"Minumlah, ini sepesial untukmu" Ucap Tamara, memberikan secangkir kopi.
"Terimakasih"
"Sama-sama, apa kau mau bersulang?" Tanya Tamara, saat Aland hendak meminum kopinya.
"Kau bodoh? Ini kopi bukan wine!" Sahut Aland gemas, karna Tamara mengajak bersulang.
"Ya tidak papa, memangnya bersulang hanya wine saja, mau?"
"Tidak! Cepat habiskan, lalu kita cari Kiranna"
"Astaga Aland, untuk apa dicari? Dia sudah dewasa, mungkin saja sekarang dia sedang bersenang-senang bersama kekasihnya"
"Terserahmu, tapi aku harus tetap mencarinya"
"Dia itu hanya babu mu Aland! Kenapa kau begitu cemas?"
"Dia asisten ku, tanggung jawab ku!"
Tamara hanya diam, menunggu reaksi obat itu bekerja, dan ternyata benar, sudah dua kali melihat Aland menguap.
"Ayo kita berangkat....hoamm!"
"Baiklah, aku ke kamar mandi dulu, tunggulah disini sambil duduk" Ucap Tamara, Aland yang menurut lalu kembali duduk.
Sudah sekitar sepuluh menit Tamara baru kembali, seperti dugaannya Aland kini sudah tidur nyenyak, walaupun sambil duduk.
"Cihh.. Ku harap tidak ada yang akan mengeluarkan babu itu dari toilet!" Batin Tamara.
"Ahh... Pujaan hati ku sepertinya kau kelelahan ya sayang? Ralat tapi karna obat tidur tadi maksudku haha!"
"Ayo sayang, kita pindah ke kamar, sepertinya lebih nyaman, aku juga sudah mengantuk" Monolog Tamara sendiri, sambil lompat-lompat kegirangan.
Sebelum memapah Aland, Tamara mencuri satu kecupan di pipi bosnya itu, jika Aland dalam keadaan sadar, bisa-bisa dia di tendang dari kantor, karna sudah lancang.
"Hufttt... Sudah sampai sayangku, dan mari kita tidur!" Ucap Tamara, sambil rebahan di samping Aland yang posisinya terlentang.
"Aku tidak membutuhkan mu!" Ucap Tamara pada bantal, malah menjadikan tangan Aland sebagai bantal, lalu memeluknya dari samping.
Memandangi wajah tampan Aland, membuat Tamara mengantuk, karna obat tidurnya juga sudah bereaksi.
* * *
Di tempat lain kini Kiara sedang makan, untungnya dia masih punya sedikit uang untuk naik angkutan umum dan membeli makan, sebelum pulang ke apartemen Aland.
"Sialan serigala bodoh itu hanya membawa tas ku pulang!" Sebelum keluar dari kantor tadi Kiara sempat keruangan Aland, hendak mengambil tas, tapi sudah tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Lara [On Going]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Karena ambisi membuat akal sehat lenyap, segala cara di lakukan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Kelabilan pemikiran memicu pemaksaan dan melakukan yang tidak-tidak. Akankah Kiara bisa, menuruti perintah gila sa...