'Happy Reading'
~Aland jadi teringat kejadian kemarin sore, sebenarnya Aland sempat mendengar keributan diluar kamar pribadinya.
Tapi karna badannya terlalu lemas untuk bangun, jadi dia memutuskan untuk tidak melihat ke luar, karna suara itu hanya terdengar sebentar.
"Aku seperti pernah melihat perempuan itu.... Tapi dimana?" Ucap office boy itu pada temannyatemannya, dan Aland masih setia menguping.
"Ahh... Mungkin kau melihatnya di media sosial"
"Tid-"
"Halah...sudah ayo, lanjut bekerja lagi!" Keduanya mulai melangkah keluar ruangan, tanpa melihat Aland.
Aland yang tadinya hendak mencari makan siang, tapi kini kakinya melangkah ke ruangannya lagi, untuk mengecek CCTV.
Ketika sudah sampai di ruangannya, Aland langsung membuka laptopnya dan melihat file berisi rekaman CCTV khusus ruangannya.
Aland sibuk mengotak-atik laptopnya, sampai di mana video menunjukkan dua orang perempuan yang sedang adu mulut.
Aland langsung fokus memperhatikan, dia tau siapa dua orang perempuan di dalam video itu, Tamara dan Kiara.
Dilihat dari video tersebut, awalnya Tamara seperti sedang mencari sesuatu, lalu bertanya pada Kiara yang sedang duduk, dan Kiara menjawab seadanya.
Sampai keduanya saling adu mulut, terlihat Tamara menarik paksa Kiara ke luar ruangan.
Aland yang geram, langsung menyalin Video tersebut ke ponselnya, dia harus mengumpulkan bukti yang kuat, lalu dia menghubungi seseorang.
"Suruh dia ke ruangan saya!" Perintah Aland, tidak lama orang itu sampai di ruangan Aland.
"M-maaf b-bos memanggil saya?"
"Duduk!" Perintah Aland, tanpa membalik kursinya jadi dia membelakangi pria itu, yang tak lain adalah office boy tadi.
"Saya dengar, kemarin sore ada wanita terkunci di kamar mandi?" Tanya Aland.
"B-bagaimana bos tau?"
"Benar?"
"B-benar bos"
"Apa dia karyawan di kantor ini? Ciri-cirinya"
"S-sepertinya bukan, ciri-cirinya rambut pendek, pakai kacamata, pakainya baju rajut dan rok" Ucapnya, Aland langsung tau siapa orang yang di maksud itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Lara [On Going]
Novela JuvenilFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Karena ambisi membuat akal sehat lenyap, segala cara di lakukan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Kelabilan pemikiran memicu pemaksaan dan melakukan yang tidak-tidak. Akankah Kiara bisa, menuruti perintah gila sa...