We Are Your Family
.
Happy Reading
.
Don't forget to vote like and commentSaat matahari tepat di atas kepala, Yayan sampai rumah dengan selamat setelah setengah hari berada disekolah. Hari pertama masuk setelah libur panjang ini mereka lalui dengan cukup menyenangkan melepas rindu dengan teman-teman berbagi cerita selama liburan dan tak lupa melepas rindu pada jajan kantin yang mereka sukai. Karena ini hari pertama jadi tidak langsung pelajaran, hanya bersih-bersih kelas dan menyusun struktur organisasi kelas yang baru setelah itu pulang.
Yayan tentunya pulang bersama kakak kembarnya, mereka pulang naik motor. Yayan bonceng Hengky sedangkan Juna sendirian. Yayan lebih suka bonceng Hengky dari pada Juna karena jika dengan Juna pasti sepanjang jalan akan di beri petuah-petuah tentang lalu lintas lah, jangan bawa motor ngebut ngebut, setiap ada rambu-rambu pasti dijelasin maksud dan tujuannya udah kaya bonceng sama bapak-bapak aja, kalo bapak-bapak suka begitu ngga si pas bawa motor, Yayan juga ngga tau sebenarnya diakan ngga punya bapak dan ngga pernah di boncengin bapaknya juga, (╥﹏╥)
*Puk puk Yayan
Sampai dirumah Yayan langsung bergegas lari ke dapur dan minum air dingin.
"Ahhh segeranya," Yayan lega setelah berhasil menghabiskan sebotol air mineral.
"Minumnya sambil duduk jangan berdiri," tegur Juna.
"Ohh iya lupa, udah haus banget tadi jadi ngga sempet duduk,"
"Dasar bocil pikun," Hengky langsung lari ke kamarnya setelah mengejek Yayan.
"Kakak!" Yayan berniat mengejar Hengky tapi di cegah oleh Juna.
"Udah biarin si kuda liar, mending sekarang kamu naik ke atas terus ganti baju nanti makan siang bareng biar kakak siapin makanannya," Tadi saat pulang Juna mampir dulu membeli lauk untuk makan siang mereka bertiga.
Biasanya Kun masak banyak sekalian sampe sore tapi berhubungan bahan makanan yang tidak sedikit jadi tadi pagi hanya cukup untuk sarapan. Jadilah mereka bertiga harus membeli lauk untuk makan siangnya.
Dan untuk makan malam akan diserahkan pada Kun atau Tirta nanti bagaimana. Yayan dan yang lainnya terima beres saja.Selesai ganti baju bukanya turun Yayan malah rebahan di kasur, ngantuk dia tuh sebenernya. Kebiasaan pas liburan sering tidur siang jadi sekarang masih kebawa meskipun udah mulai sekolah.
Juna membuka pintu kamar Yayan setelah menunggu hampir 30 menit Yayan tidak turun-turun untuk makan siang.
"Ayo buruan turun, nanti makannya habis dimakan Hengky semua," Juna menarik Yayan agar bangun dari kegiatan rebahan siangnya.
"Kak aku ngga usah makan siang ya, ngantuk banget ini maknanya nanti malem aja sekalian," ucap Yayan saat sudah terduduk di pinggir ranjang.
"Mana bisa begitu, nanti kakak dimarahin Mas Kun kalo tau kamu skip makan siang,"
"Ya nanti bilang aja aku udah makan,"
"Bohong dosa Cil, udah ayo buruan makan," Juna menggeret Yayan agar turun ke ruang makan.
"Loh kok lauknya udah abis semua," Yayan kaget melihat piring di meja makan sudah bersih tak tersisa berikut kuah-kuah nya pun tak ada setetes pun.
"Loh emang kamu belum makan?" Tanya si pelaku dengan tampang watadosnya.
"Ya belum lah, kok di abisin semua Saman Kak Hengky si, terus aku sama Kak Juna makan pake apa?"
