We Are Your Family
.
Happy Reading
.
Don't forget to vote like and comment
.
.Waktu berjalan begitu cepat, tidak terasa hari libur hampir usai jadi Yayan dan kakaknya harus segera kembali ke kota karena kesibukan sudah menanti mereka.
Hari ini mereka akan pulang dan sedari tadi wajah Yayan terlihat sangat suram karena tidak ingin meninggalkan rumah nenek.
"Mas, nggak mau pulang, masih pengen disini," pinta Yayan dengan wajah memelas.
"Dua hari lagi kamu masuk sekolah, kita harus pulang hari ini biar masih ada waktu buat istirahat sebelum kamu masuk sekolah,"ucap Kun.
"Nanti kalo liburan kesini lagi, sekarang pulang dulu ya," Tirta ikut turun tangan untuk membujuk si bungsu tapi nampaknya si bungsu masih enggan untuk meninggalkan rumah nenek.
Tirta melirik pada sang nenek yang baru saja kembali setelah mengambilkan makanan untuk di bawa mereka. Nenek tersenyum paham dengan kode sang cucu untuk membantu membujuk si bungsu yang masih sedih.
"Yayan pulang ya, nurut sama Mas. Besok-besok kalo ada libur kesini lagi atau nggak nanti saat panen di ladang sudah selesai nenek yang main ke sana," bujuk Nenek.
" Janji ya nenek bakal kesana, Yayan bakal tagih janjinya sampe nenek dateng pokonya,"
"Iya nenek janji pasti nenek bakal main kesana,"
Akhirnya si bungsu bisa dibujuk dan mau pulang meskipun sepanjang perjalanan hanya diam saja.
Hengky yang melihat adik kecilnya diam pun menarik rambutnya dari kursi belakang berharap si bungsu akan balas menjahilinya dan suasana berubah tapi ternyata tanggapan Yayan diluar perkiraan.
"KAKAK APA-APAAN SI AKU KAN DARI TADI DIEM, KENAPA RAMBUTNYA DITARIK DIKIRA NGGA SAKIT APA?!" Yayan berteriak dengan lantangnya sampai Tirta yang berada disebelahnya terlonjak kaget.
Sedangkan Hengky yang melihat reaksi Yayan hanya diam membeku karena tak menyangka sang adik akan membentaknya.
"Adek nggak boleh teriak-teriak kaya gitu ke kakaknya," tegur Kun yang sedang duduk di bangku kemudi.
"Tapi kan Kakak duluan yang mulai, aku diem aja kok dari tadi ," kesal Yayan.
"Iya, udah ya jangan marah-marah biarin aja yah kakaknya, sini senderan lagi nanti kamu jadi pusing kalo marah-marah gitu," Tirta merangkul bahu Yayan agar bersandar lagi padanya.
Sedari mobil keluar pagar rumah nenek si bungsu memang sudah bersandar nyaman pada bahu kakak ke duanya itu, maklum suasana hatinya masih kacau jadi dengan senang hati bakal nempel sama kakaknya beda cerita kalo lagi hari biasa.
"Lo si, udah gue bilang jangan di ganggu, moodnya masih berantakan gitu malah di tarik-tarik rambutnya," cibir Juna.
"Kan niat gue baik, pengen suasana jadi hangat gitu,"
"Tapi nggak dengan narik rambutnya juga bego," Juna menoyor kepala Hengky.
"Ya maaf, tadi itu doang yang terlintas di kepala gue,"
"Makanya apa-apa dipikir dulu,"
"Ck, yang belakang bisa diem nggak si, kepala aku tambah sakit nih denger kalian berisik," Yayan kembali bersuara setelah mendengar Hengky dan Juna yang duduk di bangku belakang berisik.
"Nah, pusing 'kan kamu. Efek nangis pasti nih terus tadi teriak-teriak gitu jadi nambah pusing 'kan," ucap Kun.
"Mas diem juga deh, mending bawa mobilnya yang bener jangan goyang-goyang gini dikira lagi dangdutan apa," Kun pun menjadi sasaran marah si bungsu.
"Mas bawanya udah bener dek, jalannya aja yang rusak jadinya goyang-goyang,"
"Adek kalo lagi pusing bawaannya marah-marah terus ya," celetuk Luki yang duduk disamping Kun.
"Kakak bilang apa?!"
Tirta langsung menarik tubuh Yayan yang sudah maju ke depan hendak mendekat ke Luki.
