Yechan Side
Ibu Yechan berjalan menuju kamar sang anak. Hendak mengajaknya untuk berbicara.
Tok
Tok
Tok"Yechan-iee, apa kau ada di dalam nak??" Panggil nya dari luar.
"Iyaa sebentar Maa" Sahut Yechan dari dalam.
Tak lama, pintu kamar pun terbuka, menampilkan Yechan dengan wajah yg terlihat murung nya, karena seharian ini Jaehan tak bisa ia hubungi, bahkan Kevin juga tak menjawab setiap Yechan bertanya.
"Kenapa??" Tanya Yechan
"Wajah kamu kenapa terlihat murung bgtu??"
"Ani, tak apa, kenapa Mama memanggilku??"
"Ke bawah dulu yuk?? Papa juga mau ngobrol"
Yechan keluar dari kamarnya dan menutup kembali pintunya, lantas ia berjalan di blkg sang ibu.
Sesaat setelah sampai di ruang keluarga, Yechan melihat sang ayah yg duduk terdiam membaca koran pagi nya.
Yechan memilih duduk terpisah dengan sang ibu dan ayah nya, ayah tirinya.
"Kamu tidak kuliah Nak??" Tanya sang ayah basa-basi.
"Kelas siang" Jawab Yechan singkat
Walaupun ayah tirinya ini adalah org yg sangat baik padanya, tetap saja Yechan tak bgtu dekat dengannya, lebih tepatnya Yechan membangun tembok penghalang di antara mereka.
"Papa boleh bertanya??"
"Nanya aja"
Sang ayah mengehela nafasnya, melihat bagaimana Yechan masih meresponnya seperti dulu.
"Sebelumnya, wajah kamu kenapa terlihat murung bgtu??"
"To the point aja Pa" Sahut Yechan.
"Yechan-iee" Tegur sang ibu, namun tak di gubris Yechan.
"Lelaki yg datang kemarin, apa benar itu kekasih mu??"
"Bukannya mama udh cerita?! Trs kenapa harus bertanya lagi??"
"Papa hanya ingin memastikan nya Sayang" Bukan, bukan sang ayah yg menjawab akan tetapi sang ibu.
"Tapi kan Mama udh cerita kebenarannya, ngapain nanya lagi?! Mau nyuruh aku jauhin Jaehan-ie?! Nggak, nggak bakal aku lakuin" Sanggah Yechan lalu bangun dari duduk nya, pergi meninggalkan kedua orang tua itu.
"Benar ternyata, benar itu Kim Jaehan, putra tunggal ku dulu"
🐨🐱🐏🐣
Saat ini Jaehan sedang berjalan di Koridor fakultas nya, sejak hari itu ia sedikit menghindar dari Yechan, akan tetapi ada saatnya nanti ia akan menceritakan semuanya pada Yechan.
Jaehan berjalan santai menuju parkiran, ia berjalan dengan kepala yg menunduk memainkan ponselnya.
"Jaehan-ah" Panggil seseorg, suara yg sudah lumayan asing di telinga nya, suara yg tak ingin ia dengar saat ini, suara yg skrg membuatnya bergetar hebat.
Jaehan secara perlahan mengangkat kepalanya, melihat ke depan apakah itu benar org yg berada di masa lalu nya.
Ia terpaku, mematung saat benar ia melihat bahwa itu adalah dy, dy yg dulu Jaehan panggil dengan sebutan Appa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Love√√
Roman pour AdolescentsCinta tak memandang siapa dirimu. Cinta tak memandang jarak umurmu. Cinta bahkan tak memandang gendermu. Karena cinta tetaplah cinta Benar, dunia punya norma dan agama punya aturan, akan tetapi jika hatiku memilihmu? Mau bagaimana lagi?? Cerita per...