who's that¿?

431 44 3
                                    

Tak membutuhkan waktu lama Nayla pun telah tiba di kediaman keluarga mahario. Menatap mansion besar didepannya yang sudah lama dirinya tak kunjungi itu seketika pandangannya memperlihatkan gambaran masa lalu kecil nya yang tengah bermain bersama sama dengan ke dua kakaknya dan ketiga saudara M.

Nayla pun menghembuskan nafasnya perlahan dan menginjak kakinya keteras rumah besar itu, barupun dirinya menginjakkan kaki Nayla pun langsung disambut oleh beberapa para'maid.

"Selamat datang nona Nayla" ucapnya kepala pelayan di keluarga mahario. Mendapatkan perilakuan seperti itu membuatnya terkejut, dan  seketika Nayla pun langsung tersenyum manis.

'gila mereka masih ingat gua ternyata' gumamnya dalam hati.

"NAYLA ANAK MOMMY" teriak wanita cantik dari arah tangga dan berlari menghampirinya, Melihat itu Nayla pun sedikit panik.

"Mommy jangan lari ditangga nanti jatuh" ucap Nayla dengan nada panik karena khawatir akan keselamatan wanita tersebut. Namun sayang ucapan tak didengar olehnya dengan secepat angin Rania sudah berada didepan Nayla dan langsung memeluknya erat.

Greppp

"Aaaah kangen dan akhirnya bisa meluk nayla" ucap Rania sangat bahagia dengan dirinya bisa memeluk Nayla.

"Hehehe kenapa kemarin gak langsung peluk aja sih mom kan bisa" jawabnya membalas ucapan Rania dan tak lupa dirinya pun juga membalas pelukan wanita cantik yang kini sudah menjadi kepala tiga itu.

"Iya sih tapi kan kamu tau sendiri kalo kemarin mommy peluk kamu bakal heboh banget pasti nya kan kaya sekarang ini" balas rania sambil melepaskan pelukannya.

"Hahahah kalo gak heboh bukan mommy dong" jawabnya sambil memperlihatkan senyuman manisnya.

Melihat perempuan cantik dihadapan dirinya membuat Rania sangat bahagia, apa lagi jika melihat senyuman manis itu.

"Perasaan sebulan yang lalu kita ketemu kan tapi mommy kangen banget sama kamu apa lagi-" disaat Rania dan Nayla sedang berbicara tiba tiba seseorang dari lantai atas memanggil nya dengan begitu ngegas.

"WOY JAMET UDAH DATANG LU" teriak Renata yang menghentikan ucapan Rania dan juga tak luput teriakan tersebut membuat mereka yang berada di sana pun terkejut dengan teriakannya Renata yang seperti toa.

"YAK RENATA JANGAN TERIAK TERIAK INI BUKAN HUTAN ATAU PASAR INI RUMAHH!" balas teriakan Rania yang tak kalah lebih keras dan mengerikan nya lagi Rania berteriak sambil ngerap.

Membuat Nayla yang ada disampingnya pun langsung menutup telinganya karena teriakan tersebut.

Bayangkan saja rumah sebesar itu dibuat battle suara teriakan, andaikan saja jika ada hanni Nayla sangat yakin jika kakak nya yang akan memenangi battle suara maung.

"Idih mommy aja teriak tuh" jawab Renata.

"Suruh siapa kamu teriak duluan" balasnya dengan wajah kesal. Melihat ke'akuran antara ibu dan anak itu membuat Nayla terkekeh geli.

"Mom udah mom jangan diladenin dia mah, percuma gak akan diem soalnya gak mau di salahin" ucap Nayla mencoba memisahkan kedua ibu dan anak itu.

"Lah ngaca woy elu juga pasti sama kan kaya gua!!? Ngaku aja lu jangan sok lugu gara gara didepan ada nyokap gua" sewot Renata kesal.

"Lah anj sewot lu, awas aja lu gak akan gua restuin sama Abang gua mampus lu" candanya dengan cara mengancam. Mendengarnya itu Renata pun langsung tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha kga sama Abang lu sama bapa lu pun jadi gua mah, emang nya lu jomblo wkwk" jawabnya sambil terbahak-bahak.

"Lah kata siapa gua jomblo hah!!? Jelas jelas gua punya laki"Ucapnya tak terima dikatakan jomblo oleh iparnya tersebut.

Love My friend's sister[HYUCKREN NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang