Subuh ini keduanya di sibuk kan oleh Alden, ya subuh-subuh Alden sudah seperti orang kebakaran jenggot.
Karna lupa jika ada penerbangan di jam setengah enam, sedangkan sekarang jam setengah lima, dan barang-barang belum siap semua.
"Dasar pikun!" Sindir Aland, yang sedang menyiapkan laptop dan charger.
"Maafkan aku kak, aku benar-benar lupa, tapi!"
"Tapi apa?!" Sahut Aland.
"Tapi, kau juga tidak mengingatkan ku kak! Jadi bukan sepenuhnya salahku dong!"
"Begitu ya?"
"Iya lah, kakak tidak berguna!"
"Den, ingin tidak kau ke sana tanpa naik pesawat?" Tanya Aland, menghentikan aktivitas nya sebentar.
"Sangat ingin! Jadi tidak perlu repot-repot ke bandara kan, katakan bagaimana caranya?" Jawab Alden antusias.
Sebenarnya nyawa Alden ini belum sepenuhnya kumpul, tapi sudah di ajak ngobrol.
"Biar Ku beritahu, berdiri!" Suruh Aland, dengan cepat Alden menuruti omongan kakaknya ini.
Alden berdiri di belakang sofa, sambil mengangkat kedua tangannya, seperti hendak terbang ke atas.
"Siap-siap! Satu..... Dua.... Ti-"
"Eh! Bagaimana dengan barang-barang ku?" Tanya Alden di sela-sela kebingungan nya.
"Gampang! Satu...dua....tiga!"
DUNG!
Aland menendang bokong Alden sampai melompat ke depan sofa.
"ARGHHHHHH!" teriak Alden mengema.
Kiara yang mendengar teriakan itu, terkejut dan langsung berlari ke sumber suara.
"Ada ap-" Tanya Kiara yang sudah sampai di depan keduanya, Kiara terkejut sampai menutup mulutnya.
Posisi Alden yang kepalanya berada di bawah, dan kakinya berada di atas, Aland tertawa melihat itu tanpa niatan menolong.
"Yaampun tuan, bagaima-" Tanya Kiara sambil membantu Alden berdiri.
Kiara menyodorkan segelas air, lalu dengan rakus di minum oleh Alden, Kiara hanya melihat kedua adik, kakak ini.
"ALAND!" panggil Alden.
"Ya? Apa ada yang sakit?" Tanya Aland.
"Kau buta? Kau membohongi ku sialan! Aku akan bilang pada Mama! Awas saja!" Ancam Alden, lalu dia beranjak ke kamar untuk siap-siap.
"Takut sekali" Balas Aland, kini tinggal Kiara dan Aland saja.
"T-tuan, itu bisa membahayakan tuan Alden"
"Hanya bercanda, kembalilah ke dapur" Ucap Aland, keduanya berlalu ke tempat masing-masing.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Lara [On Going]
Fiksi RemajaFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Karena ambisi membuat akal sehat lenyap, segala cara di lakukan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Kelabilan pemikiran memicu pemaksaan dan melakukan yang tidak-tidak. Akankah Kiara bisa, menuruti perintah gila sa...