"Eeehh mau ngapain, sini aja sama Mas katanya pusing, jangan banyak bergerak nanti tambah pusing,"
"Tapi tadi Kak Luki-," Belum sempat Yayan menyelesaikan perkataannnya Tirta sudah membawa tubuh Yayan kedalam dekapannya lalu mengusap surai hitamnya dengan lembut.
Yayan menikmatinya dan perlahan-lahan menutup matanya.
"Lah tidur si bocil," ucap Hengky setelah beberapa saat tak mendengar suara Yayan.
"Syuuut, jangan berisik nanti kebangun, marah-marah lagi dia," ucap Wira yang sedang ikut mengelus kepala Yayan agar bisa tidur nyenyak.
.
.
.
Setelah menempuh setengah perjalanan mereka istirahat untuk makan siang. Semuanya sudah duduk melingkar dengan makanan yang sudah tersaji dihadapan mereka.
"Mas, pusing," keluh Yayan yang sekarang tengah bersandar pada bahu Kun.
"Tadi aja di mobil marah-marah sama Mas, sekarang ngeluh sambil nyender," ucap Kun.
"Jadi aku nggak boleh nyender ke Mas Kun, Oke," ternyata Yayan masih di mode sensitifnya.
"Nggak gitu juga dek, sensi banget deh," Kun menarik Yayan yang sudah akan beranjak dari sampingnya.
"Makan dulu ya, nanti minum obat biar pusingnya sembuh," lanjutny.
"Tapi nanti kalo muntah gimana,"
"Engga bakal, asal kamu makan secukupnya pasti nggak muntah,"
"Makan secukupnya aja, nggak kaya itu ya Kak Hengky yang makan banyak,"
"Heh, kakak nggak makan banyak ya, ini emang porsinya segini," ucap Hengky tak terima dibilang makan banyak.
"Biarin aja dek, paling juga nanti keluar lagi makananya pas di mobil," Luki ikut mengejek Hengky.
"Jangan gitu dong, nanti sia-sia gue ngunyah sampe cape kalo nanti muntah di mobil,"
"Makanya jangan makan kebanyakan,"
"Iya deh iya," Hengky mengembalikan beberapa potong ayam yang tadi sudah berada di piringnya sehingga tersisa dua ayam.
"Nah gitu dong, kan gue jadi bisa nambah ayamnya," Luki mengambil ayam yang tadi Hengky letakan, karena jatah ayamnya sudah habis tapi nasinya masih, jadi dia sedikit membodohi Hengky agar mengembalikan ayamnya dan bisa diambil oleh Luki.
Ingat ya hanya sedikit membohongi, selain itu semuanya fakta. Hengky jika makan kebanyakan terus naik mobil pasti nanti akan muntah, jadi dari pada nanti makanannya mubazir karena dimuntahkan oleh Hengky jadi lebih baik di makan Luki saja.
"Luki sialan," umpat Hengky, langsung mendapat tatapan maut dari ketiga kakanya.
"HENGKY," Kun, Tirta, dan Wira kompak menegur Hengky.
"Hehehe, sorry Mas kelepasan,"ucap Hengky dengan watadosnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
HAIIIII AKU KEMBALI HEHEHEMAAF YA LAMA NGGA UPDATE
TERIMAKASIH BUAT YANG MASIH NUNGGUIN DAN MAU BACA CERITA INI
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA
BTW IT'S WAYZENI DAY🥳🥳🎉💚💚
SENENG BANGET BISA JADI BAGIAN DARI WAYZENI, DAN TENTUNYA SANGAT-SANGAT SENANG BISA MENGENAL DAN MENEMANI PERJALANAN PARA GEGE TAMPAN KITA SEMUA
TERUS DUKUNG MEREKA YA, APAPUN YANG AKAN TERJADI DI MASA DEPAN MARI SALING ADA DAN MENDUKUNG SATU SAMA LAIN
LOVE YOU GUYS💚💚
Purbalingga 20/09/23
KAMU SEDANG MEMBACA
WAYF "We Are Your Family"
Fanfiction~FAMILY SERIES~ Cerita ini terinspirasi dari perjalanan dan perjuangan member WayV. Tapi latar diubah lokal untuk memudahkan ceritanya, Sebagian alur diambil dari beberapa konten anak-anak wayv dan ditambah beberapa bumbu bumbu yang membuat suasana...