P. K. 19

1.6K 151 5
                                    

"Mas Mew aku pergi dulu ya"
Pamit Gulf dan menghampiri Mew yang duduk di sofa ruang tengah

"yuk aku antar ke depan"
Gulf hanya mengangguk kan kepala nya

"woy Tawan jagain istri gue jangan sampai istri gue kenapa kenapa"
Pesan Mew kepada Tawan, Mew dan Tawan belum juga akur padahal waktu itu mereka akur akur saja

"enggak perlu Lo ingatin, Gulf sepupu gue"
Jawab Tawan dengan nada sedikit emosi

"gue cuma ngingetin aja"
Ucap Mew juga mulai emosi

"Udah kenapa ribut terus sih"
Ucap Gulf sembari melerai perdebatan di antara Mew dan Tawan

"Ayo kita pergi Gulf"
Tawan membukakan pintu mobil untuk Gulf dan menyuruh Gulf masuk ke dalam mobil dan Gulf pun masuk ke dalam mobil

"Gue nggak main main sama ucapan gue"
Ucap Mew sambil menatap tajam ke Tawan

"Lo yang seharusnya hati hati brother, karena perceraian kalian sebentar lagi"
Jawab Tawan lalu berjalan ke arah pintu mobil dan masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya

"Gulf, Lo harus jauhin Mew mulai sekarang"
Tawan tiba tiba nyeletuk di keheningan di antara mereka berdua

"jangan gara gara gue Dekat sama dia sekarang jadi Lo nyuruh gue jauhin dia"
Jawab Gulf sambil terseringai

"gue takut jika kedekatan kalian ini malah membuat Lo suatu saat nanti sedih"
Jelas Tawan, benar apa yang di katakan Tawan dan pernikahan mereka berdua tinggal beberapa bulan lagi

"gue juga takut jika ketakutan terbesar gue terjadi, tapi kita baru aja menjalani rumah tangga yang harmonis"
Gulf tetap keras kepala, tapi yang di Ucapkan Gulf ada benarnya tapi sebaiknya Gulf mendengar ucapan Tawan

"terserah, jika suatu saat Lo nyesal jangan lupa masih ada gue di sini"
Gulf tidak menjawab perkataan Tawan dan lebih memilih untuk diam hingga mereka sampai ke tempat tujuan

Sampainya di tempat tujuan Gulf dan Tawan memesan minuman dan duduk di kursi VIP di BAR tersebut

"Gulf, Lo kenapa sih?"
Tegur Tawan kesal karena Gulf sepertinya tidak bersemangat

"Zee ngungkapin perasaan nya sama gue waktu itu"
Jawab Gulf sambil melamun

"terus Lo tolak?"
Tanya Tawan dan Gulf pun mengangguk kan kepala nya

"Bego lo Gulf, kenapa Lo tolak sih"
Ucap Tawan emosi

"lo tuh lupa ya gue udah punya suami"
Ucap Gulf kesal

"Zee itu cinta sama Lo dan dia bisa bikin Lo lebih bahagia"
Tawan sangat sangat marah dan kesal kepada Gulf

"Lo tuh lupa ya, gue ini di jodohin sama kedua orang tua gue, dan gue nolak Zee itu karena gue cinta sama Mew"
Jawab Gulf tak kalah emosi

"terserah"
Tawan pergi meninggalkan Gulf duduk sendirian dan berjoget di antara orang lain

***

Karena Tawan mabuk dan Gulf juga sudah mengantuk jadi Gulf membawa Tawan kerumah nya dan tidur di kamar tamu karena Gulf sudah tidak kuat jika di paksa menyetir, takutnya akan terjadi kecelakaan

Keesokan harinya Tawan sudah bangun dan hendak pulang tadi Gulf memanggil nya dari dapur

"Tawan ayo sarapan dulu"
Seru Gulf, dengan terpaksa Tawan pun ikut sarapan bersama Mew dan Gulf di meja makan karena Tawan masih menghormati Gulf sebagai sepupu nya

"Di suruh jagain malah mabuk"
Mew nyeletuk di keheningan saat mereka makan, Tawan yang muak dengan Mew pun membanting garpu dan sendok nya ke piring

pernikahan kontrak [Mewgulf/End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang