We Are Your Family
.
Happy Reading
.
Don't forget to vote like and comment
.
."Itu yang disebelah kanan lo udah mateng juga tuh buruan ambil," teriak Juna dari bawah. Sedari tadi Juna meneriaki mana saja rambutan yang harus Luky dan Hengky petik. Padahal tanpa Juna beri tahu pun mereka sudah tau mana yang harus dipetik.
"Ngga usah lo teriak juga gue tau kali Jun, mana yang harus dipetik," seru Hengky dari atas.
"Yakan lo kadang suka aneh, nanti metiknya yang ijo lagi kan mubazir,"
"Lo kira mata gue sliwer, nggak bia bedain mana yang udah mateng mana yang belum,"
"Udah fokus aja petik rambutannya, jatoh nanti tau rasa lo,"
Puk
"Sialan! Hengky! Ngapa lo lempar kepala gue pake rambutan hah," Juna memegangi kepalanya yang barusan kejatuhan rambutan.
"Itu jatuh sendiri rambutannya Jun, jangan suudzon lo sama gue," tipu Hengky.
"Nggak mungkin, pasti lo sengaja kan," Juna jelas tidak percaya dengan omongan Hengky.
"Diih nggak percaya banget lo sama gue,"
"Kalo lo bohong, gue sumpahin lo jatuh dari pohon ya,"
"Eeh sembarangan lo kalo ngomong, kalo-,"
BRUUK
"AAARRGGHHH," Hengky jatuh dengan tidak estetiknya setelah tak sengaja menginjak dahan ranting yang rapuh.
"Astaga, doa gue manjur banget Ya Allah," Juna menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat, bukanya menolong Hengky, Juna malah terkagum dengan omongannya yang bisa langsung jadi nyata.
"HAHAHAHA, makanya kalo metik buah jangan sambil ghibah," Luky tertawa puas melihat Hengky jatuh.
"Jun lo ngga ada niat bantuin gue gitu," ucap Hengky dengan wajah memelas.
"Rasain, makanya jangan suka jail kena karmanya sendiri kan," Meskipun ngomel-ngomel Juna tetap membantu Hengky untuk melepas bajunya yang tersangkut.
Hengky jatuh dengan posisi kakinya hampir menyentuh tanah tapi baju bagian belakangnya masih tersangkut di pohon, dan bukanya melepas baju Hengky dengan pelan Juna malah menyobek sekalian baju Hengky yang tersangkut.
Sreek
BRUUK
Begitu bajunya lepas badan Hengky sepenuhnya jatuh ke tanah.
"Anjir Juna pelan-pelan dong sakit nih, baju gue kenapa di sobek segala," Hengky sewot sambil memegang kakinya yang terasa sakit tak lupa melihat siku dan lengannya yang perih.
"Udah ditolongin bukanya terimakasih malah sewot,"
"Ya lo nolonginnya nggak Ikhlas gitu sampe baju gue di sobek-sobek segala,"
"Biar cepet tau, kalo kelamaan nanti lo protes jadi disobek biar cepet,"
"Tapikan ini baju kesayangan gue Jun," Hengky meratapi baju kesayangannya yang sekarang sudah sobek belakangnya.
"Ck, nanti beli lagi aja jangan kaya orang susah deh," Juna meninggalkan Hengky yang masih terduduk dibawah pohon untuk membawa rambutsn yayng sudah dipetik ke dalam rumah.
Luky juga sudah turun dan mengumpulkan beberapa rambutan yang masih tertinggal.
"Kalian pada kejam banget si sama gue, gue abis jatuh bukanya di tolongin masuk ke dalem apa gimana malah pada mungutin rambutan,"
"Luky tertawa mendengar ucapan Hengky lalu membantunya berdiri dan membawa masuk kedalam.
"Makanya kalo lagi diatas pohon tuh jangan bertingkah, jatuh kan jadinya," ucap Lucky sambil memapah Hengky masuk ke rumah.
"Juna yang mulai duluan tau Luk, bukan gue," Hengky tak mau disalahkan padahal dia yang mulai duluan usilnya.
Saat masuk kedalam rumah Tirta terkejut melihat Luky memapah Hengky.
" Loh Hengky kenapa?"
"Jatuh Mas, kakinya sakit tangannya lecet juga,"adu Hengky pada Tirta.
"HAHAHAAHA," Yayan baru saja keluar dari dapur tertawa melihat Hengky masuk dengan keadaan berantakana, bajunya sobek celana kotor kena tanah dan jangan lupakan wajah memelas Hengky. Rasanya Yayan ingin tertawa sambil berguling-guling kalau saja Tirta tak menegurnya.
"Adek, nggak boleh gitu kakaknya lagi kesakitan malah di ketawain," tegur Tirta.
Yayan menghampiri Hengky dan Lucky yang sudah duduk di sofa,
"Kok bisa jatuh, kakak lagi ngapain si?" tanya Yayan penasaran.
"Biasalah, usil sama Juna akhirnya dia juga yang kena," jawab Luky.
"Udah dibilang Juna yang mulai duluan," Hengky membela diri.
"Lo duluan yang lempar rambutan ke gue ya, jangan memutar balikkan fakta seolah lo yang jadi korban," Ujar Juna tak terima dengan ucapan Hengky.
"Yang sakit mana aja Kak?" tanya Yayan.
"Ini sama ini," ucap Hengky menunjuk lutut dan sikunya.
Yayan dan rasa ingin tahunya memang tidak bisa lihat situasi,
"AARGGH YAYAN," Hengky berteriak dan menepis tanyan Yayan setelah dengan santainya Yayan menekan luka yang ada di siku Hengky.
"Eeh beneran sakit ternyata, aku kira kakak bohong," Yayan meringis mendengar teriakan Hengky.
"Udah kamu minggir, Mas mau obatin kakak," pinta Tirta setelah mengambil kotak obat.
"Mending kamu mandi aja yuk dek sama Kakak," ajak Luky pada Yayan.
"Aku udah mandi ya, sana Kakak aja yang mandi," tolak Yayan,
"Masa si, coba sini Kakak cium wangi enggak," Luky menarik tangan Yayan.
"Eeiitt jangan mendekat saya sudah mandi," Yayan mnghindar dari Luky dan berlari ke kamar.
"Adek tunggu Kakak belum nyium wanginya," Luky berlari menyusul Yayan,
I HOPE YOU LIKE THIS CHAPTER
SEE YOU NEXT PART
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA 🥰
Wǒ ài nǐ WAYZENNIE😍
TBC
Purbalingga 17-8-23
KAMU SEDANG MEMBACA
WAYF "We Are Your Family"
Fanfic~FAMILY SERIES~ Cerita ini terinspirasi dari perjalanan dan perjuangan member WayV. Tapi latar diubah lokal untuk memudahkan ceritanya, Sebagian alur diambil dari beberapa konten anak-anak wayv dan ditambah beberapa bumbu bumbu yang membuat suasana...