-
-
-"Apa tidak ada undangan pesta teh dari kelas atas?"
"Saya akan mencarikannya, Nona," jawab Lili. Kemudian dia segera pamit meninggalkan kamar Helena.
Kini, Helena, ia tengah berbaring di kasur. Dengan salah satu lengannya diangkat menutup bagian wajahnya.
"Aku sudah bertekad untuk menjadi tokoh utama. Yang pertama, aku harus menjadi populer. Yaa, setidaknya sampai sebelum tokoh utama aslinya muncul, aku harus lebih menonjol dari dia kan," gumam Helena pada dirinya sendiri.
Tak lama kemudian, Lili datang membawa beberapa undangan teh yang di minta Helena barusan.
Helena yang sedang berbaring sontak langsung terduduk. Matanya membulat sempurna melihat banyaknya undangan yang dibawa oleh Lili. Dia terkejut, ternyata banyak undangan kelas atas yang diterima oleh Helena. Padahal ketika di novel, tidak ada seorang pun yang mau mengundang Helena ke dalam pesta teh yang diadakan para Lady.
Lili memberi salam, lalu memberitahu satu persatu undangannya.
"Ada undangan pesta teh dari Lady Ameera yang akan diadakan satu minggu lagi. Kemudian, Duchess Maria, akan diadakan dua hari lagi, ..... "
Banyak undangan yang telah dibacakan oleh Lili. Tetapi, tidak ada satupun undangan yang membuat Helena tertarik.
Helena menghembuskan nafasnya dengan kasar. Kini, tersisa satu undangan saja. "Dan, yang terakhir, undangan dari Yang Mulia Putri Mahkota Callista," ujar Lili.
"APA?"
Lili menatap Helena dengan kebingungan, dia berpikir mungkin tadi Helena sedang melamun dan tidak mendengarnya. Saat Lili akan mengulangi perkataannya, tetapi Helena lebih dulu menanyakan kata katanya barusan, "apa kamu salah bicara? Cal- maksudku, Yang Mulia Putri mengundangku?"
Helena terkejut. Tidak, dia sangat sangat terkejut. Dia tidak percaya bahwa Helena sempat menerima undangan pesta teh dari Putri Mahkota. Di novel, Helena tidak terlalu suka datang ke acara acara seperti itu, jadi, kemungkinan besar dia juga tidak datang saat di undang Putri Mahkota Callista.
"Tidak, Nona. Itu benar. Yang Mulia Putri Mahkota mengundang anda. Acaranya lima hari lagi, apa anda akan datang?" tanya Lili.
"Ya, aku akan datang. Siapkan kertas dan pena, aku akan mengirim balasan," jawab Helena lagi.
Dengan cepat, Lili segera menyiapkan apa yang di mintai Helena barusan
❁❁❁
"Wah, aku tidak percaya! dia benar benar membalas suratku? jadi, dia akan datang, benar kan?" tanya seorang gadis, yang umurnya lebih muda dari Helena.
"Betul, Putri." Jawab seorang dayang.
Mata anak itu kini berbinar binar. Dia berlari kesana kemari, guna mencari pena untuk membalas lagi pesan yang dibalas oleh Helena. Ya, betul, dia adalah Callista, Putri Mahkota Ogriet.
Sebenarnya, Callista sangat mengagumi Helena. Tetapi, karena Helena jarang bergaul ia jadi minder untuk mendekatinya apalagi berteman baik dengannya. Padahal dia Putri Mahkota, tidak mungkin tidak ada yang mau menjalin hubungan dengannya.
Yang Mulia Putri, suatu kehormatan mendapat undangan dari Anda. Saya pastikan saya akan datang. Tunggu kehadiran saya lima hari lagi.
Salam manis, Helena
"Benar-benar mengagumkan! Lihatlah, tulisan tangannya sangat indah," ucap Callista menunjukan kepada beberapa dayang dayangnya.
Beberapa dayang hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Namun, ada juga yang tidak merespon sama sekali. Saat Callista sedang asyik menulis surat untuk membalas Helena kembali, tiba tiba suara langkah kaki seorang pria terdengar sedang menuju kamarnya. Melihat siapa yang datang, dayang dayang yang berada di kamar pun kini bergegas keluar. Tetapi, Callista yang masih sibuk menulis suratnya tidak menyadarinya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I want to be the main character
FantasíaHaloo! ini adalah karya pertama saiaa, maafkaeun jika masih banyak yang salah dalam pengucapan ataupun ketikannya:^ Nikmati aja alurnya ya hehehw! Vote kalau kalian suka cerita ini, lopyuu(●♡∀♡) --- Rere, merupakan anak yang tumbuh tanpa kasih...