Dini masih tertidur pulas. Aku sengaja bangun lebih awal untuk membuatkannya sarapan.
"Wajahnya bersinar banget Den" ledek Bi Narti yang sedang memasak di dapur
Ku buka pintu kulkas mencari bahan untuk membuatkan Dini nasi goreng.
"Bibi bisa aja gombalin saya. Masih pagi Bi. Saya masak buat Dini ya Bi" ijinku
"Non Dini kenapa jarang makan di bawah ya? Apa masakan Bibi nggak enak?"
"Bukan salah masakan Bibi kok. Dini lagi manja aja sama saya"
Selesai masak nasi gorengnya ku bagi menjadi dua piring. Ku tambah pakai lauk ayam goreng yang dimasak Bibi. Sebelum kembali ke kamar ku buatkan Dini jus jambu tanpa gula, rutinitas Dini setiap pagi. Minum jus buah tanpa gula.
"Nik, Dini sarapan di kamar lagi?" tanya Bu Shela
"Iya Ma"
"Yaudah nanti tolong bilangin ke Dini ya, Mama mau ajak Dini belanja. Supaya Dini nggak suntuk di rumah terus"
Aku kembali ke kamar untuk membangunkan Dini. Dini masih tertidur. Ku buka tirai jendela hingga sinar matahari dapat masuk ke kamar.
"Nik tutup lagi ih, aku masih ngantuk" rengek Dini
Akupun mendekat ke arahnya, mengusap puncak kepalanya dengan lembut.
"Ayo bangun, aku masakin kamu nasi goreng"
Ku tarik selimut yang menutupi tubuhnya, dengan cepat Dini menarik kembali selimutnya.
"Ambilin dulu baju aku!" pintanya
Aku tertawa mendengarnya. Ku ambilkan baju Dini yang tercecer di lantai.
Setelah ia mengenakan bajunya Dini berlari ke kamar mandi untuk cuci muka. Kali ini ucapan Shintia benar lagi. Dini masih menjaga dirinya dari Barra. Ciuman pertama dan tubuhnya memang belum terjamah oleh siapapun. Aku melihat sendiri dengan mata kepalaku ada bercak merah di atas tempat tidurnya Dini.
"Kamu dapat shif apa?" tanya Dini
"Pagi. Bentar lagi mau berangkat"
Dini meneguk jus buatanku.
"Aku ikut ya. Bosen di rumah terus"
"Mama ngajak kamu belanja. Mendingan kamu temani Mama, lagipula bulan ini kan jadwalnya Mama lahiran"
"Aku males keluar sama Bu Shela"
"Nanti sepulang dari klinik aku langsung ke caffe, aku nggak ada gym hari ini"
"Aku mau ikut Bu Shela tapi janji malam Minggu ajak aku keluar"
"Iya janji. Jagain Mama dengan baik ya istriku yang cantik"
Dini jadi keluar dengan Bu Shela. Meskipun dengan wajah yang nampak badmood setidaknya ada kemajuan yang dilakukan oleh Dini. Semoga setelah ini mereka kembali dekat seperti semula.
"Hai Nik" aku terkejut atas kehadiran Shintia di dapur klinik.
"Kamu Shin. Ngapain disini?"
"Nganter Mama kontrol. Beliau punya riwayat darah tinggi. Jadi mau nggak mau harus rutin check up"
Aku melanjutkan pekerjaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MARRIAGE
Short StoryMenikah. Setiap orang juga ingin menikah. Menikah dengan orang yang dicintainya. Menikah di waktu yang tepat. Menikah saat sudah siap. Namun akankah keputusanku ini salah? Aku menikah dengan gadis yang tidak ku kenal. Aku menikah saat aku belum sepe...