Net memutuskan untuk masuk ke dalam kamar putra nya di sana masih ada Tutor yang sedang menemani firstone,
Ceklek..
"Tor". Panggil net sambil terus berjalan menuju ranjang, ternyata anak kesayangan nya tengah tertidur pulas dengan mata yang sembab akibat menangis terus-terusan.
" Diam lah ikut aku sekarang,jangan kau ganggu ponakan kesayangan ku ini semua gara-gara kau juga". Kesal tutor
Net mengikuti langkah tutor dari belakang, ia heran siapa sebenar nya yang jadi atasan nya sekarang.
Ya di kantor memang net lah atasan nya tapi kalo di luar kantor net dan tutor adalah sahabat bisa di bilang seperti keluarga karna mereka berteman sejak kecil.Mereka memasuki ruang kerja net. Tutor dan net duduk berhadapan
" Kau tau anak mu terus memanggil seseorang dengan sebutan papa". Tanya tutor
"Aku tau, tadi aku mendengar percakapan mu dengan anak ku, aku sedang mencari tau siapa pria itu". Jawab net sambil memijat kening nya
"Lalu siapa dia".
"Entah lah anak buah ku belum memberikan info nya". Jawab net membuang nafas nya kasar
"Aku harap kejadian ini tidak akan terulang lagi net, coba untuk mengerti perasaan anak mu jangan hanya mementingkan ego dan perasaan mu saja, first butuh sosok ibu juga coba lah untuk membuka hatimu". Ucap tutor
"Cckk.. kau tau bukan aku sayang mencintai james, aku tidak menyukai perempuan. Lagi pula selama ini aku dan firstone sudah hidup berdua dan itu baik-baik saja". Net berjalan menuju jendela di pandang nya langit malam yang begitu indah pikiran nya melayang entah kemana.
"Kau egois net sangat egois, kau pikir hatimu saja yang masih merasa kehilangan james, kau tidak memikirkan perasaan firstone juga? Dia sudah besar net dia pasti merasa iri dengan teman-teman nya yang lain. James juga pasti akan sedih melihat kau dan first seperti ini". Kesal tutor, tak habis pikir dengan sahabat nya yang keras kepala ini entah harus dengan cara apalagi menasehati nya.
Net terdiam mencerna apa yang di ucapkan tutor, apakah benar dirinya selama ini terlalu egois karna hanya mementingkan perasaan nya saja tanpa bertanya apa yang di rasakan anak nya, tapi selama ini firstone baik-baik saja dia tidak pernah mengeluh apapun padanya.
"Kau pikirkan lah lagi ucapan ku,aku pergi dulu". Tutor pergi meninggal kan net yang masih terdiam.
Saat ini Uea tengah duduk di kursih yang ada di kamar nya setelah mengobati luka nya james termenung memikirkan firstone anak laki-laki yang baru ia temui tapi sudah berhasil masuk ke dalam hatinya.
"Sayang kau sedang apa sekarang apa kau baik-baik saja disana maaf kan papa karna tidak bisa menjaga mu".
Tak terasa air mata mengalir di pipinya hatinya begitu sakit, ia merindukan senyum firstone merindukan panggilan papa dari firstone.
Pertemuan singkat itu mampu membuat hati uea menghangat kembali, ia seakan menemukan versi dirinya pada sosok firstone. Sosok penuh luka kesedihan kesepian tapi harus tetap kuat dan tegar.
Uea terus menangis boleh kah ia egois boleh kan ia meminta untuk di pertemukan kembali dengan firstone. Ia bahkan sudah menganggap firstone seperti anak nya sendiri.
"Tuhan tolong pertemukan aku dengan nya kembali, aku mohon sekali ini saja kabul kan permintaan ku, aku sayang menyayanginya tuhan. Tolong jangan kau ambil lagi orang-orang yang aku cintai". Uea menangis sambil memeluk kakinya.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu
"Tuan, boleh saya masuk"."Masuk lah". Jawab net
Salah satu pengawal pribadi net memasuki ruang kerja net iya membawa beberapa lembar kertas.
