Gak punya judul

395 19 5
                                    

BRAKKK!!

"HAYOOO KALIAN MAU NGW* YA!!" ucapnya nayla yang mengejutkan keduanya dengan reno dan sang putra dibelakangnya.

"Sayang jaga ucapan mu itu, ada anak mu dibelakangmu_-" sedangkan Nayla hanya menunjukkan senyuman kudanya.

Berbeda dengan Haikal dan Renata, mereka dibuat terkejut dengan kedatangan mereka bertiga.'sialan ko berasa lagi digerebek ya' batin haikal dan Renata bersama.

"K kalian ngapain kesini" tanya rena yang terlihat gugup dengan kuping yang sudah berubah menjadi merah.

"Hehehe gua tau sekarang, ternyata lu sama Abang batal wenak-wenak tohh. Gua tebak, pasti waktu elu mau diclup sana Abang elu gak sadar ya kalo malem itu elu lagi merah" ucap Nayla dengan wajah polosnya, sedang kan kini wajah Renata sudah sangat merah.

"Wahh jadi elu gak jadi bikin ponakan buat gua dong!?, pantesan aja muka lu kelihatan kesel" sambung Reno sembari menatap ke- arah haikal yang kini tengah memalingkan wajahnya.

****
-satu Minggu kemudian-

Sudah satu Minggu stivano tinggal bersama dengan bunga dan ayah nya serta keluarga lainnya.

Kini dikediaman mahario, stivano yang baru saja selesai menghabiskan malam siangnya bersama sang bunda dan ke3 perempuan lainnya, Yang tidak lainnya adalah Rena,yuki,dan Rania.

"Buna kemana ayah pergi?" Tanya vano.

"Ayah mu sedang pergi belajar sayang"

"Hah apa Ayah masih sekolah buna?"

"Iya Nono ayah mu itu masih sekolah lebih tepatnya ia seorang mahasiswa"jawab rena yang menjelaskan nya.

"Woww, apa ayah pintar mamih rena?"

"Pintar sangat pintar, bah'kan katanya waktu ayahmu baru 17th-18 tahun jika  salah ayahmu itu sudah lulus studynya"

"Kerenn..Nono ingin seperti ayah" ucap bocah tersebut dengan sangat antusias. Nayla yang melihatnya hanya bisa untuk tersenyum.

"Sayang bahkan kepintaran mu melebihi kepintaran ayah mu" jawab Rania kepada sang cucu.

"No Bubu, Nono tidak sepintar itu tanpa ayah Nono tidak akan pintar kan, setahu Nono kepintaran sang anak itu ikut dari gen'nya sang ayah" jawaban vano dengan tatapan polos nya.

Keempat perempuan cantik itu hanya diam, setelah mendengar jawaban bocah didepan nya tersebut.

"Emang iya gitu?" Tanya Renata bingung kepada perempuan disampingnya Nayla.

"Mana gua tau anjir" jawabnya sambil berbisik. Nayla pun langsung menatap stivano dirinya sangat senang memiliki putra yang pintar seperti vano, namun dirinya pun sangat lelah jika dia sudah menghadapi kepintaran sang putra.

"Oh iya buna, Nono dapet kabar jika kelulusan sekolah Nono seminggu di adakan" ucap bocah tersebut.

"Benarkah? Bukanya bulan besok ya"

"Ya memang seharusnya bukan besok nay tapi kerena anak mu ini, pihak sekolah TK mau tak mau harus memajukan nya" Yuki yang menjawab pertanyaannya Nayla.

Mendengar itu Nayla pun langsung menatap sang putra dengan tatapan meminta penjelasan.

"Nono tidak melakukan apa pun Bun. Nono hanya bilang kepada guru, jika Nono ingin kelulusannya dipercepat jika tidak aku akan marah kepadanya dan mengadukan kepada kakek Jon" jawab vano menjelaskannya.

Love My friend's sister[HYUCKREN NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang