Hai Hai Elin Khanin hadir dengan cerita baru. Masih tema pesantren tapi yang ini comedy romance ya. Bikin ngakak2 plus baper. 😍😘
Kita kenalan dulu yuk sama tokoh utamanya.
Salman Al-Farisi
Anak konglomerat yang jadi santri 😂----
Nembak cewek mana pun yang lewat, di depan umum?
"Siapa takut?!" tukas cowok itu tanpa gentar sembari bangkit dari duduk. Bukan sifatnya memang jika harus merasa ketakutan atau gemetaran sejak kotak tempat kertas berisi tantangan itu diedarkan ke sepenjuru aula.
Namun, dia sempat heran. Dari sekian banyak gulungan kertas yang disodorkan pada santri baru, haruskah ia mendapat tantangan yang ... konyol ini? di hari pertama menjalani MOS-Masa Orientasi Santri di pesantren?
Tidakkah ini termasuk perpeloncoan? Bukankah ini termasuk pem-bully-an?
Dia pernah mengalami yang lebih sadis dari ini saat ospek di kampus seminggu yang lalu. Atau MOS saat SMA dulu. Tapi tetap saja rasanya tidak etis jika hal seperti ini ada di pesantren. Bagaimanapun dia tahu jika pesantren itu adalah tempat yang sangat menjunjung tinggi norma-norma dan syariat agama. Melirik lawan jenis saja mungkin adalah hal yang tabu di sini, apalagi ... nembak cewek?
Unbelievable ....
Mendekati dan berhubungan dengan perempuan yang bukan mahram jelas diharamkan. Kenapa malah ... Dia sempat mau protes tadi. Tapi ....
"Tidak diperbolehkan protes dan memberi tahu isi dari kertas tantangan yang sudah diambil pada siapa pun. Kamu bersedia ambil artinya kamu setuju melaksanakan tantangan kali ini."
Mau nggak setuju gimana? orang ini salah satu kegiatan MOS. Lagian, mana berani santri baru nolak nggak ikut MOS dan membangkang dari perintah? Gerutunya dalam hati saat seruan lantang itu terdengar dari arah depan. Seorang lelaki yang memperkenalkan dirinya sebagai Roisul Lajnah itu seperti tahu isi kepalanya. Membuatnya menunduk, menekuri lagi sederet kalimat dalam secarik kertas di tangan.
Nembak cewek mana pun yang masuk dari gerbang utama pesantren dengan suara lantang. Bunyi tantangan itu.
"Semua tantangan dari panitia dan pengurus bertujuan untuk mengasah mental santri. Setiap kelompok akan didampingi oleh satu panitia. Apabila ada peserta yang gagal melaksanakan tantangan dan mangkir dari tugas, akan dikenai takziran dan harus mengulang MOS dari awal. Mengerti?!" lanjut sang Rois berapi-api.
Oke ... dia pasti seperti santri yang lain, tidak akan sudi mengulang kegiatan MOS dari awal. Dan semua kertas berisi tantangan itu bahkan dari panitia dan pengurus. Itu artinya sudah di filter dan lulus sensor bukan? Mungkin pesantren ini beda dari pesantren-pesantren yang lain. Ah ya, mungkin juga karena hampir semua santrinya adalah mahasiswa, jadi agak ... bebas? Baguslah ... kalau ada pesantren yang membolehkan ada hal-hal semacam ini. Poin ini tentu akan memudahkannya untuk beradaptasi. Daebak! kreatif sekali pesantren ini. Lelaki itu tersenyum, merasa geli sendiri dengan temuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagai Pungguk Menjerat Bulan
Roman d'amourTentang seorang santri bernama Salman Al-Farisi dalam pencarian cinta dan jati diri. --- Gak kenal maka tak sayang. Jadi, dibaca dulu aja biar tahu kejutan demi kejutan dalam cerita ini