"Maaf tuan, ini data pria itu". Pengawal memberikan kertas itu pada net
"Terima kasih kau boleh pergi". Ucap net
"Baik tuan saya permisi". Pengawal membungkuk kan badan nya lalu pergi meninggal kan net.
" Uea supamongkon, yatim piatu berusia 23 tahun orang tua nya meninggal 5 tahun lalu dia bekerja di cafe daisy".
Net terus membaca semua data tentang Uea.Pikiran nya terus berkelana kenapa putra nya memanggil pria ini dengan sebutan papa, putra nya pun terus menangisi pria ini. padahal baru sehari mereka bertemu.
"Hhuuhhh". Net menghembuskan nafas nya kasar. Biarlah nanti ia pikir kan sekarang ia ingin mengistirahatkan dirinya dulu ia ingin tidur bersama putranya.
Sesampai nya di kamar firstone net mendapati first yang sedang mengigau memanggil manggil nama uea.
Net langsung berlari menghampiri putra nya.
"Sayang hey kau kenapa, ini daddy nak sayang bangun lah kau kenapa nak jangan buat daddy khawatir first". Net memeluk tubuh mungil itu sambil terus mengecupi kening putranya. Ia begitu kaget mendapati badan putranya yang panas.
" Papa ,papa uea jangan tinggalkan aku papa uea, tidak jangan jangan sakiti papa ku aku mohon jangan sakiti papa, papa uea papa. Maaf kan first papa, papa uea". Firstone terus mengigau dengan mata terpejam.
Degh !!
Hati net begitu sakit melihat kondisi putra nya, sebegitu sayang nya kah ia pada pria itu sampai-sampai dalam tidur nya pun ia terus mengigau namanya.
Baru kali ini net melihat putra nya yang selalu ceria dan tersenyum seperti ini.Net memeluk putranya erat berusaha menenangkan firstone. Di rasa putra nya mulai sedikit tenang net langsung bergegas mengambil baskom berisi air hangat dan kain untuk mengompres putranya tak lupa iya juga menyuruh pengawal nya untuk menelpon dokter pribadinya.
Setengah jam kemudian dokter datang dan langsung di antar menuju kamar firstone.
"Permisi tuan, dokternya sudah datang". Ucap bi jum
"Oh silahkan dok, tolong periksa putraku dari tadi dia terus mengigau dan badan nya panas". Ucap net sambil bangun dari samping putranya guna mempersilahkan dokter memeriksa putranya.
Dokter poppy memeriksa firstone dengan teliti.
"Bagaimana dok, apa putraku baik-baik saja". Tanya net dengan nada khawatirnya
" Dia hanya syok tuan, dan butuh istirahat saja tolong jangan biar kan dia banyak pikiran untuk saat ini, dan sebisa mungkin turuti saja semua permintaan nya siapa tau dengan begitu kondisi nya mulai membaik, ini saya resep kan obat untuk tuan muda. Saya permisi tuan net". Ucap sang dokter
"Baiklah terima kasih banyak dok, biar nanti anak buah saya yang menebus resep nya, bi jum tolong antar dokter poppy". Ucap net
Setelah kepergian dokter pribadinya net kembali mendudukkan dirinya di samping putranya.
Ia terus mengusap kepala firstone dengan penuh kasih sayang."Maaf kan daddy na, daddy sudah jahat padamu sayang, daddy mohon sembuh lah daddy akan membawa papa mu kesini kalo itu bisa membuat mu sembuh daddy janji, mungkin apa yang uncle mu kata kan memang benar sekarang putra daddy sudah dewasa".
Cup cup cup
Net mencium kening dan pipi firstone lalu ikut tidur di samping putranya.
Segini dulu yaa guys maaf kalo masih banyak kesalahan :) author sedang dalam mood yang jelek 🥺
Nanti di lanjut lagi yaa jangan lupa kasih saran apa saja yang harus di perbaiki 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU KAU DAN ANAK KITA
Short StoryTentang duda ganteng kaya raya anak satu yang bucin akut