Paling Menarik

128 8 100
                                    

Yg di bold sama italic itu lirik ygy

Konsepnya: lirik-story lirik-story

___

Hari ini kau mesra
Besok lusa kau dingin
Kau buatku penasaran

Sudah terhitung satu tahun dirinya menjomblo. Tidak seperti biasanya, Zaki bisa bertahan menjomblo selama itu.

Zaki akan segera mencari pengganti baru jika telah mengakhiri hubungannya terdahulu. Paling lambat H+sebulan setelah putus.

Tapi entah kerasukan atau sudah tobat, siswa SMA kelas 3 itu seperti tidak tertarik untuk mepet cewek.

Sampai suatu ketika, dia didatangi oleh seorang siswi yang baru dilihatnya.

Maklum, Zaki itu pengamat cewek. Setiap cewek selalu Zaki pindai, apalagi kalau bening. Hehe.

Dan Zaki pikir kalau cewek itu anak baru.

Binar di mata cewek itu membuat Zaki ingin terus melihatnya. Dari mata turun ke hati.

Di satu hari yang cerah, pada Senin siang, waktu istirahat ke-dua. Saat itu Zaki sedang berada di taman belakang sekolah yang jarang dijamah sama murid-murid di SMA Pusaka ini. Dia lagi tiduran di kursi panjang yang ada di taman, lengan kirinya digunakan untuk menutupi mata.

"Ekhem!"

Suara itu membuat Zaki yang baru saja terlelap, terlonjak kaget hingga terjatuh dari kursi.

"Eh? Maaf-maaf," ujar siswi itu panik, tidak menyangka kalau Zaki sampai sekaget itu hingga jatuh. Dibantunya Zaki untuk kembali duduk di kursi.

"Hm." Zaki mengibas-ibaskan seragamnya yang tertempel tanah dan rumput kering.

"Hey! Aku kira kamu sadar sama kehadiran aku di sini. Ternyata kamu tidur beneran, ya?" Cewek itu kembali membuka suara, masih merasa bersalah. "Sekali lagi, aku minta maaf."

Telinga Zaki mendengar suara dengan nada khawatir dan bersalah itu. Zaki langsung melihat ke arah sumber suara. Dapat dia lihat sosok cewek manis berpipi bulat. Lucu.

Zaki melihat name tag cewek itu. Adinda Putri. Seragam yang dikenakan pun sama dengan dirinya. Kenapa dia belum pernah melihat cewek itu sebelumnya?

"Lo murid baru?" tanya Zaki, mengabaikan permintaan maaf cewek bernama Adinda itu.

"Bukan," sergah Adinda cepat. "Aku masuk sini dari tiga tahun yang lalu."

"Hah? Kok gu-aku nggak pernah liat?" Zaki mulai ngalus. "Sekarang kelas 12 dong?"

Adinda mengangguk dan berkata sekenanya, "karena kita nggak pernah sekelas."

Zaki masih memikirkan tentang dirinya yang baru kali ini melihat cewek di depannya.

Lamunannya buyar ketika mendapati tangan Adinda yang melambai di depan wajahnya. Adinda segera menyerahkan sekotak susu pisang secara paksa ke tangan Zaki.

Zaki menatap bingung atas tingkah cewek di depannya. "Makasih," tutur Zaki ragu.

"Diminum, ya?" ujar Adinda. "Dan maaf udah buat kamu kaget tadi."

Belum sempat Zaki mengeluarkan suara, Adinda sudah lebih dulu pergi dengan terburu-buru.

Hari-hari berlalu begitu saja. Zaki masih belum bertemu atau melihat cewek yang menghampirinya di taman belakang tiga hari lalu.

Apa jangan-jangan, dia setan? Penunggu taman belakang?

Bulu kuduk Zaki tiba-tiba meremang. Segera cowok itu menggelengkan kepala, membuang pikiran konyolnya.

ONE HALFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang