan tangis menatap putranya yg seharusnya masih nyaman dalam perutnya kini harus keluar dan tangannya tertancap jarum infus
"Saya boleh gendong sus ?"
Hayfa tersenyum saat suster penjaga mengangguk. Putranya langsung ditempatkan dalam pelukannya. Dalam keadaan terlungkup didadanya
"Kuat yah nak, Jangan tinggalin ibu yah nak, Izinkan ibu merawatmu, membesarkan mu, makasih udah pilih ibu jadi ibumu sayang"
Tangis Hayfa pecah membisikkan hal itu pada putranya, dia menciumi puncak kepala putranya yg tengah terpejam itu
Lama Hayfa memeluk putranya, Suster menyarankan agar Putranya kembali dibaringkannya di brankar
"Boleh saya foto sus ?"
"Boleh bu"
Hayfa mengambil hp dalam kantong bajunya lalu memotret yang putra yg tengah tertidur itu
"Nanti ibu kesini lagi yah nak, ibu ke ruangan ibu dulu sayang"
Hayfa digandeng bunda Violina menuju ruangannya, hpnya terus berdering panggilan dari suaminya dan nomor tak dia kenal namun tak dia angkat
"Hayfa, pulang dari sini langsung ke rumah kamu yg dulu yah, bunda udah urus semua disana, kamu juga gak usah khawatir tentang omongan tetangga, disana jarak rumah satu kerumah lain berjauhan karna kan daerah pegunungan"
"Makasih banget yah bunda"
"Iya nak, bunda juga udah bilang ke salah satu orang disana buat bantu kamu, kerja sama kamu"
Usut punya usut, bundanya Larissa ternyata kawan baik ibunya, mereka 1 kampung dulu jadi nanti Hayfa akan menempatti rumahnya yg dulu, rumah ibunya lebih tepatnya
"Assalamualaikum" sapa seorang lelaki dari luar
"Waalaikumussalam eh bang Haris, bawa yang tadi bunda pesenin ?"
"Bawa bun, muter muter 5 indomart akhirnya ketemu bund"
"Hahahahaha maaf yah bang"
Hayfa tersenyum membalas senyuman dari Haris, dia menerima roti isi keju yg dibawa Haris dari bunda Violina
Roti inilah yg membuat Haris harus muter muter keliling minimarket
Mereka banyak mengobrol, Larissa gak ikut karna masih ada kuliah, Bunda Violina banyak memberikkan afirmasi positif untuk Hayfa
Bunda juga bilang disana ada lahan kosong yg bisa Hayfa gunakan untuk membuat minimarket. Karna rencananya restoran yg dijakarta akan dijual dan dibuat minimarket disana
Semuanya Ayah Nurman dan Bunda Violina yg urus. Bahkan tanah itupun sudah dibeli tinggal menunggu pembangunannya saja mungkin 4 bulanan siap untuk buka
Jika minimarket itu buka maka itulah minimarket pertama yg ada didaerah itu karna disana hanya ada warung warung kecil yg tak lengkap, Dan Warga sana yg mendengar akan ada minimarket sungguh menyambut bahagia
Hingga sore tiba ternyata putra Hayfa sudah bisa masuk kedalam Ruangan Hayfa. Hayfa amat girang bahkan dia langsung meminta menggendongnya
"Namanya siapa Fa ?" Tanya Larissa
"Gumilang Aidar El Shanum"
"MasyaAllah ih bagus banget, manggilnya siapa ? Aidar ?"
"Iyah Sa, manggilnya Aidar"
"Hai Aidar aku tantemu yg paling cantik loh"
Hayfa terkekeh mendengarnya
Ayah Nurman meminta untuk gantian menggendong bayi lelaki itu
"Manggil ayah apa yah bun, Kakek jangan lah, udah biasa ketuaan juga wong ayah masih muda"
"Hmmm Narsis" sindir Haris
"Ya manggil ayah bunda aja yah, kenapa emangnya"
"Pengin dipanggil mbah aja lah tpi kaya mbah dukun yah hahahaha"
"Opa aja yah" ucap Haris
"Ih enak aja, jangan opa nanti ngikutin opa opa korea" jawab Larissa
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatah Kata ✔️
Novela Juvenil"Kamu sudah kehilangan saya bahkan saat dalam fikiranmu hendak memilih antara saya ataupun dia, pulanglah padanya, saya mampu hidup sendiri tanpa kamu" "izinkan kaka memperbaikki semua ini sayang"