"Aku kira kalian udah makan hehe, kita gopud aja ya,"
"Tau ah pundung, ngga mau makan," Yayan akan pergi tapi terhenti saat melihat Juna membawa sepiring ayam goreng beserta saos dan gorengan-gorengan.
"Loh kok itu ada ayam gorengnya, tadi yang di meja cuma sayur-sayur doang," Hengky tak terima melihat Juna membawa ayam goreng yang terlihat sangat menggoda.
"Gue tau Lo bakal ngabisin lauknya pas gue manggil Yayan jadi sengaja gue umpetin ayam gorengnya," Juna tersenyum puas melihat raut tak terima Hengky.
"Curang banget, gue udah kenyang gini lo baru keluarin ayamnya,"
"Tapi nggak papa si masih muat laj perut gue kalo buat ayam goreng," tangan Hengky yang mau ambil ayam goreng dipiring di pukul oleh Yayan.
"Kata Mas Kun makan jangan banyak-banyak, nanti muntah gimana," Yayan mengingatkan tentang nasihat Kun.
"Nggak bakal, makan ay goreng doang nggak bakal muntah,"
"Kata Mas Kun juga kita makan harus sesuai porsinya jangan Maruk semuanya di makan itu serakah namanya," lagi-lagi Yayan mengulang nasihat Yang sering Kun ucapkan saya sedang makan bersama.
"Ck iya iya, bilang aja ayamnya mau di abisin kamu semua makanya kakak ngga boleh makan," kesal Hengky.
"Nah itu tau," dengan senang hati Yayan mengambil dua potong paha ayam dan memakannya di depan Hengky. Sengaja di makan dengan gerakan slow motion seperti iklan-iklan di Tv agar Henky iri melihatnya. Dan itu ampuh, Hengky hanya bisa menelan ludahnya saja saat melihat Yayan memakan ayam gorengnya, apalagi saat Yayan mencocolnya dengan sambal rasanya Hengky ingin merebut ayam itu dan membawanya ke kamar dan dia habiskan sendirian.
Juna yang mengamati kembarannya dan si bungsu sedari tadi hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah keduanya.
Jika kalian berpikir Juna hanya mengamati Hengky dengan Yayan kalian salah, Juna juga ikut memanas-manasi Hengky dengan memakan ayamnya ala-ala mukbang YouTubers Yang sering dia tonton. Juna akan mengomentari setiap suapan ayam yang dia makan, mulai dari rasa, tekstur, lalu sengaja membuat suara mengecap saat makan agar Hengky semakin panas melihat.
"MAU AYAAAMMMM!!!"
.
.
.
.
.
.
.HAIIII AKU KEMBALI, MAAF YA JARANG UPDATE BOOK INI
Lagi banyak kegiatannya jadi ngga sempet ngetikBTW aku seneng banget liat bujang kita sekarang udah banyak Job (╥﹏╥)
Udah sering Dateng ke acara show atau festival musik juga, lebih lebih lagi konser pertama Wayv 😭😭Aduuuhh aku seneng banget pas denger berita itu, ya meskipun belum bisa nonton tapi aku udah seneng banget dan terharu liat gimana perjuangan mereka buat sampe di titik ini.
Dan buat para Wayzennie terimakasih juga ya karena sudah bertahan dan terus support semua member. Mau kegiatan solo atau grup kita harus tetap suport mereka ya.
Karena WayV hanya punya Wayzennie dan Wayzennie hanya punya WayV ❤️❤️
Lofyuu buat semua Wayzennie dan semua yamg masih baca book ini
Purbalingga 25/10/25
KAMU SEDANG MEMBACA
WAYF "We Are Your Family"
Fanfiction~FAMILY SERIES~ Cerita ini terinspirasi dari perjalanan dan perjuangan member WayV. Tapi latar diubah lokal untuk memudahkan ceritanya, Sebagian alur diambil dari beberapa konten anak-anak wayv dan ditambah beberapa bumbu bumbu yang membuat suasana...